BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prodia
Salin Artikel

5 Mitos Seputar Menurunkan Berat Badan yang Tak Bisa Dipercaya

Tak heran, banyak orang mencoba untuk menurunkan berat badan secara kilat sebelum kembali bekerja, atau pun melakoni kegiatan belajar tatap muka.

Demi mencapai angka penurunan berat badan yang signifian, maka berbagai tips diet pun dicoba. Sayangnya, tak semua tips itu terbukti benar.

Maka, akan lebih baik jika kita memahami beberapa mitos terkait penurunan berat badan, yang tak bisa dipercaya.

1. Karbohidrat membuat berat naik

Karbohidrat memang membuat berat naik, namun jika dikonsumsi berlebihan. Jika dikonsumsi dalam kadar yang cukup, karbohidrat tidak akan meningkatkan berat badan.

Karbohidrat pun penting bagi mereka yang mencoba menurunkan berat badan.

Sebab, biji-bijian, karbohidrat kompleks, dan protein adalah suatu keharusan, termasuk bagi mereka yang sedang diet.

2. Makanan kemasan membantu menurunkan berat badan

Makanan kemasan tidak akan lebih sehat dibandingkan dengan makanan segar yang dimasak di rumah.

Memang, beberapa makanan kemasan diklaim rendah lemak, bebas lemak dan bebas gluten.

Tetapi di balik itu, makanan jenis itu malah tinggi gula dan tidak baik untuk menurunkan berat badan, “menipu” karena tidak sesuai kenyataan.

Intinya, makanan rumahan segar tetaplah yang terbaik.

3. Teh pelangsing untuk menurunkan berat badan

Teh herbal tinggi fitokimia dan antioksidan memang membantu detoksifikasi. Namun, tehnya saja tidak membantu menurunkan berat badan secara langsung.

Teh pelangsing ini membantu dengan meningkatkan aktivitas metabolisme dan pembakaran energi.

4. Makan lebih sedikit menurunkan berat badan

Membuat defisit kalori alias membakar lebih banyak kalori dibanding apa yang kita konsumsi, adalah salah satu langkah pertama untuk menurunkan berat badan.

Jadi, makan lebih sedikit dan lebih banyak terdengar logis untuk menurunkan berat badan.

Memang, metode ini mungkin berhasil dalam jangka pendek. Namun, bukanlah ide yang baik dalam jangka panjang atau dijadikan kebiasaan dan gaya hidup.

Alasannya, mereka yang mulai makan lebih sedikit karena faktor fisiologis dan biokimia akan mendapatkan sebagian besar berat badan mereka yang telah turun setelah kembali ke pola makan normal.

5. Kelaparan membantu menurunkan berat badan

Diet ketat tidak akan membantu dalam jangka panjang. Sebaliknya, diet ketat hanya akan membuat adanya kenaikan berat badan jangka panjang.

Selain itu, masalah terbesarnya adalah diet ketat sangat sulit untuk dipatuhi dan membuat kita kehilangan berbagai nutrisi penting.

Hal ini akan menghabiskan energi tubuh dan malah menyebabkan keinginan memakan makanan tinggi lemak dan gula.

Hasilnya, kita akan memakan lebih banyak makanan berkalori rendah yang dibutuhkan untuk mengurangi berat badan.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/07/060000520/5-mitos-seputar-menurunkan-berat-badan-yang-tak-bisa-dipercaya

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com