Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Membaca Berdampak Positif Bagi Otak

KOMPAS.com - Kebiasaan membaca bukan hanya mengisi kepala, tapi juga menyuburkannya. Sains membuktikan manfaat hobi ini bagi otak kita.

Ada banyak cara untuk meningkatkan daya ingat dan fungsi kognitif. Mulai dari kursus bahasa asing, olahraga, bermain catur, hingga mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Sebenarnya ada cara murah dan efektif untuk membuat memori kita tetap tajam, yakni dengan membaca buku.

Fakta bahwa membaca buku berdampak positif bagi otak memang bukan hal baru. Ada beberapa alasan kuat di baliknya.

Alasan paling mendasar adalah penerimaan bahasa, di area otak yang disebut temporal cortex.

Ketika memproses materi yang tertulis, mulai dari huruf, kata, kalimat, hingga cerita, akan mengaktifkan saraf-saraf karena bagian ini menyalurkan semua informasi.

Kondisi yang sama terjadi ketika kita berbahasa, tetapi saat membaca otak bekerja lebih keras dan lebih baik.

"Saat kita membaca, kita lebih banyak berpikir. Membaca memberi kita jeda yang unik untuk memahami dan mendapat pengetahuan baru. Sebaliknya, saat kita berbicara, menonton film atau mendengar musik, kita tidak mengalami jeda yang sama," kata Maryanne Wolf, pakar disleksia.

Manfaat membaca juga akan terus berlanjut setelah kita selesai melahap sebuah buku.

"Kami menyebutnya sebagai aktivitas bayangan, mirip seperti melatih memori otot," katanya.

Para ahli menyebut tidak semua bacaan memberi efek yang sama. Studi awal yang dilakukan tim dari Universitas Stanford menyebutkan, buku sastra memberi efek "olahraga" paling baik bagi otak.

Bagaimana dengan orang yang memiliki gangguan membaca atau disleksia? Penelitian menyebutkan bahwa kebiasaan membaca mampu mengatasinya. Saat membaca, bagian otak yang memproses informasi akan rewire.

Efek membaca bagi otak harus terus menerus dilakukan, dalam arti kita harus rutin membaca sehingga otak juga terus dilatih.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/11/04/152231720/mengapa-membaca-berdampak-positif-bagi-otak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke