Ria Miranda Rilis Danastri untuk Lebaran 2021, Intip Koleksinya

Koleksi yang dirilis secara virtual pada Kamis (15/4/2021) ini terinspirasi dari kisah wanita Jawa tentang makna kesungguhan untuk mencintai.

Koleksi Danastri menampilkan motif yang identik dengan budaya Jawa dan dikemas secara etnik pop dengan tampilan yang feminin dan elegan.

Terdiri dari delapan artikel busana, seperti atasan tunik dan kemeja, Danastri menghadirkan koleksi dengan detail sederhana namun mengedepankan kenyamanan dengan bahan serat alam dari Tencel dan cotton silk.

Seperti koleksi busana lebaran di tahun sebelumnya, koleksi kali ini tak hanya menyediakan pakaian wanita, tetapi juga pakaian pria dan anak agar keluarga bisa tampil kompak di hari raya.

"Danastri koleksi yang nyaman dipakai dari serat alam, desainnya juga simpel, bisa dipakai di rumah maupun keluar bertemu keluarga," kata Ria dalam temu media, Jumat (16/4/2021).

Jika pada koleksi raya Ria Miranda tahun-tahun sebelumnya memberikan sentuhan detil yang festive dan rumit, seperti ruffle, kini koleksinya menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang lebih banyak berlebaran di rumah.

Meski mengadopsi motif etnik dan warna-warna cerah seperti merah muda, lilac, kuning, dan biru, namun koleksi ini dirancang lebih kasual agar pemakainya tetap merasa nyaman menggunakannya di rumah.

Koleksi dengan banyak pakaian berpotongan longgar ini juga banyak menyediakan two-piece item sehingga lebih mudah dipadupadankan sesuai selera.

"Di saat pandemi kita lebih banyak mengeluarkan baju yang bisa untuk di rumah, lebih basic tapi dipilih bahan yang nyaman juga," ucap desainer kelahiran Padang, Sumatera Barat itu.

Edukasi penggunaan serat alam

Untuk koleksi kali ini, Ria menggunakan 80 persen bahan serat alam Tencel dan 20 persen katun.

Pemilihan bahan dari serat alam juga merupakan bagian dari edukasi kepada pelanggan untuk bergerak ke arah industri fesyen yang lebih ramah lingkungan.

"Ini akan jadi tren di 2021 ini karena memang kita semua lagi bergerak menuju ke sana karena sudah melihat kondisi dari pabrik, limbahnya sudah mulai merusak," katanya.

Namun, penggunaan bahan serat alam juga merupakan tantangan bagi Ria.

Sebab, harga pakaian dari bahan serat alam cenderung lebih tinggi dari jenis kain lainnya, seperti polyester atau bahan lain.

Ria berharap ke depannya semakin banyak desainer yang mengutamakan penggunaan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.

"Harapanku sih desainer lain juga sudah cukup banyak menggunakan bahan ini. Kami selalu bikin campaign kenapa bahan ini yang dipakai," ucap dia.

Adapun perawatan pakaian berbahan serat alami sedikit berbeda dari bahan lain.

Ria menyarankan untuk menghindari pencucian menggunakan mesin cuci karena dikhawatirkan mengubah tesktur pakaian menjadi sedikit berbulu atau benang-benangnya keluar.

Agar lebih awet, cucilah pakaian berbahan serat alam menggunakan tangan.

"Kalau perawatannya benar, dengan hand wash, softener, bikin pakaian lebih awet," katanya.