Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, Bahan Kimia dalam Botol Plastik untuk Bayi

Padahal, keamanan menggunakan botol plastik untuk bayi masih dipertanyakan, karena kandungan bahan-bahan kimia yang berbahaya di dalamnya.

Terbukti, sejak tahun 2012, lembaga federal Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) sudah melarang pemakaian bahan kimia berbahaya yakni bisphenol-A (BPA) pada botol plastik bayi dan sippy cup.

Sayangnya, BPA mungkin bukan satu-satunya bahan kimia yang ada di dalam botol plastik tersebut.

"Bahkan botol plastik bebas BPA memiliki beberapa risiko," kata dokter anak W. Kyle Mudd, DO.

"Tapi kita bisa mengambil langkah untuk membatasi risikonya sebanyak mungkin," lanjut dia.

Kandungan berbahaya botol plastik

Sebagian besar, bahan-bahan yang terdapat di dalam plastik belum semuanya teruji secara menyeluruh pada manusia. Banyak yang hanya melakukan penelitian pada hewan.

"Kami tidak tahu persis bagaimana semua senyawa ini mempengaruhi kesehatan manusia," ujar dia.

Namun demikian, lanjut Mudd, ada petunjuk bahwa senyawa dalam plastik dapat menimbulkan masalah kesehatan.

BPA adalah salah satu dari beberapa bisphenol, yang merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengeraskan plastik.

Nah, bisphenol dinilai berbahaya karena dapat meniru hormon reproduksi tubuh, memengaruhi kesuburan dan waktu pubertas.

Ada juga bukti lain kalau bisphenol dapat meningkatkan lemak tubuh dan memengaruhi sistem saraf, serta kekebalan tubuh.

Selain itu, bahan kimia seperti polypropylene memiliki risiko yang sama bahayanya dengan bisphenol.

Dalam sebuah penelitian terbaru pada tahun 2020 terungkap, botol yang terbuat dari polypropylene ternyata melepas jutaan partikel plastik mikroskopis ke dalam cairan yang ditampungnya.

Ketika bayi minum dari botol itu, mereka tentu saja akan menelan apa yang disebut "mikropartikel".

Meski begitu, sejauh ini para ilmuwan tidak mengetahui apakah mikroplastik dapat memengaruhi kesehatan.

Namun, para orangtua tentu harus tetap harus berhati-hati menggunakan botol plastik hingga adanya penelitian lebih lanjut.

Mengurangi bahan kimia dalam plastik

Dengan beberapa langkah sederhana, kita bisa mengurangi jumlah bahan kimia dan partikel yang berakhir pada minuman bayi secara signifikan.

1. Pertimbangkan alternatif

Beberapa orangtua memilih untuk menghindari plastik sama sekali dengan menggunakan botol kaca atau stainless steel.

Mudd mengatakan, pilihan ini lebih aman jika dilihat dari kandungan kimianya. Namun, kaca mudah sekali pecah dan akan bermasalah pada jari-jari bayi.

Di samping itu, produk kaca dan logam juga kemungkinan lebih mahal. Jadi ini bukan alternatif untuk semua orang.

2. Hindari suhu tinggi

Panas menyebabkan plastik melepaskan lebih banyak bahan kimia dan partikel berbahaya yang lain. Oleh sebab itu, hindari suhu tinggi saat menggunakan botol plastik.

Kita tidak boleh membersihkan botol dengan tangan dalam air sabun hangat dan jangan pernah memanaskan botol plastik di dalam microwave.

3. Simpan susu dengan cermat

Demi meminimalisasi paparan plastik, jangan simpan susu formula atau ASI dalam botol plastik.

Simpanlah dalam wadah kaca di dalam kulkas atau freezer dan tuangkan ke dalam botol tepat sebelum waktu makan.

4. Jangan digoyangkan

Mengocok botol dengan kuat dapat menyebabkan lebih banyak mikroplastik terkelupas ke dalam cairan.

Jika perlu mengocok formula untuk mencampurkannya, lakukan di dalam gelas atau wadah stainless steel sebelum memindahkannya ke dalam botol plastik.

Menyeimbangkan risiko

Walaupun sudah mengetahui risikonya, jangan sampai kita kehilangan waktu tidur hanya karena mengurusi persoalan botol plastik untuk bayi.

Ingat juga, apapun botol yang dipilih tidak akan digunakan selamanya dan jika khawatir tentang plastik, ada beberapa alternatif lain untuk menghindarinya.

Sementara itu, kita dapat menyeimbangkan risiko plastik dengan tindakan pencegahan yang wajar.

"Orangtua harus waspada terhadap potensi risiko plastik, tetapi tidak ada alasan untuk terlalu cemas," cetus dia.

"Selalu ada risiko di dalam hidup. Sebagai orangtua, yang hanya harus dilakukan adalah mengurangi risikonya," tegas dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/17/174228920/waspadai-bahan-kimia-dalam-botol-plastik-untuk-bayi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke