Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agar Stres di Kantor Tidak Merusak Hubungan Asmara

KOMPAS.com - Pekerjaan yang bikin stres dapat berdampak serius pada hubungan asmara kita jika tidak berhati-hati.

Setelah seharian bekerja dan mengalami tekanan, mungkin kita ingin menyendiri saat tiba di rumah, sampai akhirnya mengecewakan pasangan yang tidak sabar untuk mengobrol dengan kita.

Atau bisa juga kita menjadi pemarah karena masih membawa masalah pekerjaan, sehingga meninggikan suara pada anak-anak dan pasangan, semua karena stres di tempat kerja. Hal itu membuat kita lelah dan cemas.

Pekerjaan dengan tingkat stres yang tinggi dapat menguras mental, sehingga hanya tersisa sedikit kesabaran, toleransi, serta kebaikan saat kita pulang. Ini dapat merusak hubungan asmara.

Di saat pekerjaan yang berbeda bisa memberi kita sedikit ruang, ada kemungkinan pekerjaan baru tersebut juga membuat kita stres.

Studi menunjukkan, ada beberapa hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengelola stres dengan cara sehat sehingga kita tidak melepaskan rasa frustasi kita kepada keluarga.

Banyak tidur dan berolahraga

Studi yang dilakukan oleh peneliti di University of Florida meneliti bagaimana para pekerja dapat mencegah stres di tempat kerja agar tidak meluap ke dalam rumah tangga mereka.

Para peneliti mengonfirmasi apa yang sudah diketahui oleh sebagian besar dari kita --stres di tempat kerja mengurangi kemampuan kita untuk mengatur emosi.

Setiap pengalaman yang membuat kita stres akan menyulitkan kita dalam mengendalikan perasaan dan dorongan hati.

Dan akhirnya, kita hanya memiliki sedikit energi tersisa untuk menyaring pikiran atau menjinakkan reaksi kita.

Studi ini menemukan dua hal yang membantu pekerja yang stres untuk menciptakan cadangan regulasi emosional lebih dalam --yaitu tidur dan olahraga.

Peneliti menyebut, kurang tidur terkait dengan pengaturan diri yang buruk.

Mereka yang kurang tidur cenderung membawa rasa frustasi kepada keluarga mereka.

Sementara, waktu tidur yang sesuai kebutuhan terkait dengan kemampuan untuk mengatasi tekanan dan mengelola perasaan dengan cara sehat.

Selain itu, peserta penelitian yang berjalan 10.900 langkah setiap hari cenderung tidak membawa stres pada anggota keluarga mereka ketimbang peserta yang mengambil 7.000 langkah.

Para peneliti menyimpulkan, olahraga setiap hari adalah kunci untuk membantu pekerja berhenti meluapkan rasa frustasi mereka pada orang-orang yang mereka cintai.

Perasaan dan tindakan yang lebih baik

Kendati melakukan jalan cepat saat istirahat makan siang terdengar sederhana, sedikit olahraga bisa memenuhi kebutuhan kita untuk mengisi kembali cadangan emosional kita.

Setelah melakukan aktivitas fisik, rasa lelah secara emosional bisa berkurang saat kita selesai bekerja dan meninggalkan kantor.

Olahraga juga dapat membantu kita tidur lebih baik, yang menciptakan siklus positif dalam hidup kita.

Olahraga dan kualitas tidur bisa membuat kita mendapatkan suasana hati yang lebih baik saat pulang kerja, dan mengarah pada hubungan yang lebih sehat dengan pasangan.

Tentu saja, kualitas tidur dan olahraga juga merupakan komponen utama untuk hidup sehat.

Studi telah mengaitkan tidur sesuai kebutuhan dengan berbagai manfaat mental, emosional, fisik, termasuk peningkatan kreativitas, fokus lebih baik, dan masa hidup lebih lama.

Selain itu, studi juga menunjukkan, aktivitas fisik meningkatkan energi, kebahagiaan, dan daya ingat --semuanya dapat membantu kita merasa lebih baik secara fisik dan emosional.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/02/19/203841520/agar-stres-di-kantor-tidak-merusak-hubungan-asmara

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com