Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Hollow Hold", Latihan Otot Perut yang Pas untuk Pria di Atas 40 Tahun

Akibatnya, sakit pada area belakang pun tak terelakkan. Namun, kondisi semacam ini seharusnya tak menjadi halangan untuk terus berlatih.

Penulis, model dan pelatih kebugaran, Kirk Charles memberikan beberapa tips untuk para pria di atas usia 40 tahun yang ingin bergerak, tanpa perlu merasa sakit di punggung.

Dia mengatakan, kebanyakan pria yang berada dalam kelompok umur ini berpikir, tidak ada cara untuk melatih otot perut, kecuali dengan sit-up dan gerakan mengangkat kaki.

Di sisi lain, latihan semacam itu sangat membebani punggung, dan berpotensi mengundang rasa sakit. 

Terlebih, saat seseorang pernah mengalami sakit punggung kronis, selalu ada rasa takut jika rasa itu akan kembali muncul.

Kondisi semacam ini pun kerap membuat sejumlah pria tak lagi bisa menjalani beberapa gerakan dalam olahraga.

Misalnya, gerakan membungkuk seperti sit-up yang sangat memengaruhi fleksibilitas tulang belakang.

“Namun, saya mulai melakukan hollow hold sekitar enam bulan yang lalu untuk membantu performa punggung bagian bawah."

"Gerakan ini juga memperbaiki postur tubuh dan memperkuat kekuatan inti (core) saya,” ujar Charles.

Charles menyebut, gerakan hollow hold sebagai gerakan yang justru akan membiarkan punggung berada di atas lantai, namun kita tetap bisa menjalani latihan otot perut.

Selain itu, karena ini adalah latihan isometrik, kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan gerakan yang bakal mendatangkan nyeri di punggung. 

Untuk mencobanya, kita hanya perlu berbaring terlentang dengan lengan di samping tubuh.

Dorong punggung bawah ke lantai, sehingga tidak ada ruang antara punggung dan lantai, lalu regangkan perut.

Berikutnya, angkat kedua kaki beberapa centimeter dari lantai dalam posisi lurus. Selesaikan gerakan dengan mengangkat bahu 2,5 cm dari lantai sambil  meregangkan tangan ke atas.

Gerakan selanjutnya, tahan posisi agar kaki tetap berada di 5-7 cm di atas lantai. Ini mungkin sulit, terutama untuk pria yang lebih tua.

Jika mengalami kesulitan, lakukan variasi dengan sedikit menekuk lutut saat melakukan penahan cekung. Ini bisa menjadi gerakan alternatif.

Alih-alih memulai dengan kaki dan lengan di lantai, mulailah dengan mengangkat kaki ke arah langit-langit dengan lutut ditekuk 90 derajat.

Posisi awal ini membantu meletakkan punggung ke lantai.

Gerakan ini sangat efektif, terutama jika kita memiliki masalah pada panggul anterior dan merasa sulit untuk membuat punggung bawah menempel ke lantai, saat kaki mengangkat sepenuhnya.

Nah, dari posisi ini, kita bisa mulai menurunkan kaki menjadi lebih dekat ke lantai secara paralel.

Saatnya akan muncul, ketika kita mendapatkan ketinggian yang nyaman di mana otot perut tertahan, tanpa ekstensi lutut sepenuhnya.

Keuntungan lain dari gerakan hold on adalah kita dapat memvariasikannya agar lebih menantang.

Misalnya, dengan menahan beban di tangan saat lengan berada di atas kepala.

Kita juga dapat melakukan posisi offset di mana satu lengan diangkat ke atas kepala, dan satu lengan diangkat ke samping tubuh dengan atau tanpa beban di tangan.

Dengan posisi atau variasi yang ideal, tujuan akhirnya adalah tetap dalam posisi hold on selama 45-60 detik.

Namun, bagi kita yang baru memulai, cobalah dengan menjalani gerakan selama 10-15 detik atau empat set untuk merasa nyaman.

Sementara itu, kita dapat membangun kekuatan dan ketahanan untuk berkembang menjadi satu menit penuh.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/28/143933220/hollow-hold-latihan-otot-perut-yang-pas-untuk-pria-di-atas-40-tahun

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com