Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kompleks Gedung Tua "Disulap" Jadi Tempat "Kongkow" Baru di Bandung

Ya, bangunan tersebut masih ada di Bandung dan berdiri kokoh. Lokasinya berada di Jalan Sukabumi, dan dimiliki PT Kereta Api Indonesia.

Gedung tersebut dibangun pada masa penjajahan Belanda. Fungsinya sebagai gudang persediaan kereta untuk pendistribusian komponen kereta api.

Seperti bangunan kuno pada umumnya, gudang ini dibuat dengan struktur yang amat kokoh. Berbagai ornamen gedung, seperti pintu dan jendela, terlihat klasik.

Meski secara keseluruhan terjaga baik, tetapi ada beberapa bangunan yang terlihat rusak. Misalnya, kaca yang pecah, pintu tak bisa dibuka, dan tembok berlumut.

Sekilas, kompleks ini tampak menyeramkan, apalagi jika pengunjung datang pada malam hari.

Namun, tentu saja tidak sembarang orang bisa masuk ke sini. Sebab, mereka yang datang harus mengantongi izin dari PT KAI.

Kini, bangunan tersebut sedang dibenahi. PT KAI bekerja sama dengan PT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) bakal mendirikan Laswi City Heritage di lahan tersebut.

“Untuk tahap awal (pemugaran) dilakukan untuk empat hektar lahan dari luas keseluruhan kompleks 20 hektar,” demikian dikatakan Direktur Operasional II WIKA Realty Eri Prananto kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Eri mengungkapkan, gudang tersebut merupakan bangunan cagar budaya tipe A. Oleh karena itu, pihaknya tidak akan mengubah bentuk bangunan.

Yang dilakukan adalah mempercantik interior dengan mengusung tiga konsep, yakni white finish, galvaluma finish, dan wooden finish.

Begitu pun bagian depan kompleks akan dipercantik sedemikian rupa dan memberi kesan kekinian.

“Kami akan optimalisasi aset lahan ini dan dialihfungsikan menjadi destinasi wisata yang memiliki nilai ekonomi baru dengan bentuk kerja sama bangun-guna-serah,” tutur dia.

Sebagian gudang tersebut nantinya difungsikan sebagai ruang kreatif baru yang berkiblat pada leisure, di mana 60 persennya didominasi layanan food and beverage.

Tempat ini pun diyakini akan menjadi ikon baru di Bandung untuk berbagai pergelaran musik dan tempat nongkrong baru anak muda.

“Kami menargetkan selesai 2021. Nanti akan dibuka untuk umum dan gratis,” cetus dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/02/144457220/kompleks-gedung-tua-disulap-jadi-tempat-kongkow-baru-di-bandung

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com