Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Cara Bangun Komunikasi demi Jalinan Asmara yang Langgeng

KOMPAS.com - Menjalin hubungan asmara bukan sekadar melakukan makan malam romantis atau saling mengumbar rayuan.

Ada kerja keras agar hubungan tersebut langgeng, dan mendatangkan kebahagiaan.

Pada bagian itu, komunikasi menjadi kunci untuk langgengnya sebuah hubungan.

Nah, ada banyak cara untuk membangun keterampilan komunikasi dalam sebuah hubungan asmara.

"Ketika kita berada dalam hubungan yang hebat, akan terasa mudah untuk membangun komunikasi," ucap pakar relasi, Julie Spira.

Ketika membangun hubungan jangka panjang, menurut Spira, maka diperlukan upaya yang lebih besar pula untuk membangun keterampilan komunikasi.

Sebab, tak jarang harapan dan kekecewaan bisa menghalangi semuanya.

Menurut Spira, jika pasangan sudah bersama untuk waktu lama, mungkin dapat dirasakan adanya keterampilan komunikasi yang mulai memudar.

Tapi, kita tak perlu khawatir karena itu hal yang normal. Agar komunikasi dalam hubungan asmara terjalin dengan baik, berikut tipsnya.

1. Fokus pada hal positif

Apa pun masalah komunikasi yang dihadapi, sangat penting untuk meluangkan waktu demi menyelesaikannya.

"Demi membangun keterampilan komunikasi dengan pasangan, kita perlu mencurahkan waktu membangunnya dan menciptakan rutinitas," kata Spira.

"Jika kita fokus pada hal-hal positif yang dilakukan pasangan dan memperkuatnya, maka si dia juga akan tahu bagaimana melakukan percakapan yang lebih efektif dengan kita," ucap dia.

2. Jadi pendengar yang baik

Sama seperti kita membutuhkannya untuk mendengar semua cerita kita, pasangan juga memerlukan hal yang sama.

"Semua orang ingin didengar dan dipahami, jadi penting juga untuk menjadi pendengar yang baik, daripada memonopoli setiap percakapan," kata Spira.

"Katakan, 'aku mendengarmu, dan menghargai bahwa kamu membagikan pemikiran dan perasaanmu denganku'."

Kalimat semacam itu akan meningkatkan keterampilan komunikasi dalam hubungan.

Ingatlah bahwa pasangan juga membutuhkan kesabaran dan dukungan, sama seperti kita membutuhkannya.

3. Lakukan hal kecil yang bermakna

Selain berfokus pada hal besar, kita juga tak boleh meremehkan hal yang nampak sepele.

"Mengirim pesan selamat pagi dan pesan selamat malam ke pasangan akan menciptakan aliran yang konsisten dalam hubungan yang membangun komunikasi sehat," kata Spira.

Hal kecil tak selalu membutuhkan usaha, tetapi bisa memberikan efek besar dalam sebuah hubungan asmara.

4. Hadapi permasalahan dengan bijak

Saat terjadi masalah, jangan takut untuk membicarakannya.

Spira menyarankan kita agar menanyakan kesediaan pasangan untuk mendiskusikan permasalahan atau hal-hal yang terasa salah.

Menurut Spira, menjadwalkan waktu khusus untuk membicarakan sebuah permasalahan bukan berarti kita ingin memulai pertengkaran.

Hal itu justru menunjukkan kita peduli dan pekat tehadap hal-hal yang dirasa keliru.

Seringkali, hal yang nampak salah tak ada kaitannya dengan diri kita, dan justru berasal dari faktor luar, seperti keluarga atau finansial.

Komunikasi tidak harus menakutkan, jika kita dan pasangan benar-benar peduli dan mencintai satu sama lain, maka kita pasti bisa mengatasinya dengan cepat.

Membicarakan hal tersebut, bersikap terbuka dan jujur satu sama lain adalah cara terbaik untuk membangun kepercayaan dalam suatu hubungan.

Cara ini juga bisa meletakkan fondasi yang kokoh untuk masa depan.

Bagaimana pun, kita layak berada dalam hubungan yang bahagia dan sehat. Untuk mendapatkan semua itu, komunikasi adalah kuncinya.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/03/25/150000120/4-cara-bangun-komunikasi-demi-jalinan-asmara-yang-langgeng

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com