Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesan Ariel Tatum Agar Kita Tak "Insecure" Saat Bermedsos

Ia memahami bahwa medsos punya banyak manfaat di era modern ini, namun di sisi lain juga mengganggu kesehatan mental sebagian orang.

Salah satunya menimbulkan stres dan insecure alias perasaan tidak aman karena disadari maupun tidak kerap membandingkan diri sendiri dengan orang lain.

"Kendali social media yang semakin hari semakin besar menurutku mempengaruhi pola pikir, standar, lifestyle, dan kesehatan mental."

"Aku lihat masyarakat punya kecenderungan untuk enggak bersosialisasi dengan sekitarnya di dunia nyata, lebih mudah stres, dengan disadari atau pun tidak jadi membandingkan hidupnya ke orang lain yang berbeda."

Demikian diungkapkan Ariel dalam sesi "Social Media Distancing from Toxic Content" di acara ALIVE 2020, Sabtu (7/111/2020).

Perempuan yang pernah berduet dengan Ari Lasso di 2012 itu menambahkan, self love (mencintai diri sendiri) dan self acceptance (penerimaan diri) adalah kunci untuk menghadapi era media sosial.

Sebab, kata dia, ada banyak sekali perundungan siber (cyberbullying) yang mengarah pada citra diri seseorang.

Ariel pun mencontohkan maraknya penggunaan filter di sejumlah media sosial yang tak lagi mempercantik, namun justru mengubah tampilan seseorang menjadi orang yang berbeda agar terlihat sempurna.

Kebiasaan itu lama kelamaan bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri ketika menampilkan wajahnya di media sosial tanpa filter dan akan membuat rasa insecure semakin parah.

"I mean, it's supposed to be fun, but not until someone is insecure and don't feel beautiful without using that filter (filter memang seharusnya sesuatu yang menyenangkan, tapi menjadi tidak menyenangkan jika seseorang jadi merasa tidak aman dan tidak merasa cantik tanpa menggunakan filter)."

"Di situlah kita tahu itu (media sosial) sudah toxic," ucapnya.

Kondisi ini membuat Ariel selalu berupaya mengkampanyekan self love dan self acceptance melalui akun medsosnya agar lebih banyak orang bisa menerima dirinya dan tidak lagi membandingkan diri dengan orang lain.

"Jadi bisa berdamai dengan seluruh kekurangan yang dia miliki dan menghargai kelebihannya. Jadi enggak lagi insecure kalau lihat rumput orang lebih hijau," kata pemeran film "Oh Baby" itu.

Ia mengaku memiliki gangguan kepribadian ambang atau Borderline Personality Disorder (BPD).

Dilansir Hello Sehat, BPD sendiri merupakan gangguan kesehatan mental yang memengaruhi cara berpikir dan perasaan seseorang.

Pengidapnya hampir selalu merasa khawatir, rendah diri dan takut, bahkan tanpa penyebab yang jelas.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/08/201018720/pesan-ariel-tatum-agar-kita-tak-insecure-saat-bermedsos

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com