Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ampas Kopi: Sering Dilupakan, tapi Bermanfaat untuk Kesehatan

KOMPAS.com - Apa yang kamu lakukan setelah selesai minum kopi? Kebanyakan orang hanya menikmati kopinya saja, kemudian ampasnya akan dibuang ke tempat sampah.

Namun setelah mengetahui manfaat ampas kopi di bawah ini, kamu mungkin akan berpikir dua kali untuk membuangnya. Apa manfaat ampas kopi?

Biasanya ampas kopi tidak hanya digunakan untuk kesehatan tubuh saja, tapi juga keperluan seperti bercocok tanam, misalnya untuk menyuburkan tanah. Tapi rupanya ada manfaat ampas kopi untuk kesehatan.

1. Menghilangkan kutu dari hewan peliharaan

Kutu yang ada pada bulu hewan peliharaan, tidak hanya membahayakan hewan peliharaan, tapi juga kesehatan kita. Sebab, kutu bisa membawa berbagai macam penyakit yang bisa menular. Salah satu penyakit yang dibawa kutu hewan adalah tipus.

Setelah hewan peliharaan dimandikan dengan shampo, oleskan saja ampas kopi ke bulunya, kemudian bilas dengan air bersih dan tunggu sampai kering. Beberapa orang juga percaya, manfaat ampas kopi bahkan mampu membuat bulu hewan lebih halus.

Namun ingat, ampas kopi tidak seefektif obat kutu hewan yang biasanya dijual oleh dokter hewan. Maka dari itu, disarankan tetap membeli obat kutu yang diresepkan dokter hewan, untuk menghilangkan kutu pada bulu hewan peliharaan.

2. Mengangkat sel kulit mati

Manfaat ampas kopi untuk kecantikan kulit sangatlah bervariasi, salah satunya mengangkat sel kulit mati. Sebab, ampas kopi bertekstur kasar, sehingga bisa mengangkat sel-sel kulit mati yang membandel.

Campurkan saja sedikit ampas kopi dengan air atau minyak kelapa, kemudian gosokkan ke tubuh atau wajah.

Jika ingin menggunakannya di bibir, campurkan dulu ampas kopi dengan madu, supaya rasa pahitnya bisa dinetralisir.

Perlu diketahui, ampas kopi mengandung kafein yang bersifat antioksidan, sehingga bisa melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Selain itu, antioksidan dalam kafein dipercaya mampu memperlancar aliran darah.

Namun ingat, jangan jadikan ampas kopi sebagai pengganti obat-obatan kulit yang diresepkan oleh dokter, ya! Jika perlu, datanglah ke dokter untuk berkonsultasi terlebih dahulu.

3. Mengurangi gejala selulit

Selulit adalah penyakit kulit yang setidaknya akan dirasakan oleh 80-90% wanita dewasa. Ketika kafein yang ada pada ampas kopi dioleskan ke bagian selulit, lemak akan terpecah dan aliran darah meningkat, dan mengikis selulit sedikit demi sedikit.

Campurkan saja ampas kopi dengan air atau minyak kelapa, dan oleskan selama 10 menit ke bagian selulitnya sebanyak 2 kali dalam seminggu.

4. Menyehatkan kulit kepala

Manfaat ampas kopi tidak hanya berdampak baik pada kulit wajah saja, tapi juga kulit kepala. Sebab, ampas kopi dipercaya dapat mengangkat dan mencegah penumpukan sel kulit mati pada kulit kepala!

5. Menstimulasi pertumbuhan rambut

Beberapa studi tes tabung membuktikan kalau manfaat ampas kopi dapat menstimulasi pertumbuhan rambut. Sebab, ampas kopi mengandung kafein, yang dipercaya bisa “merangsang” pertumbuhan rambut supaya semakin subur.

Dalam beberapa studi pada manusia dan hewan uji, mengoleskan kafein ke kulit dapat meningkatkan aliran darah serta mempercepat pertumbuhan rambut.

Saat mandi, ambil lah satu kepal ampas kopi dan oleskan di kulit kepala secara menyeluruh, selama beberapa menit. Kemudian, bersihkan dengan air mengalir serta shampo. Lakukan sebanyak dua kali dalam seminggu.

6. Menghilangkan lingkar hitam di bawah mata

Kulit di bagian mata mengandung jaringan lemak yang sangat sedikit. Karenanya, tanda-tanda penuaan akan muncul dengan cepat di bagian itu, salah satunya lingkar hitam di bawah mata.

Manfaat ampas kopi selanjutnya adalah menghilangkan lingkar hitam di bawah mata. Sebab, kafein yang dikandung ampas kopi memiliki sifat antioksidan.

Beberapa studi membuktikkan, produk kecantikan kulit yang mengandung kafein dan antioksidan sangat ampuh mencegah tanda penuaan dan lingkar hitam di bawah mata.

Selain itu, sifat antiperadangan yang dimiliki kafein juga bisa meningkatkan sirkulasi darah ke bagian mata, sehingga menghilangkan lingkar hitam di sana.

7. Mengusir serangga dan hama

Jika dibiarkan merajalela, serangga dan hama bisa membawa risiko kesehatan pada manusia. Namun tenang saja, manfaat ampas kopi ternyata bisa mengusir serangga dan hama, lho.

Kafein yang dikandung ampas kopi, bisa sangat beracun untuk serangga dan hama. Karena itulah ampas kopi dipercaya dalam mengusir mereka dari pekalangan rumah.

Taburkan saja ampas kopi di sekitar rumah, atau tempatkan dalam mangkuk kecil, agar serangga dan hama tidak berani mendekat.

Jangan mengonsumsi ampas kopi lewat mulut!

Manfaat ampas kopi dapat dirasakan jika dioleskan ke kulit, bukan mengonsumsinya. Malahan, mengonsumsi ampas kopi bisa membahayakan kesehatan Anda.

Perlu ditegaskan, ampas kopi mengandung cafestol dan kahweol, dua komponen yang bisa meningkatkan kolesterol secara signifikan.

Sebuah riset membuktikan, mengonsumsi 7 gram ampas kopi per hari, selama 3 minggu, bisa meningkatkan kolesterol secara signifikan.

Selain menghindari konsumsi ampas kopi, kamu juga harus berkonsultasi kepada dokter tentang penggunaan ampas kopi ke kulit.

Perlu diakui, jika dilihat dari studi dan penjelasan ilmiahnya, manfaat ampas kopi memang sangat menjanjikan. Namun, ampas kopi tidak boleh dijadikan pengganti obat-obatan resep yang lebih efektif mengobati masalah kulit.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/11/112520120/ampas-kopi-sering-dilupakan-tapi-bermanfaat-untuk-kesehatan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com