BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prodia
Salin Artikel

Turunkan Berat Badan 36 Kg dengan Jalan Kaki dan Diet Karbo, Mau Coba?

"Di masa-masa awal usia remaja, berat badan saya selalu berlebih, postur saya lebih gendut dari kebanyakan teman saya," kata dia.

Ketika menginjak usia 19 tahun, dia mulai menghadapi stres dan kecemasan yang dilampiaskan dengan makan.

"Saya menyadari berat badan saya kian membesar. Saya jadi menghindari timbangan dan celana jins selama berbulan-bulan," kata Arteaga.

Di masa itu, berat badan Arteaga sudah naik lebih dari 45 kilogram. "Saya mencapai bobot terberat saya 149 kilogram pada usia 20 tahun," ungkap dia lagi.

Hingga akhirnya, sebuah acara perjalanan bersama keluarga menyadarkan dia, badan yang gendut menghambat untuk melakukan banyak hal. Termasuk hal-hal yang menyenangkan.

"Saya mulai mengikuti diet rendah karbohidrat, menimbang makanan saya dengan timbangan, dan berjalan setidaknya 10.000 langkah sehari," kata dia.

"Sekarang saya kehilangan 36,3 kilogram dalam waktu kurang dari 11 bulan," sebut Arteaga.

Arteaga mengaku memulai usaha penurunan berat badannya pada 14 Juli 2019. "Itu adalah pengingat saya, hal yang saya butuhkan, dan saya amat bersyukur dengan itu," ucapnya.

"Saya rasa 90 persen pencapaian penurunan berat badan ini datang dari pola diet yang saya jalani."

"Kendati demikian, olahraga jalan kaki sebanyak 10.000-12.000 langkah sehari, tentu berkontribusi besar," sambung dia.

Di tahun pertama perjalanan ikhtiarnya ini, Arteaga mengaku meletakkan fokusnya pada usaha untuk "memperbaiki hubungan" dengan makanan.

"Dan, lalu saya berniat menjadikan olahraga sebagai prioritas, sambil mencoba memasang sebuah tujuan baru," cetus dia. 

1.Menikmati proses

Dia mengaku amat menyadari bahwa hambatan yang begitu lama menghinggapinya sehinga tak segera melakukan usaha adalah harapan akan perubahan yang menghantui.

"Saya tahu, dibutuhkan waktu berbulan-bulan untuk melihat perubahan, dan saya khawatir dengan itu awalnya."

Namun, setelah menjalaninya, Arteaga mengaku sangat menikmati setiap tahapan yang dia lalui.

"Waktu berlalu begitu cepat! Saya sangat senang sudah mengambil keputusan untuk mulai melakukan langkah ini," kata dia.

2. Konsisten

"Jika kamu secara konsisten makan dengan benar, maka kamu akan terus melihat hasilnya dari waktu ke waktu."

"Di masa lalu, ketika saya sekali cheating saya akan sangat kecewa, dan lalu terjerumus pada siklus makan yang buruk lagi."

Dia mengatakan, konsisten bukan berarti sempurna. "Setiap hari adalah peluang baru untuk kembali ke jalur dan berkomitmen," sebutnya.

3. Lakukan yang terbaik

Arteaga mengaku selalu berusaha melakukan hal terbaik bagi dirinya, termasuk dalam usaha penurunan berat badan ini.

"Ketika saya biasa melihat kisah penurunan berat badan lainnya, mereka tampak sangat menginspirasi, namun selalu terasa mustahil bagi saya!"

"Tapi kemudian, saya merasa yakin bahwa ada banyak hal yang bisa terwujud, ketika kita tak meragukan diri kita sendiri."

Maka, kata Arteaga, kita harus memulai dari apa yang kita pahami dan yakini.

"Perjalanan penurunan berat badan saya masih jauh dari selesai dan saya akan amat senang melihat transformasinya di tahun-tahun mendatang."

Meski belum rampung, dia merasa ingin untuk mengajak banyak perempuan lain yang mengalami masalah berat badan, untuk segera memulai usahanya.

"Sebab, itu adalah pilihan terbaik dan paling membebaskan yang pernah saya buat. Kita semua mampu dan layak menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri," tegas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/15/085349320/turunkan-berat-badan-36-kg-dengan-jalan-kaki-dan-diet-karbo-mau-coba

Bagikan artikel ini melalui
Oke