Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Tidak Punya Teman, Inilah yang Harus Orangtua Lakukan

KOMPAS.com - Ketika melihat anak tidak punya teman, sebagai orangtua mungkin Anda merasa iba. Apalagi jika di sekolah atau di lingkungan rumah, anak seringkali terlihat sendirian.

Hal ini akan membuat orangtua berpikir apa yang salah dengan anaknya. Lalu, apa yang harus dilakukan agar anak memiliki teman?

Menjalin pertemanan merupakan salah satu hal penting di masa kanak-kanak sebab keterampilan sosial yang dimiliki akan bertahan sepanjang hidupnya. Pada usia prasekolah, anak-anak cenderung mulai berteman dengan satu atau beberapa orang.

Teman biasanya akan semakin banyak ketika anak mulai bersekolah. Namun, sebagian anak bisa kesulitan dalam mencari teman.

Memiliki satu atau dua teman mungkin masih bisa membuat anak merasa senang. Akan tetapi, jika anak tidak memiliki teman sama sekali, hal ini dapat menjadi masalah untuk perkembangan anak.

Mengambil langkah-langkah kecil dalam mendorong interaksi sosial anak tanpa memaksanya merupakan hal yang paling penting untuk dilakukan.

Adapun langkah-langkah yang dapat kita lakukan untuk membantu anak memiliki teman, di antaranya:

Mengundang anak-anak sebayanya ke rumah

Ini adalah langkah sederhana untuk membuat anak memiliki teman. Undanglah satu atau dua anak seusianya yang sudah dikenal ke rumah. Sebelumnya, orangtua juga dapat bertanya pada anak, apakah ada anak di sekolahnya yang ingin ia undang.

Jika anak yang diundang bersedia datang ke rumah, maka biarkan mereka menghabiskan waktu bersama dengan bermain di rumah.

Memasukkannya ke dalam suatu kegiatan

Memasukkan anak ke dalam kegiatan les menggambar, bahasa inggris, berenang, atau lainnya dapat membuatnya bertemu anak-anak seusianya. Doronglah anak untuk berinteraksi dengan mereka.

Selain itu, kita juga dapat meminta anak-anak seusianya tersebut untuk menemani anak kita dan tidak membiarkannya sendirian. Pastikan anak mengikuti kegiatan yang ia suka, namun berikanlah saran yang baik.

Mendorong kesamaan anak dengan teman sebayanya

Anak-anak senang mengikuti berbagai mode, seperti memiliki berbagai perlengkapan sekolah yang bertema Pokemon atau Hello Kitty. Izinkan anak Anda memilikinya juga agar bisa sama dengan teman sebayanya.

Memiliki kesamaan dapat membantunya berkomunikasi dengan teman sebayanya sehingga dapat membentuk pertemanan.

Berbicara dengan guru

Jika anak tidak punya teman di sekolah, orangtua dapat berbicara dengan guru mengenai kekhawatiran tersebut. Orangtua dan guru dapat bekerjasama agar anak memiliki teman.

Selain itu, cari tahu juga apakah anak mengalami hal buruk di sekolah, seperti halnya bullying. Jika iya, kita dapat meminta guru untuk turun tangan mengatasi persoalan ini karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman dan menyenangkan untuk anak.

Pelajari berbagai referensi untuk mendorong anak berteman

Membaca buku atau menonton video tentang pertemanan anak dapat menjadi langkah yang baik untuk berbicara pada anak mengenai pertemanan.

Selain itu, ketika berbicara kita juga dapat mendorong anak membuka diri dan mengungkapkan apa yang dirasakannya.

Terlibat namun tidak mendominasi

Ketika mencoba mendekatkan anak dengan teman barunya, kita dapat menyarankan permainan yang dapat dilakukan. Namun, jangan terlalu mendominasi karena teman barunya akan merasa canggung dan anak akan merasa tidak nyaman.

Oleh sebab itu, ketika anak mulai membaur sebaiknya biarkan ia bermain sendiri dengan teman barunya.

Dapatkan bantuan ahli

Dalam kebanyakan kasus, malu atau sulit berteman di masa kecil merupakan hal yang normal. Namun, ini juga dapat mengindikasikan terjadinya suatu hal.

Jika anak tidak melakukan kontak mata, menarik diri secara tidak wajar, ataupun tampak ketakutan untuk pergi ke sekolah atau taman bermain, cobalah untuk mendatangi psikolog atau psikiater agar mendapatkan bantuan yang tepat.

Selain pemalu atau pendiam, anak juga bisa tidak memiliki teman karena ia merupakan seorang trouble maker.

Ketika anak dianggap nakal, ajaklah anak berbicara dan berikan pengertian padanya, seperti jika ia menjadi anak yang nakal maka tidak akan ada yang mau berteman dengannya.

Selain itu, bantu juga anak untuk bersikap lebih baik lagi. Sudah menjadi tugas orangtua untuk mendidik dan memerhatikan anak dengan baik. Oleh sebab itu, lakukanlah yang terbaik untuk anak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/18/205403520/anak-tidak-punya-teman-inilah-yang-harus-orangtua-lakukan

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com