Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengguna Twitter Ejek Tabir Surya Mark Zuckerberg

KOMPAS.com - Foto Mark Zuckerberg yang sedang berseluncur di perairan biru Hawaii menjadi viral. Bukan kegiatan santai CEO Facebook itu yang diperbincangkan warganet, tetapi tabir surya putih yang dipakainya.

Warganet menilai Zuckerberg memakai tabir surya secara berlebihan sampai menyerupai topeng.

Memakai hoodie biru miliknya, Zuckerberg menantang ombak bersama peselancar pro Kai Lenny dan pasukan penjaga keamanan di belakangnya. Papan selancar yang dipakainya bisa dikendalikan dari jarak jauh senilai 12.000 dollar AS (sekitar Rp 177 juta).

"Apa gunanya menjadi kaya jika seperti ini penampilanmu saat berselancar?" begitu komentar CEO situs olahraga Barstool Sports, Dave Portnoy, bersama foto close-up Zuckerberg yang memakai tabir surya.

"Mark Zuckerberg mengambil tips aplikasi tabir surya dari Mrs. Doubtfire," tulis seorang pengguna Twitter, merujuk adegan dalam film komedi 1993, Mrs. Doubtfire yang diperankan oleh Robin Williams.

Netizen juga mencemooh Zuckerberg karena tampak seperti "hakim Prancis abad ke-17," "Phantom of the Opera" Andrew Lloyd Webber, dan karakter Death dari film klasik "The Seventh Seal."

Sebagian orang juga membandingkan kemiripannya dengan ikon budaya pop lainnya: Joker dari "Batman," hantu dari favorit penggemar anime "Spirited Away" dan yang sesuai bisnis Zuckerberg dalam mengurus bisnis orang lain, karakter Data dari "Star Trek."

Pemilik akun @BornMiserable menjulukinya "Surfer Mime", bersama gambar hasil editan Photoshop yang memperlihatkan Zuckerberg memakai kemeja bergaris.

Tetapi tidak semua pengguna Twitter mengatakan hal buruk terkait tabir surya Zuckerberg.

Meski terkesan berlebihan, sebagian netizen menyebut jika tabir surya yang dipakai petinggi Facebook tersebut adalah mineral sunscreen yang dikenal lebih ramah lingkungan dan memiliki formula aman untuk kulit sensitif.

Jenis tabir surya ini diketahui tidak terlalu menyerap dan akan meninggalkan bekas putih saat digunakan, karena teksturnya lebih kental dari tabir surya biasa.

"Itu adalah tabir surya mineral, yang tidak menyerap dan tampak putih pucat pada kulit. Jika kamu tidak menggunakan tabir surya mineral, kamu bisa menyakiti kehidupan laut. Tidak tahu apakah kamu peduli, tapi dia begitu," tulis @KatjaMarjetic.

Penelitian menunjukkan, zat kimia bernama oxybenzone dan octinoxate yang banyak dipakai dalam berbagai produk tabir surya karena mampu menyerap sinar ultraviolet yang berbahaya.

Namun, zat-zat kimia tersebut berdampak sangat buruk bagi terumbu karang dan bersifat racun bagi hewan-hewan laut.

Nah, produk tabir surya yang dipakai Zuckerberg justru lebih aman untuk lingkungan laut.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/07/21/105952520/pengguna-twitter-ejek-tabir-surya-mark-zuckerberg

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com