Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Kesalahan Umum dalam Penggunaan Pelembap

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin menggunakan moisturizer atau pelembab saat kondisi kulit kita kering. Lalu, berhenti mengenakannya ketika dirasa kulit telah membaik.

Padahal meskipun terlihat baik-baik, tetap saja kulit kita membutuhkan pelembap jika ingin mencapai tingkat kelembapan yang maksimum.

Selain itu, perlu diketahui bahwa melembapkan dengan cara yang salah dapat menyebabkan banyak masalah lain, termasuk kulit kering, gatal, iritasi, dan berjerawat.

Karena menghidrasi bisa disebut langkah paling penting dalam rutinitas perawatan kulit, kita perlu mengetahui sudah benarkah cara kita melakukannya, dan beberapa kesalahan menggunakan pelembab paling umum.

1. Mengaplikasikan pada kulit kotor

Salah satu "dosa" paling parah yang dilakukan banyak orang adalah mengoleskan lotion pelembab pada kulit yang kotor.

Pelembab yang baik membantu melapisi kulit kita. Lapisan ini menjaga kelembapan di dalam dan di luar dari bakteri, alergen, dan iritan.

Jadi, jika kita mengoleskan pelembap pada kulit yang kotor, ini sama saja kita mengunci semua hal buruk di atas, dan membuat kita rentan terhadap iritasi.

Perlu diingat bahwa kulit kita paling mampu menyerap dalam keadaan lembap. Untuk itu, selalu kenakan pelembap segera setelah mandi agar kulit kita siap mendapatkan perawatan berikutnya.

2. Tidak mengaplikasikannya pada kulit yang rentan jerawat

"Banyak pasien khawatir bahwa pelembap akan semakin menyumbat pori-pori mereka dan memperburuk jerawat," kata Charles Puza, M.D., dokter kulit bersertifikat.

Namun, tidak menghidrasi sama sekali akan menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya, dan justru dapat melanjutkan siklus breakout.

"Tidak semua pelembap itu sama, dan ada beberapa pelembap hebat di luar sana yang dapat melawan jerawat dan menambah kelembapan," tambah Dr. Puza.

Aturan praktisnya adalah selalu mengoleskan pelembab secara lebih tipis untuk area yang rawan jerawat.

3. Menggunakan pelembap yang sama untuk siang dan malam

Secara umum, rutinitas perawatan kulit siang dan malam tidak sama. Kecuali kita menggunakan serum tambahan, diketahui bahwa pagi hari membutuhkan pelembap dengan antioksidan dan SPF, sedangkan malam hari hanya berfokus pada perbaikan kulit.

"Secara pribadi, saya merekomendasikan menggunakan pelembap kombinasi dengan SPF 30 di pagi hari dan pelembab yang lebih tebal dan lebih menghidrasi di malam hari," kata Dr. Puza.

"Pelembab yang lebih tebal di malam hari membantu menghidrasi kulit kita sampai pagi."

4. Tidak sabar dengan hasilnya

Sangat mudah untuk menjadi tidak sabar ketika pelembap baru yang kita gunakan tidak menunjukkan hasilnya di kulit, tetapi jangan menyerah terlalu cepat. Kesabaran adalah kunci saat mencoba produk baru.

"Saya memberi tahu semua orang bahwa kita perlu memberikan waktu untuk produk setidaknya empat hingga enam minggu sebelum kita membuat opini yang tepat tentangnya," kata Dr. Puza.

Namun, jika suatu produk langsung menyebabkan iritasi, maka kita perlu menghentikan penggunaannya.

5. Tidak konsisten

Konsistensi dan kesabaran sangat penting dalam perawatan kulit.

"Kita perlu memberi waktu pada produk yang kita gunakan untuk bekerja," kata Dr. Puza.

"Kulit yang diaplikasikan produk yang terputus-putus atau tidak konsisten tidak akan memberi hasil terbaik."

Setelah kita memulai rutinitas perawatan kulit, entah itu dua langkah atau 19 langkah, pastikan untuk mematuhinya.

6. Melewatkan leher 

Salah satu tanda penuaan yang paling kentara adalah kerutan pada leher.

Leher kita pun terpapar banyak sinar matahari, jadi sangat penting untuk merawat leher dengan perhatian yang sama seperti yang kita berikan pada wajah. Ya, itu termasuk tabir surya, retinoid, dan pelembap yang menghidrasi.

7. Mengaplikasikannya dengan kasar

Kita semua mungkin tidak sadar, tetapi cara kita memakai pelembap dapat merusak atau menghancurkan rutinitas perawatan kulit kita.

"Saya memberi tahu semua pasien saya untuk tidak menggosok atau menarik kulit secara berlebihan," kata Dr. Puza.

"Untuk mencegah kulit kita dari kerusakan dan kerutan yang tidak perlu, maka aplikasikanlah secara lembut."

Pendekatan anti-penuaan terbaik adalah mengoleskannya dengan lembut dalam gerakan melingkar menggunakan ujung jari yang bersih, lalu gunakan jari manis kita untuk mengoleskan pelembap di area yang lebih halus seperti bagian bawah mata.

8. Mengenakan produk dengan pewangi pada kulit sensitif

Kita semua menyukai produk yang berbau harum, tetapi aroma yang tampaknya tidak berbahaya bisa menjadi penyebab di balik masalah kulit kita.

Cukup sulit untuk memahami bahan yang tercantum di sebagian besar produk kecantikan, apalagi istilah rumit yang digunakan merek untuk menggambarkan wewangian.

"Menurut pendapat saya dan sebagian besar pendapat ahli kulit, wewangian tidak diperlukan dan hanya menambah potensi iritasi pada produk yang digunakan," kata Dr. Puza.

Dan ingat, hanya karena sesuatu tidak beraroma tidak berarti itu bebas pewangi.

Langkah terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan membaca daftar bahan produk pelembap kita untuk memastikan sama sekali tidak ada pewangi atau bahan berbahaya lain.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/02/104754120/8-kesalahan-umum-dalam-penggunaan-pelembap

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com