Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Kekuatan Hubungan Pangeran Charles dan Camilla

Keduanya menikah pada tahun 2005, dalam pesta sederhana yang tidak dihadiri oleh Ratu Elizabeth II.

Namun, pertemuan antara Pangeran Charles dan Camilla sudah terjadi jauh sebelum pernikahan keduanya digelar.

Mereka pertama kali bertemu pada tahun 1971. Kemudian, mereka menjadi pasangan kekasih dan kerap bermain bersama dalam pertandingan polo.

Sayangnya hubungan mereka berakhir di tahun 1972. Sebagai anggota kerajaan, Pangeran Charles harus menjalani wajib militer di Royal Navy dan pergi melaut.

Kendati terpisah jarak, pasangan itu selalu menjaga hubungan persahabatan.

Pangeran Charles lalu menikah dengan Putri Diana, sedangkan Camilla menerima pinangan Andrew Parker-Bowles.

Selanjutnya -seperti yang banyak diketahui publik, pernikahan Pangeran Charles dan Putri Diana kandas di tengah jalan. Mereka resmi bercerai pada 28 Agustus 1996.

Hal yang sama terjadi pada Camilla. Ia bercerai dengan suaminya, dan kembali menjalin hubungan dengan Pangeran Charles.

Hubungan Pangeran Charles dan Camilla diumumkan secara resmi di tahun 2001. Camilla pindah ke Clarence House bersama Charles dua tahun sesudahnya.

Seorang pakar hubungan Sami Wunder menanggapi perihal hubungan Pangeran Charles dan Camilla yang demikian panjang.

"Camilla menjadi faktor yang membuat Pangeran Charles selalu stabil," sebut Sami kepada Express.co.uk.

"Wanita ini adalah teman yang mendengarkan Pangeran Charles, yang selalu ada di saat-saat sulit dalam pernikahannya."

"Menurut saya persahabatan mereka lebih dari romantisme, yang sudah teruji oleh waktu," sambung Sami.

Sami menyebut, cinta sejati merupakan faktor utama di balik kesuksesan jangka panjang hubungan ini.

"Mereka adalah dua orang yang menyukai satu sama lain, saling menghormati, yang ada untuk satu sama lain sepanjang waktu," kata dia.

"Saya pribadi merasa hubungan mereka menginspirasi dan luar biasa, melihat dua orang yang selalu merasa cocok satu sama lain, dan mereka benar-benar bahagia, siapa yang bisa meragukannya?"

Kekuatan hubungan Pangeran Charles dan Camilla terlihat saat pasangan tersebut pergi menyaksikan band Salvation Army di Windsor, Inggris, pekan lalu.

Ahli bahasa tubuh Judi James menganalisis bahasa tubuh Camilla di acara tersebut. Menurut dia, Camilla terlihat semakin cemas dan waspada.

"Saat Camilla bersama Charles, dia akan sering menahan diri atau terlihat kaku dan bahkan terganggu," jelas Judi.

"Perannya sebagai pemberi dukungan bagi suaminya masih terlihat jelas."

"Memang, ketika Pangeran Charles menatapnya, dia akan merespons dengan senyuman dan humor, tetapi terasa tetap ada yang dia jaga," sebut Judi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/21/131426320/melihat-kekuatan-hubungan-pangeran-charles-dan-camilla

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com