Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Virus Corona, Ini 3 Langkah Sederhana Menjaga Imunitas Tubuh

KOMPAS.com - Di tengah merebaknya virus corona, banyak orang lebih fokus pada wabah penyakit ini. Padahal, ada banyak kasus flu lainnya yang juga tak bisa diabaikan.

Spesialis penyakit menular, Sandra Kesh M.D. menyampaikan, ada sekitar 16.000 kematian terkait flu di musim ini.

Angka itu dibeberkan bukan untuk menebar ketakutan, melainkan untuk mengingatkan kita bahwa menjaga sistem kekebalan tubuh adalah hal yang sangat penting.

Kepada Mind Body Green, Kesh memberi tiga tips untuk meningkatkan imunitas tubuh secara alami:


1. Mengurangi stres

Stres dapat memengaruhi segalanya, mulai dari kesehatan otak, berat badan, hingga kekebalan tubuh.

Kesh menemukan, kasus di mana pasiennya merasa sudah melakukan semua hal dengan benar namun masih jatuh sakit. Hal itu, kata dia, disebabkan oleh stres.

Kondisi itu disebabkan kadar kortisol yang tidak dijaga dalam kisaran normal, baik pada anak usia dini atau sepanjang penuaan, yang secara fisik dapat mengganggu sifat penyembuhan tubuh.

Robin Berzin, M.D. pernah menjelaskan sebelumnya bahwa kondisi tersebut bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan.

Mulai dari memperlambat penyembuhan luka, mengurangi efek perlindungan vaksin, hingga meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi.

"Stres adalah modulator imun utama," ungkapnya.


2. Menjaga pola hidup sehat

Tidur cukup dan makan dengan baik juga merupakan cara penting lainnya untuk menjaga kekebalan tubuh.

Ahli alergi dan imunologi, Heather Moday, M.D., menjelaskan bahwa ketika tidur, sistem kekebalan tubuh akan memperbaiki dirinya sendiri, mitokondria membersihkan diri dan hati melakukan sebagian besar detoksifikasi.

Itulah sebabnya tubuh terasa sangat lelah ketika kita sakit. Tidur selama tujuh hingga delapan jam setiap malam dapat membantu menjaga tubuh kita tetap waspada terhadap patogen berbahaya.

Penelitian membuktikan bahwa makan makanan kaya nutrisi, memperbanyak buah-buahan, sayuran, dan makanan anti-inflamasi lainnya memiliki dampak langsung pada respons kekebalan tubuh dan dapat membantu melindungi diri dari penyakit.


3. Praktik keseimbangan dalam kebersihan

Selama musim flu, tidak praktis jika kita harus mengelap dan membersihkan setiap permukaan yang kita pegang.

Tahukah kamu bahwa pembersihan yang berlebihan bisa sama burunya dengan tidak melakukannya?

Kesh mengatakan, kita harus mencapai sebuah keseimbangan. Meski terdengar menakutkan, tetapi sedikit paparan kuman baik untuk sistem kekebalan tubuh kita.

"Tinggal di lingkungan steril akan membuat kita lebih rentan terhadap infeksi ketika terpapar," katanya.

Jadi, cukup cuci tangan atau gunakan pembersih tangan setelah menyentuh sesuatu yang tampak kotor, makan, atau pergi ke kamar mandi.

Namun jika tidak, kamu tidak perlu terlalu sering mencuci tangan.

"Jika kamu mencuci tangan 50 kali sehari, kulit akan menjadi kering dan pecah-pecah. Itu justru bisa menjadi pintu masuk yang sempurna untuk infeksi," ungkap Kesh.

Ketika musim flu datang, ada begitu banyak kendali yang bisa kita miliki. Mempraktikkan metode pengendalian infeksi secara teratur dan menjaga kebugaran secara keseluruhan (dari otak ke tubuh) saat ini adalah metode alami terbaik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan mencegah penyakit yang mengancam.


https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/02/095229320/cegah-virus-corona-ini-3-langkah-sederhana-menjaga-imunitas-tubuh

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com