Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mual dan Ingin Muntah Saat Main Game? Bisa Jadi Motion Sickness

KOMPAS.com - Bermain game memang seru, apalagi untuk menghabiskan waktu. Namun hati-hati, kalau sudah mulai mual dan ingin muntah saat main game. Bisa jadi, itu kondisi motion sickness.

Awalnya, kondisi itu disebut sebagai simulator sickness, karena dokter mendapati pasiennya mual dan ingin muntah, ketika main game berjenis simulator mengemudi atau terbang.

Sebelum mengetahui penyebab main game bisa bikin mual dan ingin muntah, kita harus mengetahui lebih lanjut mengenai motion sickness.

Motion sickness adalah sensasi pusing yang biasanya dirasakan saat bepergian dengan mobil, kapal, pesawat atau kereta api.

Organ-organ sensorik tubuh mengirimkan pesan “campuran” ke otak, yang akhirnya menyebabkan pusing, mual hingga muntah.

Ada beberapa orang yang lebih mudah mengalami motion sickness, entah itu saat bepergian atau main game. Lalu, apa hubungan main game dengan motion sickness?

Motion sickness yang timbul karena main game, bisa terjadi akibat terputusnya informasi yang diterima otak mengenai yang dilihat mata, dan dirasakan tubuh.

Pernahkah kamu merasa seperti sedang bergerak, tapi sebenarnya tidak? Perasaan motion sickness yang timbul karena main game, sama seperti itu.

Teori paling umum untuk bisa menjelaskan motion sickness akibat main game adalah sebagai berikut: tubuh berpikir bahwa ia sedang diracuni dan kamu sedang berhalusinasi dari gerakan yang terlihat, tapi tak bisa dirasakan.

Jika kamu tidak segera berhenti main game, rasa mual bisa semakin hebat, dan muntah pun terjadi.

Biasanya, motion sickness bisa menyebabkan perut sakit. Gejala lain seperti keringat dingin dan kepala pusing juga mungkin terjadi.

Seseorang yang mengalami kondisi motion sickness bisa terlihat pucat. Beberapa keluhan di bawah ini, juga merupakan gejala dari motion sickness yang bisa timbul karena main game.

  • Mual
  • Muntah
  • Kehilangan keseimbangan tubuh

Jika sudah mengetahui gejalanya, pasti kamu ingin menghindarinya. Maka dari itu, mengetahui jenis game yang bisa menyebabkan motion sickness, juga penting.

Jenis game yang bisa sebabkan motion sickness

Dalam sebuah studi yang dirilis jurnal Human Factors, para peneliti mengamati kebiasaan main game di konsol PlayStation, Xbox dan Wii. Kemudian, para responden memainkan beberapa game dengan konsol Xbox selama 50 menit.

Para responden juga diminta untuk menggunakan alat unit display di kepala mereka. Permainan yang mereka mainkan lewat konsol pun ditampilkan lewat alat itu.

Lebih dari 90% peserta yang bermain game sambil berdiri, dilaporkan mengalami motion sickness. Sementara itu, hanya 59% dari mereka yang bermain sembari duduk, merasakan motion sickness.

Studi itu menyimpulkan, para gamers yang bermain game sambil berdiri, lebih berisiko terkena motion sickness, dibandingkan mereka yang duduk.

Motion sickness lebih mudah dirasakan ketika banyak pergerakan yang terjadi dalam kecepatan tinggi, namun kamu bingung harus fokus ke pergerakkan yang mana.

Bagaimana motion sickness ditangani?

Perlu diketahui, motion sickness karena main game dapat sembuh dan hilang dengan sendirinya.

Hal ini tidak memerlukan diagnosis dari dokter. Sebab, kebanyakan orang tahu dan bisa mendiagnosis sendiri, saat kondisi tersebut menyerangnya. Durasinya pun terbilang singkat; hanya terjadi saat main game.

Dokter biasanya akan meresepkan obat-obatan untuk meredakan gejala motion sickness, obat yang diberikan biasanya hyoscine hydrobromide atau dimenhydrinate. Perlu diingat, obat-obat ini hanya mampu mencegah timbulnya gejala.

Selain itu, kita disarankan untuk tidak main game, saat sedang melakukan pengobatan.

Para dokter juga belum tahu pasti mengapa game bisa menyebabkan motion sickness. Mereka berpikir, ini semua ada hubungannya dengan pesan yang tidak cocok tentang gerakan yang didapat otak dari mata dan telinga bagian dalam.

Cairan di kanal semisirkular atau bagian telinga bagian dalam yang menjaga fungsi keseimbangan, memungkinkan kita merasa jika tubuh sedang bergerak.

Tetapi, otak bisa jadi bingung jika telinga bagian dalam merasa bahwa tubuh sedang duduk, sedangkan mata melihat pergerakan karakter game di layar, yang memberi tahu otak bahwa kamu sedang bergerak.

Hal itu bisa membuat kita merasa pusing, sakit dan mengantuk, yang merupakan gejala-gejala dari motion sickness.

Beberapa hal ini juga dianggap bisa membantu meredakan motion sickness saat bermain game:

  • Duduk lebih jauh dari monitor PC atau televisi
  • Konsumsi jahe, seperti permen jahe, untuk meredakan motion sickness

Namun ingat, selalu konsultasikan ke dokter terlebih dahulu, jika ingin menggunakan suplemen jahe untuk redakan motion sickness. Hal ini dilakukan agar kamu tahu dosis yang tepat dan tak berlebihan.

Jika cara di atas tetap tidak manjur dalam menghilangkan motion sickness, ada baiknya pergi ke luar rumah dan mencari udara segar. Bisa saja, motion sickness diakibatkan durasi bermain game yang terlalu lama.

Untuk lebih pastinya, konsultasikan keluh-kesah dengan dokter. Biasanya, dokter akan mendiagnosis, kondisi medis lain apa yang bisa menyebabkan motion sickness pada diri seseorang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/02/141434720/mual-dan-ingin-muntah-saat-main-game-bisa-jadi-motion-sickness

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com