Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Penting Tetap Memakai Masker Setelah Divaksin Covid-19

KOMPAS.com - Meskipun sudah semakin banyak orang yang mendapatkan vaksin Covid-19, bukan berarti kehidupan akan segera kembali normal.

Para ahli kesehatan terus memperingatkan agar kita tetap mematuhi protokol kesehatan, salah satunya dengan tetap memakai masker.

"Memakai masker wajah dan menjaga jarak sosial masih perlu dilanjutkan ke masa mendatang," jelas spesialis penyakit menular, Kristin Englund, MD.

"Mendapatkan vaksinasi bukan berarti seketika kita bisa kembali ke gaya hidup sebelumnya. Sampai kita memiliki kekebalan kelompok, vaksin sekarang hanya lapisan perlindungan lain terhadap Covid-19," sambung dia.

Padahal untuk mencapai kekebalan kelompok, 50 hingga 80 persen dari populasi perlu divaksinasi. Dan ini memerlukan waktu yang tidak sebentar.

"Vaksin tentu saja merupakan langkah ke arah yang benar dan itu adalah alasan kita bisa sedikit lega, tetapi kita belum keluar dari masa pandemi," katanya.

Oleh sebab itu, Dr Englund menjelaskan mengapa penting bagi orang-orang yang sudah divaksin untuk terus memakai masker, seperti berikut ini.

1. Vaksin membutuhkan waktu

Kita tidak akan mencapai tingkat efektivitas kekebalan 94 atau 95 persen sampai beberapa minggu setelah menerima vaksin kedua.

Setelah dosis pertama, kita mendapatkan respons kekebalan parsial, yang merupakan kabar baik. Tetapi itu tidak berarti kita terlindungi sepenuhnya.

Vaksin membutuhkan waktu yang terbilang cukup lama untuk memberikan kita kekebalan. Maka, pakailah masker sebagai tindakan pencegahan.

2. Tidak memberikan perlindungan 100 persen

Meskipun sangat efektif, vaksin hanya menawarkan perlindungan 94 hingga 95 persen saja.

Tidak ada cara untuk mengetahui ke mana perginya 5 persen itu. Tetapi setelah divaksin, orang-orang masih tetap berisiko untuk terkena Covid-19.

Sebagai perbandingan, vaksin campak 97 persen efektif setelah dua dosis. Program vaksinasi dimulai di Amerika Serikat (AS) pada tahun 1963, tetapi penyakit ini belum dianggap hilang sampai tahun 2000.

3. Memungkinan penyebar asimptomatik

Vaksin mencegah penyakit, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah vaksin juga mencegah penularan.

Para ahli khawatir, bahwa orang yang divaksin masih bisa terinfeksi tanpa gejala dan kemudian menyebarkannya ke orang lain yang belum mendapatkan vaksin.

Sejak pandemi terungkap hampir 10 bulan yang lalu, para ahli sudah cemas tentang penyebarannya yang tidak menunjukkan gejala (asimptomatik).

Jika orang yang divaksin tidak terus memakai masker wajah, mereka dapat menyebabkan virus terus beredar.

Mendapatkan vaksinasi berarti jauh lebih kecil kemungkinannya kita untuk sakit. Tapi kita juga harus melindungi orang lain sementara mereka menunggu giliran untuk menerima vaksin.

4. Melindungi orang yang tidak dapat divaksin

Kita tahu, bahwa orang dengan kondisi medis yang kronis seperti penyakit jantung dan kanker berisiko terkena kasus Covid-19 yang parah.

Dan karena populasi ini tidak terlibat dalam uji klinis, kita tidak dapat berasumsi mereka akan memiliki kekebalan yang sama.

Disarankan juga, jika kita memiliki reaksi alergi terhadap salah satu bahan dalam vaksin, kita tidak boleh mendapatkan vaksinasi.

Apabila kita memiliki reaksi alergi terhadap dosis pertama, kita tidak direkomendasikan untuk mendapatkan dosis kedua.

Beberapa wanita hamil yang juga dianggap berisiko tinggi dan tidak termasuk dalam uji klinis memilih untuk tidak mendapatkan vaksinasi atau memilih untuk divaksin setelah mereka melahirkan.

5. Dosis vaksin terbatas

Ada sangat banyak orang di dunia. Para ahli memperkirakan, jumlah vaksinasi yang diperlukan untuk membuat dampak pada kekebalan kelompok tidak akan tercapai sampai tahun 2022.

Maka dari itu, kita harus tetap memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan besar, dan menjaga jarak sosial untuk waktu yang lebih lama.

"Kita mungkin melihat pedoman pemakaian masker akan berubah setelah cukup banyak orang yang divaksinasi, serta jika kasus dan kematian telah turun," ujarnya.

"Tetapi sampai saat ini, kita harus tetap waspada dalam perjuangan kita untuk mengendalikan Covid-19," kata dia lagi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/04/145107420/5-alasan-penting-tetap-memakai-masker-setelah-divaksin-covid-19

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com