Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lewat Instagram, Ridwan Kamil Sukses Jadi Mak Comblang

 

KOMPAS.com - Mendapat pasangan dari hasil perantara mak comblang keluarga atau teman dekat sudah menjadi hal biasa.

Namun, apa jadinya jika yang berperan sebagai mak comblang itu orang yang memiliki peran penting di negara ini?

Seperti yang dikutip dari akun Instagram pribadinya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, sukses mengantarkan followernya untuk menemukan teman hidup.

Pria yang akrab di sapa Kang Emil itu mengunggah sebuah tangkapan layar direct message Instagram dengan seorang wanita yang diketahui bernama Rahmatika Nia Agustina.

Lewat pesan itu, Rahmatika mengucapkan terimakasih kepada Kang Emil karena telah mempromosikan dirinya lewat unggahan di akun Instagram.

Berkat jasa pria 47 tahun itu, Rahmatika telah menemukan jodohnya.

"Selamat pagi bapak, alhamdulillah berkat postingan promote saya di IG kapan hari, saya sudah mendapatkan pendamping hidup. Terimakasih bapak," tulis Rahmatika yang disertai foto undangan pernikahannya.

Menurut Kang Emil, ini adalah salah satu bentuk manfaat positif akun media sosial miliknya untuk kebahagiaan para warganya.

"Manfaat positif IG Pak Gubernur dalam kebahagiaan warganya. Kesekian kalinya perjodohan via IG. Selamat ya @rahmatika_nia . *Ayo buruan daftar, hari Senin harga naik," tulis Ridwan Kamil dalam unggahan itu.

Menikah nampaknya menjadi resolusi banyak orang di tahun 2019 ini.

Akhir tahun lalu, pria kelahiran Bandung itu sempat menceritakan banyaknya follower media sosial miliknya yang meminta tolong padanya untuk mencarikan jodoh.

Pria yang juga terkenal romantis dengan pasangannya ini pun tak segan memberikan nasihat bagi orang-orang yang ingin segera menemukan jodohnya.

"Ya, banyak gaul lah, ikutan komunitas, organisasi, pengajian dll, biasanya sih dengan usaha dan niat Allah pasti permudah urusan kita."

Menurut Kang Emil, di zaman serba digital ini ada banyak jalan untuk menemukan pasangan, salah satunya lewat aplikasi jodoh.

Namun untuk menyikapi hal negatif yang kerap terjadi lewat media sosial, khususnya aplikasi pencarian jodoh online, Kang Emil menyarankan kita untuk memperkuat benteng moral agar kita tak terjerumus ke hal negatif.

"Itu yang saya bilang, media seperti itu pun bisa jadi hal negatif, Perkuat benteng moral kita saja," jawab pria berkacamata itu saat menanggapi pertanyaan folllower tentang efek negatif media sosial.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/02/04/082851520/lewat-instagram-ridwan-kamil-sukses-jadi-mak-comblang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com