Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ramai Artis Piknik ke New York, Apa Syarat Berkunjung Selama Pandemi?

KOMPAS.com - Sejumlah artis Indonesia, seperti Luna Maya, Gading Marten dan Denny Sumargo, diketahui sedang berada di New York, Amerika Serikat.

Keberadaan mereka di salah satu kota tersibuk di dunia itu untuk menghadiri New York Fashion Week 2021. Selain bekerja, para pesohor itu juga menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah lokasi wisata.

Misalnya saja Luna Maya yang menyempatkan diri menonton pertandingan tenis, seperti yang diunggahnya di akun Instagram miliknya.

Adapula Gading Marten yang menyempatkan diri mengelilingi berbagai sudut kota berjuluk Big Apple itu.

Aktivitas para pesohor ini mungkin menuai pertanyaan di benak sejumlah pihak. Pasalnya, sejumlah negara menerapkan larangan kunjungan yang ketat selama pandemi Covid-19, termasuk AS.

Mengapa para artis ini bisa bebas berwisata meskipun pandemi belum dipastikan berakhir?

Rupanya, pembatasan perjalanan akibat pandemi di New York sudah dicabut pada Juni lalu. Kebijakan ini diterapkan karena 70 persen warga yang berusia di atas 18 tahun telah mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19.

Berkaitan dengan lonjakan kasus varian Delta, bukti vaksinasi diperlukan untuk pelanggan dan karyawan tempat makan, kebugaran, dan hiburan dalam ruangan kota.

Aturan tersebut pertama kali ditetapkan pada 16 Agustus secara bertahap dan akan berlaku sepenuhnya pada 13 September mendatang.

Sejumlah tempat wisata seperti restoran, klub malam, ruang konser, museum, teater seni pertunjukan, bioskop, arena bowling, arcade, dan kasino juga memiliki aturan yang sama. Demikian pula dengan arena kabaret, pusat kebugaran, kolam renang dan kedai kopi.

Walikota New York City Bill de Blasio, mengikuti panduan dari CDC, yang merekomendasikan penggunaan masker di dalam ruangan, terlepas dari status vaksinasi, tetapi belum mengeluarkan aturan wajib soal itu.

Pengunjung New York wajib menunjukkan hasil tes megatif Covid-10. Tes harus dilakukan dalam waktu tiga hari sebelum penerbangan ke AS yang dibuktikan dengan dokumen dari lab yang bersangkutan.

Selain itu, karantina masih diperlukan untuk pengunjung yang belum mendapatkan dosis vaksin lengkap. Hal serupa juga berlaku untuk pengunjung yang punya riwayat sembuh Covid-19 kurang dari tiga bulan.

Pengujian tiga hingga lima hari setelah tiba di New York juga direkomendasikan untuk para wisatawan ini.

Pelancong tanpa gejala yang memasuki New York dari negara lain, negara bagian atau teritori AS tidak diharuskan untuk melakukan tes atau karantina.

Beda lokasi beda aturan

New York memiliki sejumlah lokasi wisata yang wajib dikunjungi misalnya saja Empire State Building dan The Metropolitan Museum of Art. Namun selama pandemi, tiap lokasi menetapkan syarat kunjung yang berbeda-beda.

Metropolitan Museum, misalnya, mengharuskan pengunjung berusia 12 tahun ke atas untuk divaksinasi. Sedangkan anak-anak berusia 2 hingga 11 tahun wajib mengenakan masker selama kunjungan.

Sedangkan Broadway yang baru dibuka September ini mengharuskan pengunjung sudah divaksin dan mengenakan masker. Pengecualian diberikan jika sedang makan atau minum.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/08/135343720/ramai-artis-piknik-ke-new-york-apa-syarat-berkunjung-selama-pandemi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com