Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Berat Badan Shrenu Parikh, Artis Cantik India yang Kena Covid-19

“Saat kita dalam pengobatan, istirahat terus menerus, dan makan banyak, berat badan pasti bertambah."

"Namun, penting untuk tidak terburu-buru melakukan sesuatu saat kita baru saja pulih dari Covid-19."

"Saya bisa menurunkan berat badan kapan saja saya mau, tetapi kesehatan saya tidak akan pulih."

"Ini merupakan pengalaman yang mengubah hidup, dan saya tidak ingin virus memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan saya," kata Parikh dalam sebuah kesempatan.

Setelah lama berlalu, baru-baru ini Parikh kembali berbagi cerita. Dia mengaku sudah berhasil kembali menurunkan berat badannya, dalam beberapa bulan terakhir.

Parikh pun mengaku kini sudah mulai mendapatkan komentar positif bahkan pujian atas apa yang sudah dia upayakan terhadap berat badannya.

"Ini membuat saya semakin berbahagia," sebut perempuan kelahiran 11 November 1989 ini.

"Sebenarnya, sejak pertengahan September 2020 pun saya sudah mulai mencoba dengan yoga dan sesi latihan dasar."

"Lalu, pada bulan September, saya pergi ke Mumbai untuk syuting iklan, dan saat itulah saya mulai berolahraga secara teratur."

Parikh mengaku mengikuti kelas online, yang mencakup sesi latihan intensitas tinggi, termasuk aerobik dan zumba.

Berolahraga sekitar satu jam setiap hari, mendatangkan dampak positif bagi tubuhnya. 

"Saya juga mencoba jalan-jalan sore kapan pun saya bisa. Tak lupa, saya memperhatikan diet saya. Meskipun saya suka yang manis-manis, saya sungguh mengurangi gula."

Hasilnya, kini Parikh merasa sudah kembali ke level kebugarannya dulu.

"Saya tidak pernah menyukai sosok dengan ukuran nol, sebaliknya saya selalu bangga menjadi gadis Gujarat yang montok dan cantik," sebut dia.  

"Ada suatu masa ketika pakaian saya, terutama jins saya, tidak pas untuk saya dan saya tahu bahwa saya terlihat tidak fit."

"Selama fase itu, saya tidak suka mengklik foto saya sendiri. Faktanya, saat saya melakukan sesi foto dengan Shubham (adik laki-lakinya), dia bilang 'kamu tidak terlihat oke'."

Teguran itu membuat Parikh sadar untuk melakukan upaya. "Saya tersadar bahwa saya harus mulai melatih tubuh saya lagi, tetapi tanpa memaksakan diri," kata dia.

"Saya tidak menempatkan diri saya di bawah tekanan yang tidak semestinya dan menjauhi pikiran negatif," sambungnya.

Awalnya, kata Parikh, setelah sembuh dari Covid-19, dia menjadi mudah kehabisan napas, sehingga menjadi penting untuk kembali melatih staminanya.

"Jadi, saya mulai dengan yoga dan perlahan, saya mulai merasa jauh lebih baik," cetus dia. 

"Hari ini, saya sudah cukup bahagia. Saya ingin terlihat sehat dan bugar lagi, dan saya pikir saya telah berhasil mencapainya," kata dia.

Di atas semua itu, Parikh mengingatkan, pemulihan dari infeksi Covid-19 bisa memakan waktu lama, dan karena itu kita tidak boleh memaksakan diri terkait masalah kebugaran. 

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/21/165959520/cerita-berat-badan-shrenu-parikh-artis-cantik-india-yang-kena-covid-19

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com