Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Edukasi Kesetaraan Gender dan Kesehatan Reproduksi di Era Digital

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada banyak hambatan bagi remaja di Indonesia untuk mendapatkan informasi seputar topik-topik yang dianggap “tabu” seperti seks, kesehatan reproduksi, atau kekerasan seksual.

Beruntung di era digital ini cukup banyak kampanye yang dilakukan melalui media sosial sehingga jangkauannya semakin luas.

Tabu.id adalah salah satu akun media sosial di Instagram yang mengunggah berbgai informasi untuk mengedukasi perempuan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

“Tabu.id ini berawal dari ketika kami menanyakan suatu hal seksualitas, seperti kesehatan reproduksi kepada orang tua atau guru, biasanya langsung dihentikan. Kami berpikir, kenapa sih mempelajari hal itu dilarang,” kata Astridiah P. Ramadhani, Content Creator Tabu.Id dalam acara talkshow Girl Activism in Digital World di Jakarta (10/12).

Berangkat dari pengalaman tersebut, Astrid dan teman-temannya membuat akun media sosial sebagai wahana transfer informasi yang selama ini sulit diakses remaja. Selain di Instagram, Tabu.id juga menggunakan Facebook dan Youtube.

Topik yang pernah diangkat oleh Tabu.id antara lain pendidikan seks untuk anak, siklus menstruasi, mitos HIV, hingga tentang pernikahan anak.

“Pada awal-awal menyebarkan informasi kita sempat menjadi kontroversi karena hal-hal yang kita sebarkan mengenai kesehatan reproduksi, seperti aborsi, cara menggunakan alat kontrasepsi, dan lainnya," kata Astrid.

Tulisan opini

Media digital juga dipilih oleh Magdalene.co, sebuah situs yang aktif menyajikan tulisan opini seputar topik kesetaraan gender, untuk menyebarkan informasi.

“Kebanyakan perempuan membaca informasi mengenai fashion, lifestyle, dan lainnya. Namun, tak sedikit juga perempuan mau membaca isu-isu politik, budaya, dan sebagainya dengan prespektif perempuan,” ucap Devi Asmarani, Editor In Chief Magdalene.co dalam acara yang sama.

Devi menambahkan, Magdalene.co dibuat dengan harapan mencerdaskan perempuan dan memberi wadah untuk bersuara.

“Magdalene.co menyiapkan platform untuk siapa pun yang ingin mengirim artikel. Hal tersebut menjadikan Magdalene.co sebagai wadah untuk berbagi cerita dan berbagi perspektif. Ternyata cerita yang dibagikan dapat menguatkan orang lain,” ujarnya.

Meski memiliki jangkauan yang tidak terbatas, tetapi media digital juga memiliki kekurangan. Misalnya saja informasi yang disajikan harus ringkas dan menarik.

Astrid mengatakan, ruang yang terbatas di Instagram mengharuskan Tabu.id mengemas informsi sebaik mungkin supaya hal yang disampaikan outputnya sama dengan apa yang ditangkap oleh masyarakat.

Tabu.id pun memilih bentuk poster digital dengan gambar yang unik sesuai tema dan ditambah sedikit tulisan untuk menjelaskan gambar.

“Selain itu, captionnya juga hanya berisi informasi sesuai gambar poster, tidak menyebar kemana-mana. Sehingga fokus pada satu topik supaya memudahkan pembaca,” katanya.

Sementara itu Devi menganggap dari begitu banyaknya informasi di internet, Magdalene harus bersaing agar banyak dibanyak orang.

“Terkadang kontennya bagus namun dikemas terlalu serius tidak akan dibaca, kini masyarakat suka membaca yang pendek-pendek. Maka kemas informasi sebaik dsn semenarik mungkin,” jelasnya. (Devi Ari Rahmadhani)

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/11/134042620/edukasi-kesetaraan-gender-dan-kesehatan-reproduksi-di-era-digital

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com