Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui 7 Vitamin dan Suplemen yang Populer di Tahun 2021

KOMPAS.com - Dengan lebih banyak orang yang berfokus pada peningkatan kesehatan dan kebugaran, penggunaan vitamin dan suplemen juga meningkat di masa pandemi.

Faktanya, industri suplemen nutrisi mengalami pertumbuhan tertinggi dalam lebih dari 2 dekade, dengan peningkatan sebesar 12,1 persen pada tahun 2020.

Peningkatan ini diharapkan berlanjut hingga 2021, dengan banyak orang yang ingin mendukung kesehatan mereka melalui suplemen.

Karena itu, kita mungkin bertanya-tanya mana daftar suplemen yang menduduki puncak. Nah, untuk mengetahuinya, berikut adalah 7 vitamin dan suplemen teratas pada tahun 2021.

1. Menurunkan stres

Tahun 2020 dipenuhi dengan peristiwa yang mengubah hidup, sehingga menyebabkan peningkatan masalah kesehatan mental dan stres di semua kelompok umur.

Akibatnya, banyak orang beralih ke suplemen untuk mendukung kesehatan mental mereka.

Faktanya, sebuah laporan oleh Coherent Market Insights mengantisipasi tingkat pertumbuhan sebesar 8,5 persen di pasar suplemen kesehatan otak dan mental selama 6 tahun ke depan.

Suplemen seperti magnesium, vitamin B kompleks, L-theanine, melatonin, valerian, chamomile, dan cannabidiol (CBD) menjadi lebih populer karena terkait dengan tidur yang lebih baik dan menurunkan tingkat stres, serta kecemasan.

Selain itu, adaptogen dalam obat herbal semakin populer karena dapat mendukung respons stres tubuh.

Secara khusus, ashwagandha dan rhodiola adalah ramuan Ayurveda populer yang dapat menurunkan kecemasan, kadar kortisol, dan gejala depresi ringan. 

Meskipun ramuan ini dapat bermanfaat bagi kesehatan mental, tetapi kita harus selalu berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan sebelum mengonsumsi suplemen baru.

Apalagi, jika kita sudah menjalani pengobatan untuk mengatasi depresi, kecemasan, atau penyakit mental lainnya.

2. Mendukung masalah kulit

Suplemen kecantikan dan perawatan kulit tumbuh secara signifikan tahun ini. Baik itu satu sendok kolagen dalam smoothie atau sejumput kunyit pada salad, mengatasi masalah kulit dari dalam ke luar akan menjadi prioritas yang berkembang.

Menurut Google Ads, permintaan penelusuran untuk kolagen meningkat 33 persen dari Maret-Desember 2020, yang menunjukkan adanya peningkatan minat pada kecantikan sebagai bagian dari industri suplemen.

Bahan peningkat kecantikan seperti peptida kolagen, vitamin C, omega-3, asam hialuronat, ceramide, dan campuran teh hijau dan sayuran yang kaya antioksidan menjadi yang teratas.

Secara khusus, diet kaya peptida kolagen, vitamin C, dan omega-3 dikaitkan dengan kesehatan kulit yang lebih baik dan lebih sedikit tanda penuaan, misalnya keriput, serta garis halus.

Terlepas dari popularitasnya, jangan berharap suplemen ini mengimbangi perawatan kulit yang buruk dan praktik gaya hidup.

Sebab, mengenakan tabir surya setiap hari, mendapatkan tidur yang berkualitas, berolahraga secara teratur, dan mengonsumsi makanan bergizi tetap menjadi kunci kesehatan kulit.

3. Meningkatkan sistem imun

Pandemi Covid-19 mengajari kita semua untuk memprioritaskan kesehatan. Dengan demikian, terdapat peningkatan 50 persen yang dilaporkan pada konsumen yang mencari suplemen penunjang kekebalan atau sistem imun tubuh.

Suplemen yang mengandung bahan-bahan seperti seng, selenium, vitamin B kompleks, vitamin C, dan D, serta solusi kesehatan alternatif seperti elderberry, echinacea, astragalus, kunyit, dan jahe banyak peminatnya.

Lebih lanjut, beberapa pakar industri percaya bahwa ekstrak jamur obat akan menjadi bagian dari tren ini.

Secara khusus, jamur chaga, cordyceps, surai singa, dan reishi telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk memperkuat sistem kekebalan.

Industri jamur obat diproyeksikan bernilai 261,8 juta dollar AS atau sekitar Rp 3,7 triliun pada tahun 2026.

Penting untuk dicatat bahwa meskipun berpotensi berperan dalam mendukung sistem imun tubuh, tidak ada suplemen nutrisi yang terbukti dapat mencegah kita dari penularan Covid-19.

4. Menambahkan Vitamin D

Vitamin D terus memimpin muatan sebagai nutrisi teratas untuk kesehatan secara keseluruhan.

Vitamin ini memainkan peran kunci dalam kekebalan, kesejahteraan mental, kesehatan tulang dan kulit, serta melindungi dari penyakit kronis.

Secara khusus, vitamin ini menjadi berita utama pada tahun 2020 karena berbagai penelitian mengaitkan kadar vitamin D yang rendah dengan peningkatan risiko komplikasi COVID-19.

Kendati demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut antara hubungan keduanya.

Meskipun kulit kita secara alami menghasilkan vitamin D saat terkena sinar matahari, kekhawatiran tentang sinar ultraviolet (UV) telah mendorong banyak konsumen untuk melengkapinya dengan vitamin D.

Maka tidak heran, apabila pasar vitamin D diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 7,2 persen pada tahun 2025 mendatang.

5. Pengalaman suplemen yang lebih menyenangkan

Konsumen mencari pengalaman yang nyaman dan lebih menyenangkan dengan suplemen, yang akan melibatkan peralihan dari pil tradisional.

Secara khusus, suplemen untuk orang-orang dari segala usia akan terus bertambah populer.

Terlebih lagi, konsumen dapat mengharapkan perusahaan memberikan berbagai pilihan untuk mengonsumsi produk suplemen lainnya.

Misalnya peptida kolagen mulai ditawarkan sebagai bubuk, minuman berasa, kapsul, dan permen karet.

Karena suplemen sekarang dianggap sebagai bagian dari gaya hidup sehat, perusahaan diharapkan menciptakan produk yang sesuai dengan rutinitas harian orang-orang.

6. Perusahaan yang dapat dipercaya

Konsumen yang paham kesehatan menjadi semakin tahu tentang kebutuhan kesehatan mereka sendiri.

Pada saat yang sama, orang-orang akan semakin lelah dengan klaim kesehatan yang menyesatkan atau salah, sehingga ketidakpercayaan terhadap suplemen dan industri farmasi meningkat.

Sebanyak 59 persen orang melaporkan bahwa mereka dengan senang hati akan membayar lebih untuk merek yang mereka percayai.

Maka perusahaan diharapkan bersikap transparan, jujur tentang produknya, dan tidak hanya mengungkapkan bahan-bahannya saja. Tetapi juga kemanjuran, keamanan, dan penyerapannya di dalam tubuh.

Perusahaan juga dapat dimintai pertanggungjawaban untuk memastikan klaim kesehatannya didukung oleh dasar ilmiah.

Sebab, meningkatnya ketidakpercayaan terhadap industri ini berasal dari perusahaan yang membuat klaim yang memiliki sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali dukungan ilmiah.

7. Nutrisi untuk hewan peliharaan

Dengan banyaknya individu yang menjadi ahli tentang vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh, mereka juga memastikan anggota keluarga memenuhi kebutuhan nutrisinya, termasuk hewan peliharaan.

Di antara kategori yang tumbuh paling cepat untuk industri hewan peliharaan adalah suplemen dan produk makanan hewan untuk meredakan kecemasan, membantu masalah kulit, dan meningkatkan kesehatan usus.

Faktanya, Future Market Insights memprediksi bahwa pasar suplemen makanan hewan peliharaan akan mencapai penilaian 3,78 miliar dollar AS atau sekitar Rp 54 triliun pada akhir tahun 2021.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/09/101911220/ketahui-7-vitamin-dan-suplemen-yang-populer-di-tahun-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke