Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Rutinitas Pagi Saat WFH demi Kualitas Hidup yang Lebih Baik

Salah satunya, perubahan cara kerja yang mungkin juga telah mengubah cara hidup kita, terutama pada pagi hari.

Hasilnya, kita kerap mengawali hari dengan perasaan lelah, keluhan, dan tak bersemangat.

Padahal, kehidupan mengisolasi diri seperti yang terjadi saat ini sesungguhnya bisa mendatangkan manfaat yang besar.

Namun, lagi-lagi, jika tak dikelola dengan hati-hati, bekerja dari jarak jauh dapat membuat orang kian merasa terisolasi, atau bahkan lebih tertekan.

Itu sebabnya memiliki rutinitas pagi yang "benar" menjadi fondasi bagi kita untuk membangun struktur dalam mengelola perjalanan hari kita. 

Ashley Stahl, kontributor seputar permasalahan karier di laman Forbes, membagi lima langkah yang dapat dilakukan pada jam-jam pertama kehidupan kita agar tetap sehat dan bahagia.

1. Minum segelas air putih

Menghabiskan waktu berjam-jam tanpa asupan cairan dapat memengaruhi kualitas tidur dan saat memulai hari.

Atasi masalah ini dengan minum segelas air tepat saat kita bangun di pagi hari.

Namun, membangun rutinitas ini  tampaknya lebih sulit daripada kedengarannya.

Dilaporkan, 75 persen orang di Amerika Serikat mengalami dehidrasi kronis. Kurangnya hidrasi menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan.

Bahkan, kondisi itu bisa dibarengi dengan dampak memori yang lemah, lekas marah, dan kelelahan.

Jadi, agar tetap bisa menyelesaikan pekerjaan, dan menjaga pikiran tetap segar, kita harus terbiasa meminum lebih banyak air.

2. "Jurnal dalam damai" 

Luangkanlah waktu untuk terhubung dengan diri sendiri. Jurnal bisa menjadi alat yang ampuh untuk refleksi diri dan pertumbuhan pribadi, dan manfaatnya tidak terbatas.

Menulis jurnal, terutama ketika pertama kali bangun pagi, mengurangi kecemasan dan rasa kewalahan.

Manfaat ini bahkan masuk ke dalam potensi perkembangan karir.

Sebuah laporan di Stanford mengidentifikasi, keterampilan menulis yang kuat membantu kita berkomunikasi dan mengajar orang lain dengan lebih jelas.

Semakin banyak menulis, semakin baik komunikasi.

Ketika perusahaan memperhitungkan bahwa komunikasi yang buruk telah menyebabkan kerugian 37 miliar dollar AS per tahun, mempekerjakan orang yang tahu cara berkomunikasi tentu menjadi jawaban.

3. Identifikasi prioritas

Ketika bekerja dari rumah, mungkin kita tergoda untuk segera mulai bekerja.

Padahal, sebelum masuk ke mode kerja, baik untuk menguraikan target dari jam kerja hari itu.

Lihatlah daftar tugas, dan mulailah mengidentifikasi prioritas utama yang harus kita capai di atas segalanya.

Catatan ini lalu menjadi pegangan untuk melewati hari kerja di rumah.

4. Berlatih bersyukur

Penelitian menunjukkan rasa syukur meningkatkan kesejahteraan diri. Perasaan semacam ini pun meningkatkan ketahanan mental kita, dan mengurangi stres atau bahkan potensi depresi.

Alih-alih bangun untuk membaca berita yang berpotensi membuat marah atau email kantor bangunlah dengan rasa syukur.

Setelah menulis jurnal, tuliskan tiga hal yang kamu syukuri hari ini.

Ingatlah, selalu ada sesuatu untuk disyukuri, dan kadang-kadang membutuhkan sedikit kepekaan untuk menyadarinya.

Berlatih bersyukur tak cuma akan menempatkan kita dalam pola pikir yang lebih baik, tetapi  akan membantu kita melihat lebih banyak peluang untuk terus bersyukur atas apa yang paling kita sayangi.

Jika kita selalu mencantumkan anggota keluarga, kemungkinan besar kita akan semakin menyayangi mereka. 

Kalau kita mencatat saat-saat ketika sedang berbagi perasaan, kita pun akan sangat terhubung dengan ekspresi diri.

Jadi, gunakanlah rasa syukur tidak hanya sebagai praktik untuk kehidupan yang positif tetapi juga sebagai sarana untuk terhubung lebih dalam dengan diri sendiri.

Ketika kita memulai hari dengan rasa syukur, kita akan membawanya sepanjang waktu yang kita lewati.

5. Bergeraklah 

Bekerja dari rumah membantu menghilangkan waktu perjalanan ke kantor, dan membebaskan kita untuk melakukan sesuatu yang lebih menyenangkan.

Manfaatkan waktu perjalanan pulang pergi tadi untuk menjadi lebih aktif.

Sebuah studi di tahun 2019 yang diterbitkan British Journal of Sports Medicine menemukan, olahraga pagi meningkatkan perhatian, pembelajaran visual, dan pengambilan keputusan.

Tidak hanya itu, olahraga pagi mungkin lebih cocok untuk fluktuasi hormon tubuh.

Kortisol, hormon yang membuat kita tetap terjaga dan waspada, mencapai puncaknya sekitar pukul 8 pagi. Jadi bangun dan mulai bergerak.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/08/120351520/5-rutinitas-pagi-saat-wfh-demi-kualitas-hidup-yang-lebih-baik

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com