Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unik! Ini 4 Hewan Peliharaan yang Diprediksi Bakal Tren di 2021

Pembahasan mengenai perawatan hewan seperti anjing, kucing, ikan cupang, hingga burung pun bisa didapatkan dari berbagai sumber.

Namun, berdasarkan prediksi Pinterest dalam Pinterest Predictions, ada empat kategori hewan peliharaan yang diperkirakan akan mennjadi tren tahun depan.

Ulasan mengenai hewan peliharaan ini masuk ke dalam kategori "pola asuh".

Tren disusun berdasarkan data pencarian internal Pinterest secara global, membandingkan pencarian dalam periode Oktober 2018 - September 2019 dan periode Oktober 2019 - September 2020.

Menurut Pinterest, peliharaan tak berbulu akan semakin diminati di 2021. Salah satu alasannya adalah karena perawatannya dianggap lebih mudah, sehingga membuat banyak orang memilih mencari peliharaan baru.

Berikut empat hewan peliharaan yang diprediksi bakal tren di 2021:

1. Kadal
Kata kunci kadal piaraan mengalami peningkatan sebesar 40 persen di pencarian Pinterest.

Kadal tidak memerlukan perawatan khusus dan bukan hewan peliharaan yang rewel, selama makanan dan kebersihannya dijaga.

Hewan ini sangat cocok untuk orang-orang yang sibuk dengan aktivitas hariannya.

Beberapa jenis kelompok kadal yang bisa menjadi opsi antara lain gecko, iguana, bunglon, dan lainnya.

Bunglon sepertinya juga memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Sebab, pencarian kata kunci bunglon piaraan naik 50 persen di Pinterest.

2. Kura-kura
Kura-kura juga menjadi kategori hewan peliharaan lainnya yang diprediksi oleh Pinterest akan menjadi tren di 2021.

Di platform tersebut, pencarian kata kunci makanan kura-kura naik sebesar 95 persen.

Sebagian orang menjadikan kura-kura sebagai hewan peliharaan pilihannya karena perawatannya yang tidak ribet, tidak memerlukan tempat yang besar, serta makanannya mudah didapat.

Kura-kura brazil misalnya, bisa makan sayur-sayuran seperti pelet, sayur-sayuran hijau, ikan-ikan kecil dan serangga, yang tentunya sangat mudah didapatkan dan murah.

3. Kodok
Banyak orang merasa geli dengan kodok, tetapi ternyata sebagian orang justru suka memeliharanya.

Faktanya, pencarian kata kunci kodok piaraan naik hingga 110 persen di Pinterest.

Oh ya, jangan lupa bahwa kodok dan aktak adalah hewan yang berbeda.

Peneliti reptil dan amfibi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy pernah menjelaskan kepada Kompas.com bahwa katak (frogs) mengacu pada suku Ranidae yang berkulit mulus dan loncatannya jauh, sedangkan kodok (toads) mengacu pada suku Bufonidae yang berkulit kasar dan lompatannya pendek.

Selain itu, Amir juga menepis anggapan bahwa katak hidup di air dan kodok hidup di darat.

Menurutnya, ada fase berudu pada keduanya ketika mereka bernapas menggunakan insang, sehingga habitatnya adalah air.

4. Siput
Binatang yang imut dan menggemaskan ini ternyata diprediksi bakal semakin diminati di 2021.

Menurut pencarian Pinterest, kata kunci siput piaran naik hingga 160 persen. Peningkatan yang cukup signifikan.

Menurut ind.pets-health.com, memelihara siput tidak memerlukan banyak uang dan usaha.

Hewan ini dapat memakan hampir segalanya, tidak memerlukan banyak tempat dan jarang sakit. Siput juga tidak menggigit atau menggaruk.

Bagi orang-orang yang sibuk, siput sangat cocok untuk menjadi hewan peliharaan sekaligus teman baru di rumah.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/14/142527720/unik-ini-4-hewan-peliharaan-yang-diprediksi-bakal-tren-di-2021

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com