Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

9 Tanda Kamu Kurang Menghargai Diri Sendiri

Dengan menghargai diri sendiri, kita akan hidup lebih nyaman. Sebab, kita bisa menerima diri sendiri tanpa perlu membandingkan keadaan dengan orang lain.

Sayangnya, kini dunia semakin membuat kita terpaksa menunjukkan kalau kehidupan kita lebih baik dan menarik dibanding orang lain, atau malah memaksa kita menjadi “yes man” agar semua orang suka. 

Hal seperti itulah yang justru bisa membuat kita tidak percaya diri dan cemas. Tanpa sadar, rasa menghargai diri sendiri pun semakin menurun.

Nah, untuk mengetahui apa saja tanda bahwa kita kurang menghargai diri sendiri, simak ulasan berikut ini.

1. Mempertahankan pasangan yang menyiksa

Mengatakan, “tinggalkan saja hubunganmu yang toksik” memang mudah, tapi melakukannya? Tidak.

Tapi ingat, tetap berada dalam hubungan yang buruk, baik persahabatan maupun asmara, adalah tanda bahwa kita tidak menghargai diri sendiri.

Sebab, menghargai diri berarti tidak memaksakan diri untuk menerima perilaku buruk pada kita.

Jika seseorang masih menerima perlakuan buruk, mungkin dia belum menyadari kalau dia tidak pantas menerimanya.

Artinya, dia tidak cukup menghargai diri sendiri untuk mengakuinya.

2. Hobi mengecam diri sendiri

Merendahkan diri sendiri memang tidak aneh, apalagi dalam konteks bercanda.

Biasanya, jika seseorang tidak nyaman menerima suatu pujian atau tidak ingin terlihat sombong, dia akan merendahkan sifat positif dan pencapaiannya.

Namun, ada perbedaan antara bercanda dan mengecam diri sendiri terus menerus.

Jika sulit, cobalah pikirkan jika kita sedang berbicara dengan orang lain. Kita tidak akan mau kan mengatakan hal buruk tentang dia

Jadi, lakukan hal yang sama pada diri sendiri!

3. “Yes Man”

Menghargai diri sendiri berarti kita mampu mengatakan tidak.

Sebagai orang dewasa, kita tidak punya orang yang memutuskan sesuatu untuk kita. Kita harus melakukan semuanya sendiri, termasuk berkata “tidak.”

Demi menjaga kesehatan mental, terkadang kita harus mengatakan “tidak” dalam beberapa situasi.

Misalnya, tidak datang ke pesta saat kelelahan, atau tidak berkencan jika kita tidak tertarik.

Menolak lembur ketika kita tahu atasan hanya memanfaatkan kita juga penting, lho.

Jika kita terlalu penurut, ada kemungkinan itu menjadi tanda bahwa kita tidak menghargai diri sendiri.

4. Sulit mengungkapkan keinginan

Merasa sulit mengungkapkan perasaan atau keinginan diri sendiri? Hati-hati, itu juga adalah ciri kalau kita kurang menghargai diri sendiri.

Mungkin, kita berpikir, diri kita tidak pantas mendapatkan sesuatu. Padahal, tidak begitu, semua orang pantas mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Tentu butuh latihan dan keberanian untuk meminta sesuatu, namun keterampilan ini berguna. Jika kita tidak meminta, tentu kita tak bisa menerimanya.

5. Orang-orang menjadi “kelewat batas”

Batas di sini bisa berarti tubuh, properti, atau kesehatan mental kita.

Misalnya, meminta izin sebelum berhubungan seksual, tidak mengenakan sepatu kotor ke dalam rumah, atau meminta izin sebelum menumpahkan kekesalan pada kita.

Nah, jika kita tidak menghargai diri sendiri, orang-orang bisa seenaknya dan kita juga tidak bisa menghentikan mereka.

Orang-orang yang “kelewat batas” ini bisa sangat dekat dengan kita. Mulai dari pacar hingga keluarga atau kolega. Jadi, waspadalah.

Ingat, orang-orang yang menghargai diri sendiri tidak akan membiarkan orang-orang melewati batas.

Artinya, kita harus mampu menetapkan batas lebih baik daripada orang lain.

6. Melukai diri sendiri

Merawat tubuh adalah tanda menghargai diri.

Kita tidak akan meninggalkan sampah di tempat ibadah atau tempat bersejarah karena takut mengotorinya kan?

Nah, pakailah analogi ini pada tubuh kita sendiri.

Mengotori tubuh yang telah diberi hal baik seperti nutrisi yang cukup, istirahat, dan olahraga lalu mengotorinya dengan hal negatif, sama saja dengan membuang sampah sembarangan.

Jika kita masih melakukannya, cobalah untuk lebih menghargai diri sendiri ya.

7. Lebih baik bersama seseorang dibanding melajang

Takut sendirian bisa memiliki berbagai macam makna. Salah satunya, kurang menghargai diri sendiri.

Terkadang, kita menganggap diri tidak berharga jika sendirian, dan membutuhkan seorang pasangan untuk memberi kita arti hidup.

Pola pikir seperti ini yang membuat orang-orang sering terjebak dalam hubungan toksik.

Sebab, mereka selalu berpikir akan lebih baik bersama seseorang (yang buruk) dibandingkan melajang.

8. Selalu minta maaf

Sering kali, meminta maaf memang diperlukan dalam. Namun, tidak baik jika berlebihan.

Kita memang harus meminta maaf saat melakukan kesalahan. Namun, selalu meminta maaf untuk semua yang kita lakukan adalah tanda bahwa kita tidak menghargai diri sendiri.

Kita harus belajar untuk tidak meminta maaf saat memperjuangkan hak.

Ingat, kita tidak boleh meminta maaf hanya karena hidup di dunia ini.

9. Rela melakukan apapun untuk membuat orang senang

People pleasing alias selalu ingin memuaskan orang lain bisa jadi tanda kita kurang menghargai diri.

Terkadang, hal ini dapat menunjukkan kalau kita lebih menghargai persetujuan orang lain dibanding diri sendiri.

Memang, tidak aneh jika kita ingin orang lain menyukai atau menerima kita.

Tapi, jika kita mulai mengkhianati diri demi mendapatkan pesetujuan dari orang lain, itulah masalahnnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/07/15/162927920/9-tanda-kamu-kurang-menghargai-diri-sendiri

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com