Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Tips Cari Teman buat Kamu yang Pemalu

KOMPAS.com - Bagi orang-orang introvert atau berkepribadian tertutup, mencari teman adalah hal sulit. Terlebih saat bertemu orang baru, mereka biasanya malu untuk memulai pembicaraan lebih dulu.

Namun, tak bisa selamanya orang introvert berdiam diri. Ada kalanya mereka harus menjalin pertemanan yang lebih luas lagi karena alasan tertentu.

Berikut beberapa tips untuk orang-orang introvert agar bisa menghalau rasa malu guna mencari teman.

1. Cari tahu alasan

Memiliki sifat introvert bukan berarti harus malu mencari teman. Faktanya, orang introvert cenderung membentuk hubungan pertemanan yang lebih kuat.

Sebelum mencari teman, tanyakan pada diri sendiri tujuan melakukannya.  Apakah pencarian teman memang benar diperlukan atau sebenarnya hanya sekadar ingin terlihat punya teman.

Jika memang butuh, maka bukan hal yang sulit untuk menemukan teman baru. Carilah seseorang yang memang benar-benar dibutuhkan.

Namun apabila alasannya hanya karena ingin terlihat punya banyak teman padahal nyaman dengan jumlah teman yang sedikit, maka jangan dipaksakan.

2. Fokus pada kualitas

Seperti yang dikatakan sebelumnya, tak masalah bagi seorang introvert hanya memiliki sedikit teman. Sebab hubungan berkualitas memberikan manfaat paling banyak.

Jangan hanya memikirkan kuantitas, tapi juga fokus pada kualitas. Menemukan satu teman baik sering kali lebih mudah daripada berteman dengan banyak orang tapi tidak benar-benar mengenalnya.

3. Persamaan minat

Untuk menjalin pertemanan baru, carilah orang yang memiliki persamaan minat. Entah dalam hal hobi, aktivitas, atau pemikiran.

Persamaan minat merupakan kunci untuk menciptakan pertemanan yang langgeng. Selain itu, lebih mudah memulai pembicaraan dengan orang baru apabila ada kesamaan minat.

4. Terbuka dengan hal baru

Walau menjalin pertemanan dengan orang yang memiliki kesamaan minat terlihat menyenangkan, tapi jangan ragu untuk mencoba hal baru.

Siapa tahu dari hal baru itu banyak peluang untuk mengembangkan diri dan menemukan teman yang benar-benar cocok.

Misalnya ikut komunitas menari, diskusi buku, dan lain sebagainya. Tak perlu langsung bergabung secara fisik, terhubung lewat media sosial juga bisa menjadi solusi.

5. Manfaatkan aplikasi kencan

Sekali lagi, menjalin pertemanan tak harus langsung bertemu secara fisik. Selain lewat media sosial, bisa juga memanfaatkan aplikasi kencan.

Di aplikasi kencan, kebanyakan orang memilih untuk terhubung dengan seseorang yang memiliki nilai dan latar belakang sama.

Ini dapat dimanfaatkan untuk membuka obrolan. Topik pembicaraan dapat berkembang dari kesamaan tersebut.

6. Yakin pada kekuatan

Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa orang introvert, enggan menjalin pertemanan baru karena merasa kurang percaya diri.

Singkirkan rasa kurang percaya diri tersebut dan yakinlah pada kekuatan yang dimiliki. Kekuatan itu bisa menjadi modal untuk menjalin pertemanan.

Contohnya, pendengar yang baik, pemberi nasihat yang tepat, memiliki kepekaan, dan lain sebagainya.

Kekuatan yang ada bisa membuat orang lain tertarik dan pada gilirannya ingin menjalin pertemanan.

7. Pertimbangkan kebutuhan sosialisasi

Meskipun lebih baik fokus pada kualitas daripada kuantitas, bukan berarti orang introvert harus menutup diri dari pertemanan baru.

Bagaimanapun, manusia adalah mahluk sosial yang butuh bersosialisasi. Teman memenuhi kebutuhan sosial dan emosional yang penting.

Tak ada salahnya mencari lebih banyak teman. Tapi jangan juga sampai membuat stres karena harus terlibat interaksi dengan banyak orang.

Kebanyakan orang introvert lebih senang menyendiri dan menikmati kesepiannya. Oleh karena itu, tetapkan batas waktu untuk berinteraksi dengan orang lain.

8. Lebih terlibat

Saat hubungan dengan teman baru sudah mulai terjalin, jangan ragu untuk terlibat. Tingkatkan interaksi dengan membicarakan lebih banyak hal.

Lalu temukan cara untuk tetap terhubung. Misalnya melakukan hobi bersama-sama atau rencanakan waktu untuk hangout.

9. Sesuaikan perilaku

Berteman tidak berarti harus menghilangkan identitas diri. Contoh, jangan karena ingin punya banyak teman, lantas berpura-pura menjadi ekstrovert.

Sebaliknya, tampil apa adanya tapi tetap tunjukkan minat untuk berteman dan sesuaikan perilaku.

Ambil contoh ketika bekerja di perusahaan baru. Jangan ragu untuk memperkenalkan diri dan mulai pembicaraan dengan rekan kerja.

Apabila ada ajakan untuk sekadar makan siang atau membeli sesuatu, cobalah untuk menerimanya. Tapi tetap mengedepankan kenyamanan diri sendiri.

10. Berusaha sabar

Saat mencoba menjalin pertemanan dengan banyak orang, pasti akan dihadapkan pada sifat dan perilaku yang berbeda-beda.

Mungkin saja ada sifat yang tidak disukai atau perilaku yang kurang cocok sehingga pertemanan tak dapat dilanjutkan.

Hal itu wajar terjadi dan cobalah untuk sabar menerimanya. Jangan malah mematahkan niat untuk menjalin pertemanan dengan orang baru.

Ingat, semakin banyak peluang yang diambil, maka semakin besar kemungkinan untuk berhasil.

Mungkin tidak berhasil menjalin pertemanan dengan si A, tapi malah bisa mengembangkan persahabatan sejati dengan si B.  Jadi jangan ragu untuk terus mencoba menjalin pertemanan dengan orang baru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/11/074210420/10-tips-cari-teman-buat-kamu-yang-pemalu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com