Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Langkah Meredam Kecemasan akan Virus Corona

KOMPAS.com - Virus korona yang sedang dibicarakan oleh banyak pihak, tak ayal menjadi topik hangat pemberitaan media masa.

Bagaimana perkembangan jumlah yang terinfeksi, korban yang sembuh hingga meninggal terpapar jelas di media daring, televisi, radio maupun cetak.

Paparan berita di media secara tidak langsung akan memengaruhi kondisi psikologi. Apakah kamu sering merasa cemas sendiri, sementara sebagai orangtua, kamu juga harus menjadi role model untuk anak-anak?

Pikiran yang jernih dibutuhkan oleh orangtua agar dapat melewati pandemik ini dengan baik.

Berikut adalah enam cara untuk mengendalikan kecemasanmu karena virus corona:

1. Pilih waktu untuk membaca berita

Ada waktu dan tempat untuk semuanya, termasuk kapan harus membaca berita tentang virus corona.

Namun, waktu membaca berita tidak tepat dilakukan sebelum tidur, karena kurang tidur hanya akan menambah kecemasan.

Sementara kecemasan mudah membuatmu merasa stres dan menyebabkan reaksi berlebihan, bahkan menurunkan daya tahan tubuh.

Pertimbangkan untuk melihat berita pada siang hari ketika kamu tidak sedang bertugas. Bisa juga meluangkan waktu saat sedang bersantai minum teh di sore hari.

2. Beri dirimu waktu untuk menerapkan zona netral

Selain memikirkan kapan waktu yang tepat untuk membaca berita tentang perkembangan kasus virus corona, kita juga perlu ruang untuk mencerna apa yang telah dipelajari.

Jadi, cobalah membaca berita sesaat sebelum kita mulai memasak makan malam. Memasak makan malam yang artinya melakukan gerakan fisik, akan membantu menenangkan pikiranmu.

Jernihkan pikiran dengan melihat ikan di akuarium atau bermain dengan hewan peliharaan dapat membuatmu tenang dan melepaskan hormon oksitosin, agar lebih mudah saat harus menghadapi anak-anak.

3. Tulis dan bagikan

Satu hal yang bisa dilakukan adalah mengelompokkan. Yakni dengan menuliskan dan membagikan kekhawatiranmu dengan orang yang kamu percaya.

Menulis dan berbagi membantu menghilangkan semua stres dan kecemasan itu dari pikiranmu. Sehingga, kamu tidak perlu terus-menerus memikirkannya.

Membagikan kecemasan bisa dilakukan pada teman dekat, pasangan atau saudara yang biasa kamu ajak diskusi.

4. Tetap terhubung tapi jaga jarak

Saat ini memang tak memungkinkan untuk bertemu dengan teman atau saudara untuk berbagi kecemasanmu.

Tapi kamu bisa menghubungi mereka saat butuh bantuan. Kamu juga bisa menjadi kekuatan bagi mereka ketika suatu saat nanti mereka yang butuh dikuatkan.

Dukungan moral dan saling menguatkan, sangat dibutuhkan si kondisi seperti ini.

5. Jujurlah dengan anak-anak

Anak-anak dapat merasakan ketakutanmu. Jika mereka mengajukan pertanyaan atau bercerita bahwa mereka juga merasa takut dan kamu mengatakan kepada mereka untuk tidak khawatir, itu mungkin akan menjadi bumerang.

Katakan yang sebenarnya, yaitu kamu tidak tahu persis apa yang akan terjadi, dan bahkan kamu kadang-kadang mengkhawatirkannya.

Tetapi orangtua dan para medis, seperti dokter dan lainnya melakukan segalanya untuk menjaga mereka tetap aman.

Dan jangan lupa kata-kata ajaib, bahwa bersama-sama sebagai keluarga, kamu dan anak-anak akan melalui masa sulit ini.

6. Tetap merawat diri

Masa-masa sulit adalah saat kamu paling membutuhkan waktu untuk merawat diri sendiri.

Bagaimanapun, sebagai pribadi, kamu membutuhkan waktu lebih untuk melakukan hal-hal yang membantumu bisa merasa lebih tenang.

Ingatlah bahwa anak-anak memperhatikanmu untuk belajar bagaimana mereka harus merespons krisis.

Biarkan mereka melihat kamu melakukan beberapa pose yoga, membuat jurnal atau berjalan-jalan di sekitar halaman rumah sebagai usahamu untuk menjernihkan pikiran.

Beri tahu mereka mengapa kamu melakukannya misalnya dengan mengatakan, ”Ini membantu ibu (atau ayah) merasa lebih baik.”

Bahkan, kamu bisa melakukan hal-hal yang kamu sukai bersama anak-anak. Dengan begitu, kamu akan menyebarkan ketenangan bukan kecemasan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/03/17/071500120/6-langkah-meredam-kecemasan-akan-virus-corona-

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com