Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Ada Obrolan Basa-basi di Salon Sunyi

KOMPAS.com - Tak semua orang senang obrolan basa-basi, apalagi di salon. Jika kamu termasuk orang yang ingin tenang dan diam selama penata rambut merapikan model rambutnya, kamu pasti senang datang ke salon sunyi.

Sebuah salon di London, Inggris, yakni Not Another Salon, menawarkan layanan terbarunya, "silent haircut" alias potong rambut sunyi.

Pemilik salon, Sophie Hilton, menjelaskan alasannya membuat layanan terbarunya itu.

"Kami mempertimbangkan semua kebutuhan klien. Dengan meningkatnya kesadaran kesehatan mental, seharusnya semua bisa nyaman mengatakan butuh waktu sendiri dan tak diganggu," katanya.

Ketika datang ke salon ini, pelanggan tinggal mengatakan ingin layanan "silent" untuk potong rambut atau pewarnaan. Selama pengerjaan pun, penata rambut akan menutup rapat-rapat mulutnya.

Meski begitu, sebelum menata rambut kita, hairdresser akan menanyakan dulu hal-hal yang terkait dengan layanan (model rambut atau pewarna rambut). Selebihnya mereka akan diam.

Sepertinya aksi diam dan tenang di salon tengah menjadi tren di London. Sebelumnya, ada kampanye "mindfulness manis" di 100 salon selama bulan Oktober yang mengajak para pelanggan untuk mematikan ponsel dan menikmati waktu tenang sambil menikmati layanan salon.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/29/135252020/tak-ada-obrolan-basa-basi-di-salon-sunyi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com