Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketika Pesan dari "Mantan" Jadi Terasa Mengganggu...

KOMPAS.com - Pesan dari mantan kekasih bisa menjadi "bom atom" yang merusak suasana hati.

Hari yang kita jalani dengan baik dan penuh semangat, langsung rusak dalam sekejap ketika membaca pesan dari mantan.

Tak peduli apa isi pesan itu, membaca pesan dari bekas kekasih pasti menganggu fokus dan pikiran.

Semua perasaan cemas, sedih, marah pasti bercampur menjadi satu ketika membaca pesan tak diharapkan itu.

Ini memang hal yang wajar terjadi, mengingat kita pernah mengalami momen indah bersama dia, dan harus berakhir menyedihkan.

Terlepas dari apakah kita masih memiliki rasa atau tidak padanya, atau apa isi pesan tersebut, membaca pesan dari mantan memang berdampak.

"Sebuah teks dari mantan yang masih kita pedulikan bisa mengacaukan pikiran kita dan membuat kita bertanya-tanya apa maksud dia mengirimkan pesan tersebut."

Begitu kata Dr. Joy Harden Bradford, psikolog berlisensi, seperti dikutip dari laman Elite Daily.

Oleh karena itu, ia menyarankan orang yang mengalami keadaan semacam itu untuk tetap tenang.

Jika pesan tersebut mengemukakan beberapa hal untuk kita, dan berpengaruh besar dalam kehidupan, bairkan itu terjadi dan susun rencana untuk esok hari yang lebih baik.

Bradford menekankan, kontak yang tidak terduga dengan mantan akan sangat mempengaruhi diri kita, terutama jika kita masih memiliki perasaan.

Atau, kita pernah meminta dia untuk tak lagi menghubungi, dan ada emosi yang belum terselesaikan saat berpisah.

Ini terjadi karena mantan kekasih bisa membawa banyak beban, terutama saat pesan tersebut tiba-tiba hadir saat kita telah lama tak menjalin komunikasi dengannya.

Meskipun kita tergoda untuk membahas pemikiran dan perasaan yang rumit ini dengannya, Brafford menyarakan kita untuk mencari nasihat atau saran dari teman atau mungkin terapis.

Kembali membahasnya hanya akan melukai perasaan pihak ketiga.

Jadi, sebaiknya kita memberi diri waktu untuk berpikir demi menghindari kebingungan dan hal menyakitkan karena mantan kekasih.

Alasan mengapa pesan dari mantan kekasih sangat mempengaruhi diri kita adalah karena dia tak langsung mengatakan tujuannya dalam pesan tersebut.

Pesan yang nampaknya biasa saja kemungkinan memiliki motif tersembunyi, yang sama sekali tidak adil secara emosional.

Misalnya, seorang mantan menghubungi kita untuk mengembalikan barang yang pernah kita berikan untuknya, hanya karena ia akan pindah.

Bisa jadi, ia hanya mencari alasan untuk memberi tahu kita jika ia akan pindah.

Meski pesan tersebut terlihat biasa, rasanya tetap saja menjengkelkan ketika mendapat pesan dari orang yang tak ingin kita ajak bicara, bukan?

"Pengaruh pesan dari seorang mantan bisa sangat bervariasi dan tergantung pada banyak hal yang berbeda," ucap Bradford.

Menurut dia, pengaruh itu tergantung pada apakah kita masih memiliki perasaan yang melekat pada mantan, berapa lama perpisahan itu terjadi, atau apakah kita masih berkomunikasi dengannya.

Jadi, masuk akal jika kita mengalami hal emosional yang bervariasi dan berbeda dari setiap orang.

Meluangkan waktu untuk memproses pesan tersebut, membicarakannya dengan teman-teman, dan melakukan pertimbangan sebelum menjawab pesan dapat membantu meredakan emosi.

Jika pesan darinya hanya merusak hari-hari kita, Bradford menyarankan kita untuk mempertimbangkan apa yang dapat kita lakukan agar hari kita kembali membaik.

Kita juga harus menetapkan batasan dengan mantan kekasih.

Jika kita merasa tak nyaman saat menerima pesannya, sebaiknya kita memblokir nomor ponselnya agar kita tak bisa melihat pesan darinya.

Jika kita benar-benar ingin menjauh darinya, katakan secara langsung apa yang kita inginkan kepadanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/11/170000520/ketika-pesan-dari-mantan-jadi-terasa-mengganggu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com