Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Benda di Dapur yang Tak Boleh Dibersihkan dengan Cuka

Melarutkan cuka dengan air, misalnya, dapat membantu membersihkan berbagai noda di rumah.

Namun, sekalipun ada anggapan bahwa cuka bisa membersihkan banyak benda, faktanya tidak demikian. Beberapa benda justru bisa rusak jika terkena cuka.

Melansir Consumer Reports (CR), berikut sejumlah benda yang tidak boleh dibersihkan dengan cuka:

1. Layar benda elektronik

Ketika dicampur dengan rasio air yang tepat, cuka bisa sangat baik untuk membersihkn jendela tanpa goresan.

Namun, jangan pernah menggunakannya untuk membersijkan layar benda elektronik, seperti komputer, ponsel, tablet, atau televisi.

Menurut penguji produk elektronik di CR, Antoinette Asedillo, cuka dapat merusak sifat anti-silau pada layar dan bahkan membuat layar sentuh menjadi kurang responsif.

Untuk membersihkan layar, cukup gunakan spons lembut atau kain yang dibasahi dengan air biasa.

Untuk noda membandel, cobalah larutan sabun cuci piring yang sudah diencerkan dengan cukup air, lalu oleskan larutan tersebut pada kain untuk kemudian lap layar. Ingat, bukan mengoleskan air pada layar itu sendiri.

Sebagai gambaran berapa banyak sabun yang perlu digunakan, Panasonic merekomendasikan rasio air dan sabun 100:1.

2. Pisau

Jauhkan cuka dari beberapa jenis peralatan berbahan stainless steel.

Alat-alat dengan tepi terbuka sangatlah rentan, salah satunya pisau dapur.

Menurut kepala pengujian alat untuk CR, Jim Nanni, cuka dapat merusak lapisan akhir pada pisau dan membuat ujungnya berlubang.

Benda berbahan logam lainnya di dapur yang juga perlu dijauhkan dari cuka termasuk aluminium dan tembaga.

Untuk membersihkan alat-alat dapur tersebut, kita bisa menggunakan cairan pencuci piring dan air hangat.

3. Mesin cuci

Cuka terkadang digunakan sebagai pelembut kain atau untuk menghilangkan noda dan bau pada cucian.

Namun, kebiasaan ini sebetulnya dapat merusak segel karet dan selang di beberapa mesin cuci hingga menyebabkan kebocoran.

Menariknya, menurut pemilik Foothills Appliance Service di Wilkesboro, North Carolina, Steven Grayson, masalah ini ternyata sering ditemui.

"Dengan penggunaan terus-menerus, cuka benar-benar dapat melelehkan selangnya, menyebabkan kebocoran dan mungkin semua jenis kerusakan tambahan di rumah," kata Grayson.

Berdasarkan pengalamannya, mesin cuci bukaan depan sangat rentan terhadap kerusakan akibat cuka.

Selain itu, cuka mungkin sebetulnya tidak terlalu berguna. Sebab, cuka sering kali sulit untuk membersihkan noda-noda yang sudah menempel pada pakaian, termasuk noda makanan dan noda darah.

4. Alat-alat dapur kecil

Permukaan plastik dan kaca pada sebagian besar peralatan dapur kecil, seperti blender, pembuat kopi, dan pemanggang roti, aman untuk dibersihkan dengan cuka.

Tapi, kita harus menghindari penggunaan cuka pada bagian karet atau logam apa pun yang dapat terkorosi oleh cuka, termasuk stainless steel.

Menurut Nanni, beberapa alat berbahan stainless steel punya perbedaan.

Stainless steel dengan kualitas lebih rendah sering digunakan untuk membuat alat-alat dapur kecil. Alat-alat tersebut kurang tahan terhadap karat, yang dapat dipicu oleh asam.

Jika ragu, kita bisa menggunakan sabun pencuci piring encer sebagai gantinya.

5. Setrika uap

Jangan pernah menambahkan cuka ke dalam tangki setrika uap karena dapat merusak bagian dalamnya secara permanen.

Sebagian besar setrika uap memiliki lapisan pelindung di dalam ruang, tetapi asam dapat menggerogoti lapisan tersebut dan kemudian bagian logam di dalamnya.

Cara terbaik untuk membersihkan setrika uap sebetulnya tergantung pada model setrikaan kita. Jadi, jangan lupa membaca buku petunjuknya.

Jika model setrikaan kita memiliki fungsi membersihkan sendiri (self-clean), biasanya kita hanya perlu mengisi tangki dengan air, memanaskan setrika, mencabut stekernya, dan menaruhnya di atas bak cuci dengan tapak setrika menghadap ke bawah.

Kemudian, tekan dan tahan tombol bersihkan sendiri dan air panas serta uap akan keluar dari tapak setrika, bersama dengan kotoran apa pun di dalamnya.

6. Countertop

Jika ingin membuat countertop batu kita terlihat cantik dan kinclong, jangan membersihkannya dengan cuka.

Asam dapat menggores dan menumpulkan batu alam seperti marmer dan batu kapur, sehingga membuat countertop kehilangan kilaunya.

Cuka juga dapat merusak sealer yang diaplikasikan pada countertop dengan batu tahan lama lainnya, seperti granit.

Sebagai gantinya, disarankan untuk mengelap meja jenis ini dengan spons atau lap piring yang dicelupkan ke dalam deterjen ringan.

Gunakan hanya bantalan scrub plastik untuk menghilangkan noda yang membandel.

7. Mesin pencuci piring

Kita mungkin pernah mendengar bahwa menjalankan mesin pencuci piring dengan semangkuk cuka di dalamnya bakal membantu menghilangkan lapisan air keras dan bau yang tersisa pada peralatan makan.

Beberapa orang bahkan menggunakan cuka sebagai bantuan untuk membilas.

Namun, tim penguji CR telah mencobanya di laboratorium mesin pencuci piring untuk melihat apakah cuka dapat menghilangkan lapisan air.

Ternyata, hasilnya adalah tidak.

Menurut kepala lab mesin pencuci piring di CR, Larry Ciufo, pencuci piring sudah diformulasikan khusus dan dapat bekerja sangat baik ketika digunakan pada mesin cuci piring.

Cuka tidak efektif untuk menghilangkan noda air dan beberapa produsen mesin pencuci piring mengingatkan bahwa asam asetat dapat menggerogoti bagian karet dalam alat tersebut.

“Ada lusinan jenis karet dengan komposisi kimia yang berbeda. Beberapa di antaranya bereaksi dengan cuka dan beberapa tidak,” kata Glajch.

Jadi, jika kita tidak tahu jenis karet apa yang ada di mesin pencuci piring kita atau alst lainnya, maka hindari pembersihan menggunakan cuka.

8. Lantai

Banyak produsen mengingatkan agar konsumen tidak menggunakan cuka untuk membersihkan lantai kayu keras.

Beberapa produsen bahkan sampai membatalkan garansi jika melihat tanda-tanda lantai pernah dibersihkan menggunakan cuka.

Cuka encer dapat melarutkan lapisan yang melindungi kayu dan membuatnya tampak keruh, kusam, atau tergores. Hal sama berlaku pula untuk furnitur kayu.

Ikuti saran pembersihan dari pabrik atau pilih pembersih yang dibuat khusus untuk lantai kayu keras.

Jika memiliki lantai ubin batu, kita juga tidak bisa menggunakan cuka untuk membersihkannya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/03/070919320/8-benda-di-dapur-yang-tak-boleh-dibersihkan-dengan-cuka

Terkini Lainnya

88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
88 Persen Masyarakat Indonesia Mengalami Gigi Berlubang, Apa Penyebabnya?
Wellness
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com