Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penting, Ajari Anak Berkumur demi Kesehatan Gigi dan Mulut

Faktanya, sikat gigi hanya mampu menghilangkan  30-50 persen plak yang ada di gigi.

Artinya, menyikat gigi tidak dapat membersihkan lapisan mukosa yang luas secara menyeluruh.

Apalagi, mulut menjadi pintu gerbang masuknya bakteri dari sisa-sisa makanan.

Ketika mukosa tidak dibersihkan secara menyeluruh, bukan hanya penyakit gigi dan mulut saja yang mengintai.

Ada penyakit lain yang disebabkan karena peradangan pada area mulut, yang juga dapat mengganggu ke sistemik, seperti jantung, paru-paru, maupun otak.

Untuk itu, berkumur setelah menyikat gigi minimal dua kali sehari sangat penting diajarkan kepada anak-anak, bahkan bagi yang belum memiliki gigi sekali pun.

Namun orangtua perlu berhati-hati, sebab tak sedikit produk obat kumur yang tidak cocok untuk dipakai oleh anak anak.

Lantas, bagaimana cara mengajarkan mereka untuk berkumur tanpa obat kumur?

Ketua PB PDGI, Drg RM Sri Hananto Seno, SpBM(K), MM, dalam konferensi pers virtual bersama Johnson & Johnson Indonesia, Kamis (19/11/2020) memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, anak-anak usia 0-3 tahun bisa berkumur dengan menggunakan air biasa atau atau air hangat.

"Nanti setelah tiga tahun, anak-anak bisa berkumur dengan air hangat yang dicampur dengan garam."

"Sebab, garam dapat mengurangi tingkat keasaman di mulut yang menjadi sarang bakteri," kata dia.

Pada usia tiga tahun, menurut dia, anak-anak sudah memiliki banyak gigi dan mulai mengonsumsi berbagai macam makanan manis.

Kondisi tersebut dapat memicu plak akibat bakteri jika tidak dibersihkan.

Kemudian, untuk pemakaian obat kumur antiseptik pada anak-anak baru diperbolehkan setelah mereka berusia enam tahun. Itu pun pemakaiannya yang varian ringan.

Alasannya, anak-anak biasanya belum terlalu mengerti penggunaannya. Sedangkan, obat kumur antiseptik akan berbahaya apabila tertelan.

"Pilihan lainnya adalah menggunakan air sirih atau obat kumur yang bersifat herbal. Nanti kalau sudah menginjak usia lebih dari 12 tahun baru bisa menggunakan obat kumur dewasa," kata dia lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/19/175332120/penting-ajari-anak-berkumur-demi-kesehatan-gigi-dan-mulut

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com