Tips "Move On" dari Masa Lalu yang Menyakitkan

Dibutuhkan kesabaran untuk perlahan melupakan masa lalu, dan lalu melangkah maju.

Namun, kita tidak bisa terus menahan diri dan terikat pada kesedihan masa lalu yang bisa merusak hidup kita di masa kini, dan masa depan.

Perlu diingat, meski kita sempat menderita di masa lalu, semua yang terjadi sudah lewat dan hari-hari buruk juga tidak akan berlangsung selamanya.

Lantas, bagaimana cara untuk lekas move on?

1. Jangan overthinking

Belajarlah untuk hidup di masa kini dan hindari berpikir berlebihan (overthinking).

Pikirkan saja hal yang penting saat ini, dan tidak usah mengkhawatirkan masa lalu atau masa depan. Semakin sedikit hal yang kita pikirkan, semakin baik.

Cobalah untuk tidak memikirkan hal yang berada di luar kendali kita.

Lalu, buat diri bebas menemukan kebahagiaan dan pilihan kita sendiri.

2. Bersikaplah lembut pada diri sendiri

Belajarlah menyayangi diri sendiri.

Cobalah sayangi diri sendiri dan perlakukan diri sendiri, dan orang lain dengan baik. Jangan mengritik diri sendiri atau menganalisis situasi secara berlebihan.

Jadilah orang yang baik dan penuh kasih bagi diri sendiri dan orang lain. Buktikan dengan kata-kata dan aksi juga, ya.

3. Tetaplah sabar

Sadari bahwa move on itu membutuhkan waktu.

Proses ini sangat lambat, dan membuat kita harus menghadapi berbagai emosi dan perasaan. Ikuti saja arusnya, dan tetaplah sabar.

Ingat, move on tidak akan terjadi dalam satu malam saja. Untuk menyembuhkan luka hati, bisa memakan waktu berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Jadi, sabar ya.

4. Merawat diri sendiri

Momen move on adalah waktu terbaik untuk merawat dan memanjakan diri.

Luangkan waktu untuk diri sendiri dan gunakan untuk menekuni hobi atau memulai proyek baru yang telah lama kita idamkan.

Lakukan hal-hal yang membuat kita nyaman dan bahagia. Jangan lupa prioritaskan kebutuhan diri sebelum orang lain.

Belajarlah untuk sedikit egois, dan fokus pada keadaan mental.

5. Ekspresikan perasaanmu

Salah satu hal terpenting saat move on adalah mengekspresikan perasaan sendiri, dan biarkan diri sedikit rentan.

Jangan biarkan perasaan tertutup. Ungkap dan curahkan lebih sering.

Kita juga bisa mencari terapi atau bantuan profesional jika diperlukan, tidak ada salahnya mencoba.

Intinya, apa yang kita lakukan harus selaras dengan keputusan yang kita ambil.