Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingin Langsing Tak Cukup dengan Olahraga Saja

Menurut ahli gizi olahraga Leslie Bonci, hanya menambahkan frekuensi olahraga tak akan membuat kita mendapatkan berat badan ideal secara otomatis.

Menurutnya, kita harus benar-benar yakin jika porsi makan lebih sedikit dari biasanya.

Selain itu, pastikan juga olahraga yang kita lakukan tidak mendorong penurunan lemak dengan membangun jarigan otot.

Tak perlu khawatir karena menurunkan berat badan tak serumit apa yang kita pikirkan. Berikut enam hal yang harus pahami demi mendapatkan tubuh ideal.

1. Tidak semua berat badan sama

Hal pertama yang pertama yang harus kita pahami, angka pada timbangan badan kita hanya memberi informasi seberapa berat tubuh kita.

Angka tersebut tak memberi tahu apa saja yang ada di dalam tubuh kita.

Meskipun berlari tidak akan menambah otot sebanyak latihan kekuatan, berlari secara teratur juga bisa membentuk otot tubuh. Kita bisa melakukan pemeriksaan sendiri untuk memastikan kekencangan otot.

Jika lemak yang mendominasi tubuh, biasanya terasa lebih lunak dan memakan lebih banyak ruang.

Ketika jaringan otot tanpa lemak dalam tubuh lebih banyak, biasanya angka pada timbangan tak mengalami perubahan. Bahkan, bisa saja lebih berat dari sebelumnya karena tambahan massa otot.

Berat badan kita juga dipengaruhi oleh tingkat hidrasi dan penyimpanan glikogen, yang berubah setiap hari.

Oleh karena itu, kita akan secara alami mengalami fluktuasi berat badan dari hari ke hari. Fluktuasi tersebut juga bisa berubah hanya dalam satu hari.

Jadi, kita tak usah berpatokan pada angka dalam timbangan untuk menentukan tingkat ideal tubuh kita.

2. Perhatikan pola diet

Apa yang kita konsumsi sangat menentukan berat tubuh. Perlu waktu lama untuk membakar kalori.

Meski kita berolahraga maksimal namun mengonsumsi makanan berkalori tinggi, maka olahraga yang susah payah kita lakukan tak akan menuai hasil.

Memang ada banyak faktor, termasuk gen, yang menentukan bagaimana kita akan menurunkan berat badan sebagai respons terhadap olahraga.

Namun, penurunan berat badan terjadi sekitar 75 persen dari apa yang kita makan dan 25 persen dari frekuensi olahraga.

Menurut Bonci, kita perlu menerapkan rencana ke dalam rutinitas olahraga untuk melihat hasilnya. Agar efektif, konsultasikan dengan pelatih kebugaran.

3. Kecepatan bernapas pengaruhi pembakaran lemak

Faktanya, kita mengeluarkan banyak lemak melalui paru-paru. Ini memang terdengar aneh.

Riset menunjukan proses pembakaran lemak melibatkan metabolisme trigliserida yang telah kita simpan dalam sel-sel lemak.

Tubuh kita membakar lemak melalui oksidasi. Itulah sebabnya olahraga aerobik efektif untuk membakar lemak.

Saat bernapas, kita mengeluarkan karbon dioksida. Meski terdengar ekstrim, ini adalah tanda sederhana yang membuktikan kecepatan benapas juga membantu kita mengikis lemak di tubuh.

Latihan yang singkat dan intes, seperti latihan interval intensitas tinggi, adalah cara terbaik untuk membakar lemak yang terbukti efektif.

4. Atur waktu makan demi menekan nafsu makan

Menurut Bonci, atlet yang mencoba menurunkan berat badan sering kali tidak makan sebelum atau setelah latihan karena mereka ingin membakar lemak dan menurunkan berat badan.

"Masalahnya adalah banyak orang makan berlebih saat waktu makan tiba," ucapnya.

Cobalah bagi satu porsi makan dalam dua sesi, yaitu setengah dimakan sebelum olahraga dan sisanya setelahnya. 

Konsumsilah camilan kecil seperti segelas susu cokelat dan beberapa buah. Setelah kembali berenergi, makanlah seperti biasa.

5.Bangun otot untuk metabolisme

Berlari memang dapat membangun otot. Tapi, itu tak cukup untuk mengimbangi kehilangan otot yang umum terjadi seiring waktu.

Kehilangan otot merusak metabolisme dan membuat kita sulit untuk kehilangan atau bahkan mempertahankan berat badan.

Hal ini juga membatasi jumlah energi yang dapat kita keluarkan untuk membakar lebih banyak kalori dan lemak. Untuk mengatasinya, lakukanlah latihan kekuatan. 

Cobalah lakukan latihan angkat beban dua hingga tiga hari seminggu untuk membangun jaringan otot tanpa lemak. Ini akan membuat kita lebih cepat dan lebih kuat.

Menerapkan latihan ini juga membuat kita lebih aktif secara metabolik sehingga kita bisa menggunakan lebih banyak energi sepanjang hari.

6. Tubuh juga mengalami proses adaptasi

Tubuh beradaptasi dengan apa yang kita lakukan, termasuk olahraga. Jika kita berolahraga secara rutin, tubuh beradaptasi dan akan membuat kemajuan.

Cobalah berolahraga rutin untuk membuat kemajuan dan menurunkan berat badan. Periksa kegiatan jadwal olahraga mingguan  kita dan rencanakan hal yang sedikit berbeda dari biasanya.

Misalnya, jika kita biasa melakukan lari panjang, cobalah untuk berlari di atas bukit yang memerlukan effort lebih besar. Lakukan secara rutin selama 15 hingga 20 menit dengan kecepatan maksimal.

Strategi ini dapat melatih semua sistem energi kita sehingga tubuh terus beradaptasi dan terus mengalami kemajuan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/14/150000820/ingin-langsing-tak-cukup-dengan-olahraga-saja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com