Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita 2 Jersey Kobe Bryant di Langit-langit Staples Center...

Kedua jersey yang masing-masing bernomor punggung 8 dan 24 itu merupakan bentuk pengakuan dan penghormatan dari para pecinta olahraga basket dunia, atas pencapaian bintang kelahiran 23 Agustus 1978 ini.

Selama 20 karirnya bersama Lakers sejak tahun 1996, -baik ketika mengenakan nomor punggung 8 mau pun 24, Kobe sukses lima kali menggondol cincin juara di liga NBA.

"Kalian sudah memberi inspirasi kepada seorang bocah laki-laki berusia enam tahun untuk mengejar mimpinya bersama Lakers."

Itulah kalimat yang ditulis Kobe di akun Twitter-nya, sekitar akhir tahun 2017, usai menyaksikan jerseynya diabadikan bersama dengan jersey para bintang dan legenda Lakers lain di Staples Center.

Kobe menyebut, keberadaan jersey legenda di langit-langit stadion itu menjadi inspirasinya ketika masih bocah, dan mulai bermain basket di Italia. 

Tak berhenti sampai di situ. Sebagai pemain hebat, Kobe mengaku ingin kariernya lebih berarti.

Dalam konferensi pers pra-pertandingan pada 18 Desember 2017, yang menjadi saat upacara penggantungan jerseynya, Kobe berbicara tentang arti jersey penanda pensiunnya dari lapangan, untuk para pemain muda.

"Itu adalah tanda sejati dari warisan, tentang bagaimana hal itu mempengaruhi generasi berikutnya," kata Kobe.

Jauh sebelum Kobe mengucapkan kalimat itu, sosok kelahiran Philadelphia, Pennsylvania, yang meninggal dunia pada Minggu (26/1/2020) di Calabasas, California ini, sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Bahkan, bintang-bintang NBA yang berjaya di musim ini pun dulunya mengidolakan Kobe dan menjadikannya sebagai inspirasi untuk maju.

1. Inspirasi bagi bibit bintang NBA

Mereka adalah bintang-bintang NBA yang sedang berada di puncak karir.

Siapa menyangka, pemain sebesar LeBron James -yang kini juga membela Lakers, pun pernah menjadikan Kobe sebagai inspirasinya.

Dalam salah satu bagian biografinya, diceritakan tentang bagaimana LeBron memasang poster Kobe Bryant di kamarnya.

Lalu, Kyrie Irving. Bintang baru New Jersey Nets ini amat menghargai Kobe sebagai mentornya.

Bahkan, ketika mendengar kabar tragis tentang Kobe, Kyrie langsung pamit mundur dari pertandingan melawan New York Knicks.

Disebutkan, Kyrie tak ikut bermain karena alasan personal, dan langsung meninggalkan Madison Square Garden, di mana laga seharusnya digelar.

Jauh sebelum kecelakaan terjadi, punggawa Houston Rocket James Harden dan bintang Golden State Warriors pernah memberikan testimoninya tentang Kobe.

2. Kerja keras syarat pemenang

“Jika kamu melakukan pekerjaan dengan benar, maka impian akan menjadi kenyataan," kata Bryant dalam pidatonya di bulan Desember 2017 itu.

"Pemahaman yang mungkin bisa saya bagikan adalah, ketika kini kita harus bangun pagi dan bekerja keras, atau harus terjaga sampai larut malam dan juga bekerja keras, saya kita lelah dan tetap memaksa untuk terus berjuang, itu yang sebenarnya mimpi."

"Sebab mimpi bukanlah tujuan, mimpi adalah sebuah perjalanan," kata Kobe.

"Jika kalian bisa memahami itu, kamu akan mencapai mimpi kalian, mimpi kalian akan menjadi kenyataan, menggapai suatu yang besar," kata Kobe kepada anak-anaknya yang malam itu ada di hadapan dia.

3. Percaya pada kekuatan keluarga

"Merupakan hal yang istimewa bagi saya untuk bisa melihat keluarga saya berada dalam lingkungan ini, dan bisa berbagi momen indah di sini," kata dia.

“Tantangan terbesar saya malam ini adalah, ‘apakah Bianca akan duduk selama dua jam dalam pertandingan ini,” kata Kobe bercanda, merujuk pada Bianca yang kala itu masih menjadi anak bungsunya.

Ya, Kobe menikah dengan Vanessa dan dikarunia empat anak. Mereka sempat bercerai pada tahun 2011 setelah menjalani pernikahan selama 10 tahun.

Lalu, di tahun 2013 mereka rujuk. Dan, anak bungsu pasangan ini, Capri lahir pada Juni 2019. Selain Capri, ada tiga kakaknya yakni Gianna, Natalia, dan Bianca.

Gianna yang berusia 13 tahun ikut tewas dalam kecelakaan helikopter dalam penerbangan menuju Las Virgenes tersebut.

4. Virus olahraga bagi anak anak di penjuru dunia

Kobe and Vanessa Bryant Foundation menyediakan dana untuk klub bola basket dan sepak bola remaja, serta program-program untuk membantu memerangi kaum muda tunawisma.

Lembaga itu pun menyediakan perawatan kesehatan bagi kaum muda yang rentan.

Kobe juga bergabung dengan NBA China untuk mendirikan Sekolah Bola Basket NBA pertama di negara itu. 

5. Olahraga kuatkan mental dan emosi anak muda

"Banyak permainan idorong secara emosional," kata Kobe.

"Bagaimana menghadapi kecemasan, bagaimana menghadapi tekanan, bagaimana menenangkan ego -semua itu adalah pertempuran kecil dalam jiwa."

"Semua itu dapat diajarkan dan diuji melalui olahraga. Mudah-mudahan, kita dapat memiliki anak-anak yang tumbuh menjadi warga negara yang luar biasa," sebut Kobe.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/27/091547420/cerita-2-jersey-kobe-bryant-di-langit-langit-staples-center

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com