Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Terkecoh, Kenali 7 Ciri-ciri Buku Bajakan

Akibat tergoda harga yang murah, kita harus kecewa mendapatkan buku berkualitas buruk.

Buku bajakan tentu merugikan penulis yang sudah bersusah payah menghasilkan karya bermutu.

Selain itu, pembelinya juga sebenarnya merugi karena mendapatkan produk tiruan dengan kualitas rendah.

Harganya mungkin lebih murah namun sebenarnya tidak sebanding dengan kekurangannya.

Sayangnya, begitu banyak seller online di aplikasi niaga elektronik sehingga mengecoh pembeli.

Meki tak berniat buruk, banyak yang gegabah membeli buku bajakan karena tidak paham. Bahkan tak sedikit pula yang membelinya langsung di penjual, namun tetap terkecoh.

Karena itu, ada baiknya untuk mengetahui beda buku bajakan dan original agar pengalaman membaca kita tidak terganggu.

Berikut adalah ciri-ciri buku bajakan yang dilansir dari kicauan di akun Twitter @gramediadotcom:

  • Harga terlalu murah, tidak wajar

Banyak buku tiruan dijual dengan harga separuh dari aslinya. Hal ini adalah ciri khas utamanya yang bisa kita kenali.

Untuk memastikannya, cek akun resmi penerbit buku tersebut dan ketahui harga aslinya. Jika sedang ada program diskon, pasti selisihnya tidak terlalu besar.

Buku asli yang dijual murah biasanya bekas koleksi pribadi atau perpustakaan. Jika mengaku masih baru, maka curigalah buku tersebut ilegal.

  • Kualitas sampul buku

Buku asli dibuat dengan kerja keras tim untuk menghasilkan produk terbaik termasuk sampul dan fisiknya.

Jadi jika ilustrasi, tulisan atau kertas sampul yang dipakai terlihat terpotong dan meragukan maka kemungkinan itu adalah produk bajakan.

Para pembaca buku pasti bisa mengetahui bedanya dengan jelas.

Karena itu, jangan ragu untuk minta detail sampul buku tersebut sebelum membelinya secara daring.

  • Kualitas kertas

Jika buku menggunakan kertas buram, kasar dan keterbacaan rendah, maka bisa dipastikan itu produk tiruan.

Penerbit tentunya ingin memudahkan pembeli dengan memberikan kertas yang halus dan nyaman untuk dibaca.

Ada harga maka ada kualitas. Jadi jangan heran jika kualitas kertas yang didapat juga buruk.

  • Layout tulisan berantakan

Tatanan tulisan di dalam buku penting agar buku lebih nyaman dibaca. Layout terpotong, miring dan hasil cetak jelek adalah ciri khas buku bajakan.

  • Isi halaman yang tak berurutan

Coba cek buku yang sudah kita beli untuk memastikan detail halamannya. Jika nomor halamannya tidak urut, maka kita perlu curiga soal orisinalitas buku tersebut.

Banyak toko buku dan penerbit resmi yang bersedia mengganti apabila buku yang dibeli terbukti cacat produksinya.

Namun, jika membelinya secara online, bisa saja ini artinya kita baru saja mendapatkan produk ilegal.

  • Tinta tulisan terlihat pudar

Tinta yang pudar tentu menyulitkan pembaca karena keterbacaan yang rendah. Tak ada penerbit buku resmi yang mau melakukannya dengan sengaja.

Karena itu, ini adalah satu lagi ciri buku bajakan yang wajib kita waspadai.

  • Hasil jilid yang tidak kuat

Hasil penjilidan buku yang tidak kuat dan tidak rapi adalah salah satu ciri fisik yang mudah kita kenali.

Kita bisa melihatnya tanpa perlu membuka sampul buku atau hanya lewat foto saja.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/05/26/190000120/jangan-terkecoh-kenali-7-ciri-ciri-buku-bajakan

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com