Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Rutinitas Pagi yang Biasa Dilakukan Si Pemilik Tubuh Langsing

KOMPAS.com - Ada banyak faktor yang menentukan berat badan seseorang. Selain aktivitas fisik dan pola makan, kebiasaan di pagi hari juga turut berkontribusi pada bentuk tubuh seseorang.

Mereka yang bertubuh langsing ternyata memiliki rutinitas pagi hari yang unik.

Nah, bagi kalian yang ingin memiliki tubuh ideal, berikut enam rutinitas pagi yang kerap dilakukan oleh mereka yang bertubuh langsing.

1. Membuat tubuh terpapar matahari

Pagi hari adalah waktu yang tepat untuk "menyinari" tubuh dengan cahaya matahari yang menyehatkan.

Riset dari Northwestern University membuktikan, orang yang terpapar cahaya matahari pagi memiliki indeks massa tubuh yang jauh lebih rendah daripada mereka yang mendapatkannya di siang hari.

Aktivitas fisik, kualitas tidur, asupan kalori, usia, dan paparan cahaya pagi menyumbang sekitar 20 persen dari indeks massa tubuh individu.

Kurangnya sinar matahari dapat mempengaruhi jam internal tubuh dan mengubah metabolisme yang mengarah pada penambahan berat badan.

Hanya 20 hingga 30 menit paparan cahaya matahari pagi sudah cukup memberi dampak positif pada indeks massa tubuh.

2. Mengurangi kalori dengan cara unik

Ini memang terdengar aneh. Tapi, menurunkan asupan kalori sangat mempengaruhi berat badan.

Menurut ahli makanan dari AS, Devin Alexander, kita bisa melakukan pengurangan kalori dengan melakukan perubahan kecil seperti melapisi hanya bagian belakang roti dengan mentega atau bagian belakang kentang dengan garam.

"Ini sangat membantu penurunan berat badan. Ketika kamu makan makanan dengan cara ini, rasanya langsung terasa di lidah, dan kamu sebenarnya lebih merasakannya.

Dengan cara ini, kata Alexander, kita telah mengurangi setidaknya setengah dari garam atau mentega yang biasa kita konsumsi.

3. Memilih gelas yang tepat

Saat akan meminum jus, gunakan gelas yang tinggi dan sempit untuk menghemat gula dan kalori.

Riset dari Cornell University membuktikan, peserta yang minum minuman manis dalam gelas pendek dan lebar mengonsumsi 25 hingga 30 persen gula lebih banyak.

Menurut peneliti, individu cenderung fokus pada ketinggian cairan yang mereka tuangkan daripada lebar.

Oleh karena itu, menggunakan gelas yang tinggi dan sempit akan membuat kita tak terlalu banyak mengonsumsi minuman yang manis.

4. Mengonsumsi protein saat sarapan

Masyarakat di negara maju sekelas Amerika hanya mengonsumsi sekitar 10 hingga 15 gram protein untuk sarapan.

Namun, untuk menurunkan berat badan kita harus mengonsumsinya dengan porsi dua kali lipat.

Riset yang dipresentasikan dalam Obesity Society membuktikan, wanita yang makan 30 gram protein dari sosis dan telur saat sarapan hanya mengonsumsi 100 kalori lebih sedikit saar makan siang.

"Protein adalah kunci untuk kenyang," kata Heather Leidy, asisten profesor di Departemen Gizi dan Latihan Fisiologi di University of Missouri.

Menurutnya, protein mengaktifkan sinyal tubuh yang mengekang nafsu makan, mengurangi mengidam makanan, dan mencegah makan berlebihan.

5. Meluangkan waktu untuk meditasi

Kita hanya perlu berfokus pada pernapasan selama beberapa menit di pagi hari untuk meningkatkan mindfulness, yang akan mendorong kita untuk memilih pola makan yang baik.

Riset dari Brown University yang dilakukan dengan wawancara dan mengukur komposisi dari 400 orang telah membuktikannya.

Wawancara dilakukan dengan beberapa pertanyaa untuk mengetahui fokus pikiran mereka di masa sekarang.

Hasilnya, mereka yang menunjukan tingkat mindfulness rendah pada Mindful Attenton Awareness (MAAS), 34 persen lebih mungkin menderita obesitas dan penambahan lemak di area perut.

Menurut peneliti, ini terjadi karena orang yang lebih sadar akan pemikiran mereka lebih menyadari adanya emosi negatif yang menyebabkan mereka makan terlalu banyak.

6. Melakukan aktivitas fisik

Meski hanya melakukan jalan cepat untuk pergi ke kantor, melakukan aktivitas fisik sebelum sarapan sangat membantu dalam menurunkan atau menjaga berat badan.

Riset dalam Journl of Physiology telah membuktikannya. Riset dilakukan dengan merekrut beberapa peserta yang dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu mereka yang berolahraga setelah sarapan, mereka yang sarapan setelah berolahraga dan tidak melakukan olahraga sama sekali.

Hasilnya, mereka yang berolahraga setelah sarapan mengalami pertambahan berat badan sama seperti mereka yang tidak melakukan olahraga.

Namun, mereka yang berolahraga sebelum sarapan tidak mengalami penambahan berat badan.

Menurut peneliti, olahraga sebelum sarapan membuat tubuh membakar lebih banyak lemak untuk energi daripada mengandalkan karbohidrat dari makanan.

Berolahraga di pagi hari, juga lebih efektif karena fokus kita tak tergangu dengan pekerjaan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/06/03/105612820/6-rutinitas-pagi-yang-biasa-dilakukan-si-pemilik-tubuh-langsing

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com