Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Padu Padan Perhiasan Emas ala Sandra Dewi

Perhiasan menurutnya bisa meningkatkan kepercayaan diri. Apalagi, ia sempat mengalami ketidakpercayaan diri di masa kehamilan anak keduanya.

"Di kehamilan kedua saya mulai merasa kok badan lebih besar, lebih ada rasa tidak percaya diri daripada hamil pertama."

Hal itu diungkapkan Sandra pada peluncuran lini Sandra Dewi Gold di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (12/7/2019).

Sandra punya trik sendiri dalam memadupadankan perhiasan. Apalagi ia gemar mengenakan pakaian polos, sehingga perhiasan bisa mempercantik penampilannya.

Dalam satu penampilan, biasanya Sandra hanya menggunakan satu perhiasan berukuran besar atau beberapa perhiasan berukuran kecil.

"Kalau mau yang besar, satu saja yang dominan. Pokoknya saat aku ngaca ini enggak too much, karena itu bukan karakter aku," kata istri dari Harvey Moeis itu.

Namun, Sandra cenderung lebih berani dalam menggunakan cincin. Pada keseharian saja, ia bisa menggunakan beberapa cincin sekaligus. Misalnya pada jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis.

Sebab, perhiasan di tangan akan menarik mata jika ia berbicara menggunakan tangan. Selain itu, cincin yang bertumpuk juga tidak akan mengganggu penampilan wajah.

"Kalau wajah, aku kan bukan karakter yang too much. Kalau cincin aku lebih berani, bisa pakai tumpuk," kata aktris yang juga baru meluncurkan lini kosmetik beberapa waktu lalu itu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/12/183746020/cara-padu-padan-perhiasan-emas-ala-sandra-dewi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com