Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip, Kisah Cinta Membentang 73 Tahun

Pria yang mendampinginya selama 73 tahun itu wafat pada 9 April 2021 lalu dalam usia 99 tahun.

Selama masa hidupnya, pasangan ini sukses menampilkan keharmonisan hubungannya hingga akhir hayat.

Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip berhasil menghadapi berbagai prahara rumah tangga, konflik keluarga sembari terus menjalankan tugas kerajaan mereka.

Kisah cinta Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip

Kisah cinta Ratu Elizabeth dan Pangeran Philip dimulai ketika keduanya masih berusia amat muda.

Pasangan ini pertama bertemu saat masih kanak-kanak, Elizabeth berusia 7 tahun dan Philip masih 13 tahun.

Namun baru lima tahun kemudian sampai akhirnya ratu, yang saat ini masih berstatus sebagai putri mahkota, jatuh cinta pertama kali kepada pria bernama asli Philip Mountbatten itu.

Rambut pirang, mata biru dan kegagahannya dalam seragam angkatan laut merupakan daya tarik yang berhasil memikat putri Raja George VI itu.

Ia yang ditemani adiknya Putri Margaret saat itu sedang berkunjung ke Dartmouth's Britannia Royal Naval College, almamater ayahnya.

Pertemuan kedua itu begitu membekas sehingga menarik perhatian banyak orang.

Semua langsung tahu bahwa ahli waris itu jatuh cinta dengan kadet yang juga merupakan keturunan bangsawan Yunani tersebut.

Dikutip dari People, Sally Bedell Smith penulis biografi "Elizabeth the Queen", mengatakan Elizabeth tidak pernah lagi mengalihkan perhatiannya pada orang lain sejak saat itu. 

"Elizabeth jatuh cinta pada usia 18 tahun dan tidak pernah berpaling lagi," katanya.

Hubungan keduanya terjalin cukup lama sebelum akhirnya berlabuh ke pelaminan.

Selama masa sebelum menikah itu, Philip sibuk dengan kariernya sebagai perwira angkatan laut di tengah masa perang dan sesekali berkirim surat untuk memberi kabar pada kekasihnya.

Dalam kesempatan yang tidak banyak, Philip dan Elizabeth muda juga akan bertemu dan menghabiskan waktu bersama.

Beberapa aktivitas favorit pasangan kasmaran ini adalah berkendara naik mobil sport dan berdansa di klub ternama di London.

Karena status calon istrinya, Philip terpaksa menanggalkan status kebangsawanan Yunani miliknya untuk menjadi warga negara Inggris.

Ia kemudian diberikan gelar baru sebagai Duke of Edinburgh oleh Raja George IV, ayah Ratu Elizabeth yang kemudian menjadi mertuanya.

Namun, toh itu tidak serta langsung memuluskan jalan karena banyak suara sumbang pada pilihan pria Elizabeth.

Pangeran Philip muda dikabarkan sebagai pribadi yang keras dan candaannya yang kadangkala kasar sehingga tidak ideal sebagai pendamping calon ratu.

Namun akhirnya penyatuan keduanya kemudian terwujud secara resmi di Westminster Abbey pada November 1947.

Setelah menikah, Elizabeth kemudian sempat sepenuhnya mendampingi suaminya menjalani karier militernya di Malta meskipun amat singkat, hanya lima tahun.

Selama masa itu pula, pasangan bangsawan muda ini bisa menjadi suami istri biasa dan terlepas dari tanggung jawab sebagai anggota Kerajaan Inggris.

Hal ini sayangnya berakhir ketika Raja George VI mangkat di tahun 1952 dan Elizabeth didapuk sebagai kepala Kerajaan Inggris.

Mendampingi Ratu Elizabeth hingga akhir usia

Perubahan tersebut membuat Philip harus melepaskan karier militernya demi sepenuhnya mendampingi Ratu Elizabeth dalam setiap tugasnya.

Padahal saat itu ia dinilai sebagai perwira muda dengan karier cemerlang di depan mata.

Statusnya sebagai Queen's Consort juga sebenarnya tidak mudah bagi seorang mantan perwira angkatan laut yang pernah terlibat perang.

Terlebih lagi protokol kerajaan mengharuskan ratu didahulukan di atas siapa saja, termasuk suaminya.

Hal yang tidak lazim bagi masyarakat awam kala itu termasuk di Inggris.

Namun Philip menjalani tugasnya sepenuh hati dengan berbagai pengorbanan yang telah ia berikan.

Mungkin ia bukan wajah utama Kerajaan Inggris namun ia berperan besar dalam pengelolaannya dan berbagai keputusan yang dibuat Ratu Elizabeth.

Keduanya menyaksikan berbagai masalah, skandal dan tragedi yang menimpa kerajaan dan bersama-sama mencari solusinya.

Sebagaimana yang disampaikan Pangeran Philip dalam wawancara 2011 lalu, "menikah dengan ratu, menurut Saya, tugas pertama Saya adalah melayaninya sebaik mungkin. ''

Sampai ia meninggal, Pangeran Philip begitu dikagumi karena menjadi seorang suami yang amat mendukung peran istrinya.

Hal ini pula yang kemudian membuat Ratu Elizabeth semakin jatuh cinta pada suaminya selama puluhan tahun itu.

Dibuktikan dalam pidato Ratu Elizabeth dalam perayaan ulang tahun pernikahan ke 50 pada 1997 lalu.

"Dia adalah seseorang yang tidak mudah menerima pujian tetapi dia, secara sederhana, telah menjadi kekuatan dan tonggak saya selama ini, dan saya, dan seluruh keluarganya, dan Inggris dan banyak negara lain, berhutang padanya lebih besar daripada yang dia inginkan. pernah mengklaim, atau kita akan pernah tahu."

Meski meninggal duka mendalam bagi warga Inggris, wafatnya Ratu Elizabeth menandakan jika ia tak lagi harus terpisah dengan Pangeran Philip, suami sekaligus belahan hatinya itu.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/10/092634720/ratu-elizabeth-dan-pangeran-philip-kisah-cinta-membentang-73-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke