Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bisa Dilakukan jika Tetangga Menyebar Gosip tentang Kita

Beberapa orang memiliki tetangga yang begitu mendukung dan ramah sehingga nyaman untuk diajak bergaul.

Sementara lainnya mungkin memiliki tetangga yang begitu "julid" dan kerap menggunjingkan tetangganya di belakang.

Nah, mengubah sikap dan perilaku mereka adalah hal yang mustahil.

Tapi, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sehingga hubungan bertetangga tetap terjaga.

Melansir sejumlah sumber, berikut cara menghadapi tetangga yang menyebarkan gosip tentang kita:

1. Sadari jika gosip itu tidak berbahaya

Tidak ada yang suka dirinya dijadikan bahan gosip tetangga atau lingkungan sekitar.

Namun, penting untuk menyadari bahwa kebanyakan gosip dan rumor yang menyebar tentang kita biasanya tidak berbahaya.

Jadi, usahakan kita tetap menghadapinya dengan kepala dingin dan membiarkannya.

Sebab, sering kali, orang yang menyebarkan gosip tentang kita ingin memprovokasi kita agar melakukan reaksi tertentu.

Jadi, semakin kita mengabaikannya maka akan semakin baik.

Cukup tertawakan saja gosip-gosip tentang kita yang beredar di kalangan tetangga. Tak perlu khawatir selama apa yang kita lakukan benar dan kabar yang menyebar tersebut tidak tepat.

Lama kelamaan, orang-orang akan kehilangan ketertarikan untuk membicarakannya dan si penyebar gosip mulai merasa bahwa dirinya lah yang patut dikasihani.

2. Tetap berpikiran tenang

Tetangga juga bisa menyebarkan gosip tetang kita karena sirik dengan apa yang kita punya.

Mungkin lebih kurang sama seperti yang terjadi pada kasus babi ngepet di Depok, di mana seorang warga dituding memelihara babi ngepet gara-gara seorang tetangga menganggapnya nganggur tapi banyak uang.

Jika berada dalam posisi semacam itu, tetaplah tenang.

Jaga jarak dengan tetangga yang cemburu tersebut dan hindari memanggil nama atau mengonfrontasinya secara fisik jika kita emosi.

Tak perlu membalas ketika kita mendengar gosip atau mungkin secara langsung mendengarkan cemoohan.

Alih-alih bersikap reaktif, lebih baik kita justru bersikap ramah dengannya. Misalnya, tersenyum ketika berpapasan.

Jika konsisten melakukan ini, mungkin saja tetangga tersebut malah akan malu sendiri dan berhenti menyebar gosip tentang kita.

3. Menanyakan langsung

Jika gosip itu sangat mengganggu, sebaiknya kita menanyakan langsung kepada pihak yang bersangkutan tentang maksud dan tujuannya menyebarkan gosip tentang kita.

Jika belum tahu orangnya, mungkin kita bisa secara perlahan mendekati orang-orang di sekitar rumah dan menelusurinya.

Bukan berarti kita harus bersahabat baik dengan si penyebar gosip tersebut.

Namun, terkadang gosip menyebar karena adanya kesalahpahaman atau ketidaktahuan. Jadi, lebih baik mengakhirinya dengan berbicara langsung dengan penyebar gosip.

Penting pula untuk menyampaikan padanya tentang bagaimana rumor itu memengaruhi kehidupan kita, terutama jika tidak jelas sejak awal dari mana asal gosip tersebut berasal.

Sekalipun kita tidak punya niat untuk meresponsnya, tetap penting untuk berbicara dengan tetangga kita tersebut.

Jika perlu, panggil seorang mediator, misalnya tetangga lain, untuk ikut dan duduk bersama.

4. Bantu dia

Jika tetangga kita iri dengan kesuksesan atau pencapaian kita, tanyakan mengapa hal itu membuatnya iri dan terancam sehingga menyebarkan gosip tentang kita.

Lalu, beri tahu saja bagaimana kita bisa mencapai titik kesuksesan tersebut.

Cobalah menggunakan pendekatan memberi bantuan agar tentangga tersebut dapat melihat sisi baik kita dan menghentikan perilaku tidak menyenangkannya.

5. Menempuh langkah hukum

Jika gosipnya sudah terlalu besar, berbahaya, atau dapat menunjukkan sejumlah bukti, maka kita bisa mempertimbangkan untuk menempuh langkah hukum.

Tapi, kita juga perlu menyiapkan bukti-bukti bahwa kabar yang mereka sebarkan adalah fitnah dan pembunuhan karakter.

Namun, hal ini sering kali susah dibuktikan serta menyita uang dan waktu. Tak hanya itu, reputasi kita juga mungkin bisa rusak ke depannya.

Oleh karena itu, menertawai rumor yang beredar mungkin jadi cara paling sederhana untuk menghadapinya.

Kecuali jika tetanggamu sudah mulai membuat kita dilecehkan, dianiaya atau merugikan anggota keluarga kita, maka kita bisa membawanya ke jalur hukum.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/29/110351720/5-hal-yang-bisa-dilakukan-jika-tetangga-menyebar-gosip-tentang-kita

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com