Usaha Calvin Klein Bangkitkan Merek Lewat Iklan dengan Model Plus-Size

KOMPAS.com - Seiring berjalan waktu, banyak label berbondong-bondong mengubah tema iklan.

Mereka mulai keluar dari tema ajeg--yang terkait model-model kurus-- menjadi lebih mengangkat mereka para model plus-size.

Salah satu label busana yang turut serta dalam gelombang tersebut adalah Calvin Klein, yang memang memiliki target para fashionista muda.

Dilansir New York Post, baru-baru ini, di atas billboard berukuran 371,6 m2, Calvin Klein memajang iklan berisi rapper Chika Oranika yang mengenakan pakaian dalam merek asal Amerika Serikat tersebut.

Bagi Chika, "kudeta" iklan, dari sebelumnya berisi model seperti Kate Moss dan Kendall Jenner, merupakan kejutan yang membahagiakan.

Namun, iklan tersebut juga dianggap bagian dari menciptakan kembali merek Calvin Klein.

Setelah ditinggal Raf Simons sebagai head of creative and designer, Calvin Klein mulai berbenah. Hal ini tak lepas dari sejumlah ide-ide busana Simons selama menjabat yang membuat Calvin Klein terkesan kehilangan identitas.

Dengan kemunculan tema baru dianggap dapat menjadi napas baru Calvin Klein.

Strategi baru Calvin Klein, menurut sumber di perusahaan, termasuk merekrut jaringan micro-influencer untuk menggaet basis penggemar baru.

Kepada New York Post, chief marketing officer Calvin Klein, Marie Gulin-Merle, mengungkapkan, perusahaannya percaya kampanye yang paling menarik tidak hanya merangkul soal keragaman ras, tipe tubuh, orientasi seksual atau identitas gender, juga keragaman pendapat dan pengalaman.

Itu mungkin menjelaskan mengapa "#CKPartners" yang baru ini mencakup lusinan perempuan dan laki-laki plus-size, bersama dengan beberapa model seperti blogger kesehatan mental Elena Sanchez, penjahit Sikh Devkaran Singh Mattakul, dan pendukung disabilitas Kate Virginia berpose di kursi rodanya.