Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Kiat Cepat "Move On" Setelah Putus Cinta

KOMPAS.com - Patah hati adalah momen yang berat bagi mereka yang melaluinya, apalagi jika sudah bermimpi merajut masa depan bersama sang mantan pasangan.

"Move on" alias melupakan mantan dan kembali menjalani kehidupan normal nyatanya merupakan sesuatu yang sulit, terutama pada hari-hari awal.

Nah, jika kamu memiliki pengalaman serupa atau baru saja mengalami putus cinta, pakar pemulihan putus cinta Cherlyn Chong menyebutkan, ada empat kiat ampuh yang bisa kamu terapkan untuk move on dari hubungan yang baru saja kandas.

1. Meyakini bisa melupakan mantan

Meski instruksi ini terdengar jelas, banyak orang melewatkannya dan melakukan tindakan langsung, seperti menghapus nomor mantan dan memblokir media sosial mereka. Padahal, proses ini sangatlah penting.

"Cukup membuat keputusan bahwa kamu akan melupakan apa yang terjadi maka kamu akan bisa melakukannya," kata Chong.

"Jadi tidak hanya menghapus kontak, namun kamu juga harus berupaya untuk melupakannya."

Pemulihan tidak akan terjadi tanpa membuat keputusan ini. Sebab, pikiranmu akan terus kembali ke momen-momen bahagia bersama sang mantan, pada satu waktu mengharapkan momen itu kembali namun di waktu lainnya berharap mereka menghilang.

Maka jika tidak diawali dengan niat, kamu akan terus berada dalam siklus yang sama.

2. Pembumian

Beberapa komunitas pengobatan alternatif mengklaim proses "pembumian (earthing)" sebagai sarana untuk menghilangkan radikal bebas dari tubuh, mengurangi stres oksidatif dan beberapa gejala yang orang rasakan ketika mereka melalui waktu yang penuh stres dan traumatis, seperti ketika putus cinta.

"Merasakan kaki-kaki kita memijak tanah membantu kita menyadari bahwa kaki-kaki kita masih menopang diri kita dan kita masih berada di momen tersebut," kata Chong.

Terlepas dari teori ini, menginjakkan kaki di tanah dapat membantu menstabilkan mental. Ini mungkin terdengar aneh dan membutuhkan sedikit pemikiran, namun kamu mungkin merasa sedikit terbantu dalam menenangkan pikiran.

"Ini sangat mudah tetapi sangat kuat dampaknya," kata Chong.

3. Mencari tahu perasaan kehilangan yang ada

Setiap perpisahan menimbulkan rasa kehilangan, tetapi pemulihan bisa datang dengan mencari tahu apa rasa kehilangan yang dirasakan.

Hubungan cenderung membangun apa yang sudah ada. Jadi, jika kamu sudah memiliki rasa aman secara mental, kemungkinan kamu akan tumbuh bersama orang yang kamu pilih.

Tetapi, jika kamu punya kepercayaan diri yang rendah dan selalu menganggap dirimu akan gagal, suatu hubungan mungkin hanya akan membuat kecemasan itu lebih buruk.

Misalnya, jika kamu berada dalam hubungan beracun (toxic relationship), kamu mungkin telah menjadi kecanduan dan berarti putus cinta akan jauh lebih traumatis.

Sementara jika hubungan itu matang dan stabil, kemungkinan besar perpisahan akan lebih bersahabat.

"Jika kamu merasa kehilangan hubungan seperti kehilangan identitasmu, itulah sebabnya kamu merasakan kehilangan yang sangat berat. Karena kamu tidak tahu siapa dirimu dan itu perlu disembuhkan," kata Chong.

4. Mencoba bertumbuh setiap hari

Kesuksesan tidak terjadi dalam semalam, melainkan dari kebiasaan kita dari hari ke hari. Dan pada saat kita mencapai usia dewasa, kebiasaan baik dan buruk menentukan siapa kita.

Sebuah hubungan tidak akan membawa sesuatu yang baru bagi harga diri kita, melainkan menekankan apa yang sudah ada.

Cobalah memberlakukan aturan "1 persen" yang pada dasarnya berarti setiap 1 persen perubahan kecil setiap hari akan menghasilkan efek kumulatif.

"Kamu harus beralih dari pola pikir tetap ke mindset tumbuh," kata Chong.

"Pola pikir tetap adalah bagaimana kamu berpikir tidak disukai, sementara pola pikir berkembang adalah bagaimana kamu belajar banyak dari hubungan yang pernah dijalani."

Jangan coba mencari pengganti mantan

Secara umum, segera mencari pelampiasan dengan hubungan baru setelah hubungan sebelumnya kandas adalah ide yang buruk.

Chong mengatakan, dalam cinta kita memiliki tiga hal, yakni keintiman, komitmen dan hasrat. Jadi, ketika kamu mencoba mencari orang baru untuk menggantikan mantanmu, kamu sebetulnya mencoba menggantikan tiga hal tersebut.

Hal yang akan kamu temukan hanyalah hasrat, dan ini tidak tepat untuk pengganti jangka panjang.

"Itu sebabnya kebiasaan itu akan menghancurkanmu," katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/04/30/081720620/4-kiat-cepat-move-on-setelah-putus-cinta

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com