Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips untuk Berhenti Memikirkan Mantan Kekasih

Belum lagi jika keputusan pisah itu hanyalah keputusan sepihak.

Rasa sayang dan cinta yang masih ada dan terus tinggal di dalam pikiran. Padahal, si mantan telah terang-terangan memilih berpisah. 

Tentu, jika kita terus memikirkannya, maka hal ini akan menjadi masalah untuk kesehatan mental.

Untuk itu, secara perlahan-lahan kita perlu berhenti memikirkannya, dan berusaha mengikhlaskan segala kenangan yang ada.

Berikut cara untuk berhenti memikirkan mantan kekasih:

1. Berikan waktu untuk menerima kenyataan

Tak heran jika sampai beberapa bulan setelah putus, kita masih memikirkan mantan. Ini bukan berarti kita mencintainya, tapi kita masih membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan bahwa dia telah berpindah ke lain hati.

Kita butuh waktu dan jeda untuk mencerna dan mengikhlaskan dia yang tak lagi bersama kita. Kita perlu meminta diri untuk menerima ini, suka atau tidak. Setelahnya, kita perlu melepaskan dan melupakan masa lalu.

Jangan terus-menerus mengulang skenario yang sama di kepala. Berpalinglah ke masa depan. Fokus pada rencana dan tujuan hidup kita.

2. Hadapi rasa takut

Begitu kita sudah bisa menerima kenyataan yang ada, selanjutnya kita perlu untuk menghadapi ketakutan-ketakutan yang muncul.

Terimalah kenyataan bahwa mantan kita telah pindah ke hati lain. Dan, kita harus mulai melupakan dia.

Ini tentu akan menghancurkan hati. Apalagi jika nanti kita akan melihat foto si mantan bersama pasangannya di media sosial atau bertemu secara langsung di suatu tempat. 

Berusahalah untuk menenangkan diri, jangan sampai kita takut membuka media sosial karena takut melihat foto mantan.

Apalagi, sampai tidak mau keluar rumah karena takut melihat mantan dan pasangan barunya di tempat yang tak terduga.

Jangan batasi diri hanya untuk mengikuti rasa takut yang muncul. Kita perlu untuk tetap produktif dan bangkit mencapai segala impian.

3. Ubah kesadaran diri

Kesadaran diri adalah tentang menjadi sepenuhnya sadar akan diri sendiri setiap saat. Menjadi lebih baik dari siapa pun, mengendalikan perasaan dan pikiran.

Ini memang tidak akan membantu kita menghapus pikiran yang tidak kita sukai, tetapi setidaknya, kita akan menyadari segala sesuatu yang terjadi di dalam diri.

Inti dari kesadaran diri adalah menyadari bahwa imajinasi kita tidak nyata. Dengan cara ini, kita akan menghentikan pikiran-pikiran yang mengganggu, seperti memikirkan mantan kekasih.

4. Ubah apa yang dipikirkan

Realitas di sekitar kita bertanggung jawab atas gambaran mental kita. Pikiran kita memiliki kekuatan untuk menciptakan dunia kita sendiri.

Jika kita terus memikirkan mantan, mencoba mencari cara untuk berhenti memikirkan dia dengan orang lain, perpisahan dan kesedihan kita tentu akan terdistraksi pula.

Pada titik ini, kita perlu mulai mengubah pikiran kita. Jika, kita mulai memikirkan mantan, kita perlu untuk segera mengganti pikiran itu dengan memikirkan hal lainnya.

5. Putuskan segala hal

Setelah putus dengan mantan, ada baiknya kita mulai menyingkirkan apa pun yang berkaitan dengan mantan. Entah itu barang-barang dari si mantan atau apa pun.

Mulailah untuk putuskan semua hubungan, berhenti nge-stalk mantan di media sosial, berhenti berbicara dengan orang-orang yang berteman dengan mantan.

Jika masih terhubung dengan hal-hal yang berkaitan dengan mantan, ini akan lebih menyulitkan kita untuk lupa akan dia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/08/120640420/5-tips-untuk-berhenti-memikirkan-mantan-kekasih

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com