Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 5 Cara Mengatasi "Bullying" di Kantor

Bahkan, hal ini terasa semakin sulit untuk dihadapi mengingat keadaan tersebut bisa memengaruhi posisi kita di tempat kerja.

Apalagi bila yang melakukan intimidasi adalah mereka yang memiliki jabatan lebih tinggi dari kita, hal ini tentu semakin sulit untuk dilawan.

Kekhawatiran akan bullying di tempat kerja semacam ini mungkin pernah kita alami. Terlebih bila kita ada di tempat kerja baru, maupun mengisi posisi dalam sebuah tim yang baru.

Seperti contohnya, Alison -bukan nama sebenarnya, yang sangat tertarik untuk mendapatkan pekerjaan di sebuah lembaga keuangan terkemuka.

Namun, saat menjalaninya, dia mendapatkan lingkungan kerja yang "toxic".

“Supervisor saya membenci nama saya, dan lalu memberi saya nama panggilan yang buruk seperti karakter tokoh kartun."

"Lalu, semua orang lantas memanggil saya seperti itu,” ujar Alison.

“Bahkan, setelah tiga tahun berlalu, semua orang masih memanggil saya dengan nama panggilan itu."

"Ya, saya pikir itu benar-benar tidak sopan, tapi saya juga khawatir rekan-rekan saya akan menganggap saya picik jika saya mengatakan perasaan itu kepada mereka," aku Alison.

Meski kedengarannya tidak berbahaya, Alison terperangkap dalam kasus penindasan yang kongkret, karena kondisi itu merusak martabatnya.

Menggunakan posisi kekuasaan untuk mempermalukan, membuat bos Alison menjadi pengganggu yang agresif.

Penindas agresif lainnya dapat menyerang korban secara verbal dan fisik.

Penindasan juga dapat terjadi dalam bentuk yang lebih terselubung, termasuk menyebarkan desas-desus untuk merusak reputasi korban, atau mengambil pujian atas pekerjaan orang lain.

Bentuk yang lebih baru dan semakin umum adalah cyberbullying, di mana korban dilecehkan melalui pesan.

Adapula yang menyebarkan foto kolega mereka dengan tujuan untuk mengolok-olok tanpa sepengetahuan korban.

Meskipun menghadapi penindas tampak menakutkan, tetapi membiarkannya tidak teratasi hanya akan memengaruhi karier yang telah dibangun dengan kerja keras.

Terkait hal ini, Linda Teo, Country Manager ManpowerGroup Singapura, membagikan lima tips untuk mengatasi perundungan di tempat kerja.

1. Bicaralah dan tegas

Jika kolega atau manajer terus-menerus mengatakan atau meminta melakukan sesuatu yang membuat kita tidak nyaman, perlakukan orang tersebut dengan baik dan bicaralah untuk mengklarifikasi masalah.

Jika masalah berlanjut, bicarakan kembali secara pribadi dan berikan contoh spesifik yang apa hal yang membuat kita merasa tidak nyaman.

Lalu, jika pun penindas tidak mundur setelah ini, coba langkah berikutnya.

2. Dokumentasikan semua insiden

Catat setiap kejadian, termasuk teks dan email. Jika ini merupakan masalah tentang kepemilikan karya, pastikan kita memiliki bukti untuk membuktikan bahwa karya tersebut adalah milik kita.

Memiliki dokumen untuk mendukung klaim sangat penting jika kita memutuskan untuk melaporkan pelaku intimidasi ke tim SDM atau mencari ganti rugi melalui sistem hukum.

3. Cari dukungan dari SDM atau supervisor

Jika masalah tetap ada, kita dapat mempertimbangkan untuk melaporkan hal ini dengan supervisor.

Namun jika pelaku intimidasi mungkin dekat dengan supervisor, maka bicarakan dengan departemen SDM.

Saat ini, banyak perusahaan -terutama perusahaan multinasional, memiliki saluran bantuan anonim yang dapat dihubungi untuk melaporkan penindas di tempat kerja.

Di sinilah catatan dan bukti yang disimpan tadi akan berguna untuk membuktikannya.

4. Bangun sistem pendukung

Jika kita mengetahui rekan kerja lain yang menjadi sasaran pelaku intimidasi, kita dapat mempertimbangkan untuk membentuk grup.

Karena korban penindasan sering kali berisiko dikucilkan oleh bagian lain dari departemen atau perusahaan.

Nah, membentuk grup bisa menjadi cara untuk mendapatkan dukungan emosional dan mental dari seseorang yang memahami apa yang kita alami.

Selain itu, dengan bersatu, pelaku intimidasi dapat kehilangan kekuatan untuk meneror.

Jika kita satu-satunya korban penindasan, hubungi seseorang yang bisa dipercayai. Ingatlah selalu bahwa kita tidak harus melalui ini sendirian.

5. Jika semuanya gagal, pertimbangkan bantuan hukum

Jika kita telah mencoba membahasnya dengan manajemen perusahaan dan tidak berhasil, kita mungkin ingin mencari bantuan dari pihak berwenang.

Jika penindasan telah mencapai tingkat yang tak tertahankan, pertimbangkan untuk mengajukan gugatan perdata atau pidana sesuai undang-undang yang berlaku.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/09/114132220/simak-5-cara-mengatasi-bullying-di-kantor

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com