Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Memaafkan dan Dampak Buruk dalam Kehidupan Rumah Tangga

KOMPAS.com - Nasihat orang tua selalu menyarankan kita untuk memaafkan dan melupakan kesalahan orang lain, demi ketentraman hati.

Nampaknya, nasehat serupa tak memiliki efek yang ampuh jika diterapkan dalam kehidupan rumah tangga.

Sebab, riset di University of Tennesse membuktikan, pasangan yang mendapatkan maaf atas perilaku negatifnya cenderung terus mengulangi perbuatan serupa.

Riset dilakukan dengan meneliti 135 pasangan yang baru saja menikah.

Mereka diminta untuk membuat catatan harian mengenai interaksi mereka, dan mencatat apakah pasangan mereka memaafkan perilaku mereka yang tak menyenangkan.

Hasil riset membuktikan, orang yang mendapatkan maaf dari pasangannya hampir dua kali lipat kembali melakukan hal buruk pada hari berikutnya.

"Ada satu penjelasan yang masuk akal."

"Memaafkan memungkinkan seseorang kembali melakukan hal negatif, yang pada akhirnya merusak hubungan," kata James McNulty, selaku pemimpin riset.

Namun, terapis keluarga Kay Francis mengatakan, kesimpulan ini bukan berarti kita tak boleh memaafkan kesalahan pasangan.

Sebaliknya, kita harus menghadapi perilaku negatif dan berurusan dengan penyebab atau motivasi yang melatarbelakangi hal tersebut, sebelum memaafkan pasangan.

"Jika kita memaafkan perilaku buruk pasangan tanpa membicarakannya, maka maaf yang kita berikan kepada mereka akan sia-sia belaka," ucap Francis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/24/150000920/memaafkan-dan-dampak-buruk-dalam-kehidupan-rumah-tangga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke