Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trik Sederhana Membuat Anak Mau Mendengarkan Orangtua

KOMPAS.com - Sebagai orangtua tentu kita menginginkan yang terbaik untuk anak. Kita tidak ingin berteriak pada anak-anak, namun terkadang kita tak bisa menahannya.

Kita ingin anak-anak mematikan video game mereka, mengambil mainan mereka dan bersiap untuk tidur. Lalu, apa yang harus dilakukan ibu dan ayah?

Komunikasi yang baik antara orangtua dan anak-anak harus dimulai dengan tenang.

"Sebagai orangtua atau pengasuh, kita mungkin tidak selalu mengenali efek emosi dan tindakan kita terhadap anak-anak," kata dokter anak Kimberly Churbock, MD.

"Anak-anak seperti spons, mereka mengerti bahasa tubuh dan isyarat verbal kita. Jadi saat kita kesal atau cemas, mereka mungkin mengerti dan takut atau tidak tahu bagaimana merespons."

Itu sebabnya teknik seperti berteriak, menyogok, dan mengancam akan memberi hukuman bukan cara terbaik untuk membuat anak melakukan apa yang kita minta.

Dr. Churbock memberikan saran berikut ini untuk mengatasi penyebab utama mengapa anak-anak tidak mematuhi orangtua.

1. Kenali hambatan untuk komunikasi yang baik

Apakah kebutuhan dasar anak kita terpenuhi? Bahkan, anak-anak paling santai sekalipun mungkin ingin melawan kita saat mereka lapar atau lelah.

2. Berikan contoh yang baik

Anak-anak memahami nada dan bahasa tubuh kita, tidak hanya sewaktu kita berkomunikasi dengan mereka.

"Kita harus memerhatikan setiap kata-kata dan bahasa tubuh kita, entah itu saat kita berinteraksi langsung dengan anak-anak atau dengan orang dewasa lain dan pengasuh," ujar Dr. Churbock.

Yakinlah, anak-anak dapat melihat dan menyadarinya ketika suasana tegang itu muncul.


3. Gunakan kata-kata sederhana

Penting untuk mempertimbangkan, bahwa anak-anak di berbagai tingkat perkembangan punya pemahaman berbeda mengenai kata-kata yang digunakan orang dewasa.

Misalnya, meminta anak kecil untuk "bergiliran" bisa jadi lebih mudah dipahami daripada "berbagi."

4. Tawarkan pilihan

Dr. Churbock menyarankan ini sebagai cara untuk memberi anak-anak rasa percaya diri dan kendali, walau kita meminta mereka melakukan tugas yang tidak mereka inginkan.

Jika anak kesulitan dengan jadwal mandi, beri mereka pilihan mainan yang ingin mereka bawa ke bak mandi.

5. Puji mereka

"Dalam pengalaman saya, penguatan positif dan pujian terhadap perilaku yang diinginkan jauh lebih efektif daripada komunikasi yang negatif dan disiplin," tutur Dr. Churbock.

6. Identifikasi dan kenali perasaan mereka

Jika anak-anak belum memahami jenis-jenis emosi, orangtua dapat membantu mengidentifikasikannya.

Misalnya, "kamu tampak marah, kamu merasa kesal ya?" Dengan demikian, mereka memahami apa yang mereka rasakan.

Seiring waktu, ketika mereka dapat bicara lebih banyak, akan mudah bagi mereka mengungkapkan perasaan, keinginan dan kebutuhan mereka.

Dr. Churbock menegaskan, tidak masalah untuk menjauh sejenak jika kita merasakan emosi mulai meluap.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/16/193328220/trik-sederhana-membuat-anak-mau-mendengarkan-orangtua

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com