Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Beauty Influencer Tunjukkan Cara Cintai Kulit meski Tak Sempurna

Tekanan untuk menggambarkan kehidupan yang sempurna di media sosial semacam ini terkadang tidak tertahankan, sekalipun bagi orang yang paling sehat secara mental.

Kendati demikian, saat ini sudah mulai bermunculan beauty influencer yang memiliki kesadaran untuk mencintai kulit apa adanya, dan tetap merawatnya dengan baik.

Nah, bagi yang sedang merasa tidak percaya diri karena memiliki kulit yang tidak sempurna, cobalah untuk mengikuti akun Instagram beberapa beauty influencer yang menyoroti soal kulit dengan cara yang positif.

Dia berkampenye melalui akun Instagram-nya @isofiagrahn.

Grahn sering menunjukkan tampilan riasan yang berani dan tidak mengubah kulitnya dengan filter tanpa pori-pori yang biasa kita lihat di banyak media sosial.

Tujuannya melakukan hal itu adalah untuk memperlihatkan bahwa kulit tanpa filter atau make up berlebihan tetap bisa menjadi cantik secara natural.

Lalu, kita tidak harus memiliki kulit yang mulus dan sempurna untuk bisa mengeksplorasi berbagai macam riasan.

Dia juga mengampanyekan kesadaran akan gangguan OCD (Obsessive compulsive disorder)  sebagai bagian dari pesannya.

Seperti yang ditunjukkan di akunnya tersebut, Concha kerap membagikan postingan-postingan  positif dan disertai kutipan inspirasional untuk mencintai diri sendiri dengan lebih baik.

Thalia sering menampilkan perjalanan hariannya dengan jerawat dan menunjukkan kepada pengikutnya bahwa kulit dapat menjadi lebih baik jika kita tetap merawatnya.

Dia juga memperlihatkan bagaimana perempuan lainnya menjadi inspirasi, sehingga dia tidak sendirian dalam perjalanan menghadapi masalah jerawat.

Tetapi, sangat menyegarkan ketika kita melihat aktris asal Amerika Serikat, Keke Palmer, yang begitu jujur dan terbuka tentang masalah wajah yang berjerawat.

Melalui akun Instagram @keke, mantan bintang cilik Disney ini sering berbicara tentang masalah kulitnya.

Dia juga mengingatkan para penggemarnya bahwa jerawat adalah hal normal, jadi kita tidak perlu malu.

Meski kondisi autoimun ini awalnya menjadi hal yang sangat berat bagi dia, namun Olivia sekarang sudah mampu menerimanya sebagai bagian dari kehidupan.

"Terkadang tidak apa-apa merasa sedih, merasa kurang percaya diri untuk menghadapi dunia, atau marah jika ada orang lain yang mengejek kita," tulisnya dalam sebuah unggahan.

"Sebab, sekali kita memproses perasaan itu, maka kita bisa menghargai kondisi kita saat ini," lanjut dia yang ditutup dengan tanda pagar #OliviaPsoriasisJourney.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/08/20/063000220/5-beauty-influencer-tunjukkan-cara-cintai-kulit-meski-tak-sempurna

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com