Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Manfaat Push Up, Bolehkah Dilakukan Setiap Hari?

Oleh karena itu, menurut Medical News Today, manfaat push up sangat baik untuk membangun kekuatan di seluruh tubuh.

Push up adalah latihan kekuatan yang populer. Banyak orang memasukkan push up ke dalam rutinitas olahraga rutin mereka.

Manfaat push up sangatlah beragam, termasuk meningkatkan massa otot dan kesehatan kardiovaskular.

Manfaat push up

Ketika dilakukan secara rutin dan dengan postur tubuh yang tepat, manfaat push up akan kita rasakan.

Menurut Mind Body Green, berikut lima manfaat push up yang membuatnya begitu baik untuk dilakukan secara rutin:

Pelatih kebugaran yang berbasis di Chicago, Stephanie Mansour mengatakan, salah satu manfaat push up adalah menguatkan tubuh bagian atas kita.

Sebab, push up pada dasarnya membuat seluruh bagian atas tubuh kita bekerja, termasuk bagian depan dada, otot trisep dan bisep, bahu, dan punggung atas.

Membangun kekuatan di area tubuh atas membuat kita lebih mudah melakukan aktivitas sehari-hari yang melibatkan kelompok otot tersebut, misalnya membawa tas belanjaan yang berat atau mengangkat tempat sampah besar.

Tidak seperti jenis gerakan lainnya yang cenderung melatih satu kelompok otot saja, seperti bicep curl, push up juga langsung melatih banyak kelompok otot sekaligus, sehingga gerakannya menjadi efisien untuk meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas secara keseluruhan.

Termasuk di antaranya kekuatan dan stabilitas otot inti.

Otot inti tak hanya berkaitan dengan perut, tapi juga mencakup otot lain di bagian tengah tubuh.

Beberapa gerakan otot inti fokus pada perut, misalnya crunch.

Namun, gerakan push up yang dilakukan secara tepat dapat melatih otot inti lainnya yang kurang kita kenal, seperti abdominis melintang (otot inti terdalam yang membantu menopang tulang belakang kita), multifidus (rangkaian otot-otor kecil di sepanjang tulang belakang), dan lainnya.

Otot inti pada dasarnya adalah pembangkit tenaga tubuh dan komponen penting dari gerakan yang kita lakukan.

Otot inti yang lebih kuat akan membuat segala aktivitas terasa lebih mudah, termasuk untuk melakukan latihan lain, seperti squat, angkat beban, lari, dan lain sebagainya.

Ketika melakukan push up dalam repetisi yang cukup menantang, jantung kita akan mulai memompa lebih kencang, dan kita bisa saja mulai merasa kehabisan napas.

Menurut Zetlin, push up hampir seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT).

Namun, berapa jumlah yang dibutuhkan untuk mendapatkan manfaat push up sebagai latihan kardio? Ini bergantung pada tingkat kebugaran individu.

Bagi sebagian orang, 10 repetisi push up mungkin sudah cukup. Sebelum melanjutkan ke set berikutnya, usahakan beristirahat.

Namun, bagi orang-orang yang sudah terbiasa melakukan push up, 10 repetisi mungkin terlalu sedikit.

Sebuah studi di 2019 terhadap 1.109 petugas pemadam kebakaran pria menemukan bahwa kemampuan push up dasar berkaitan dengan penurunan risiko masalah kardiovaskular.

Dalam studi tersebut, pria yang bisa melakukan setidaknya 40 repetisi push up selama 30 detik memiliki risiko masalah kardiovaskular yang jauh lebih rendah selama dekade berikutnya dibandingkan pria yang hanya sanggup melakukan kurang dari 10 repetisi push up.

Namun, ingatlah bahwa studi ini hanya fokus pada petugas pemadam kebakaran pria dan bukan berarti push up saja membuat jantung kita sehat. Push up bisa menjadi salah satu cara memprediksi risiko masalah kardiovaskular.

Menurut National Institutes Of Health, latihan menahan beban dapat membantu membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang.

Menurut Zetlin, push up yang tepat melibatkan skapula dan rhomboids, dua otot punggung tengah yang biasanya kurang terlibat ketika kita beraktivitas.

Push up melibatkan dua otot tersebut tanpa terlalu mengandalkan otot-otot di atas bahu dan leher, yang biasanya terlalu sering kita gunakan sehari-hari.

Postur yang baik juga berasal dari kekuatan dan stabilitas otot inti yang berkualitas. Seperti yang telah kita bahas, push up dapat membantu membangun kekuatan dan stabilitas otot inti.

Untuk mendapatkan manfaat push up yang optimal dan menerapkan gerakan yang tepat, penting untuk berkonsultasi dengan instruktur kebugaran agar lebih memahami postur variasi gerakan push up dengan tepat.

Secara umum, manfaat push up lebih banyak daripada risikonya. Namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Mencapai perkembangan yang datar: seseorang yang mengulangi olahraga sama setiap harinya akan menemukan latihan tersebut kurang menantang dari waktu ke waktu, dan perkembangannya menjadi datar. Artinya, otot sudah tak lagi berkembang. Untuk mencegahnya, variasikan push up dengan jenis olahraga lainnya.
  • Sakit punggung: beberapa variasi push up, seperti backward push up dan forward push up dapat meningkatkan aktivasi otot-otot punggung bawah, yang dapat memicu ketidaknyamanan dan nyeri punggung bawah.
  • Sakit pergelangan tangan: olahraga menahan beban berisiko menyebabkan sakit pergelangan tangan. Pada push up, terutama ini dirasakan ketika tangan ditekuk untuk menurunkan badan.
  • Cedera siku: sebuah studi investigasi di 2011 menemukan salah satu efek samping push up yang dilakukan dengan kecepatan tinggi adalah nyeri sendi pada siku.

Jika merasakan ketidaknyamanan ketika melakukan push up, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan penjelasan medis dan solusi yang tepat.

Menurut Zetlin, lebih baik mencoba untuk menantang diri kita sendiri.

Mulailah melakukan push up sebanyak delapan repetisi, kemudian tingkatkan repetisi secara bertahap.

Naikkan jumlahnya di waktu latihan berikutnya hingga kita perlu berjuang keras untuk menyelesaikan dua repetisi akhir.

Untuk frekuensi, dianjurkan melakukan push up satu hingga tiga kali seminggu.

Meskipun kita banyak menemukan tantangan atau challenge push up harian, namun melakukan push up setiap hari kemungkinan tidak memberikan tubuh kita waktu yang cukup untuk pulih dengan baik.

Dengarkan tubuh kita untuk menemukan jumlah yang tepat.

Misalnya, jika set push up terakhir yang dilakukan membuat kita merasa sakit, tunggu hingga rasa sakit mereda sebelum menjalani latihan push up berikutnya.

Push up dapat dilakukan sebelum latihan kardio, setelah melakukan angkat beban, atau meluangkan waktu untuk menjalani serangkaian latihan push up sebagai latihan sendiri.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/09/24/134539820/5-manfaat-push-up-bolehkah-dilakukan-setiap-hari

Terkini Lainnya

Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Remaja Mudah Stres karena Media Sosial? Psikolog Ungkap Pemicunya
Wellness
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Takut Berotot? Irsani Luruskan Mitos Latihan Beban untuk Perempuan
Wellness
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Efek Berbahaya Gigi Berlubang, Salah Satunya adalah Penyakit Jantung
Wellness
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Waspadai 7 Tanda Bos yang Toxic, Bisa Ganggu Kesehatan Mental
Wellness
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
4 Cara Aman Hadapi Kekerasan Berbasis Gender Online
Wellness
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Saat Ibu Kehilangan Diri Pasca Melahirkan, Latihan Beban Justru Menyelamatkan Irsani
Wellness
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Ramalan Zodiak Libra di Bulan Desember, Peluang Baru Menanti
Wellness
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Cara Cinta Laura Atasi Insecure dan Membangun Percaya Diri
Beauty & Grooming
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Dampak Jangka Panjang Screen Time, dari Gangguan Fisik hingga Perilaku
Parenting
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Sering Scroll Medsos, Remaja Jadi Mudah Mencari Validasi Menurut Psikolog
Wellness
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Dari Body Shaming Rita Sukses Capai Berat Badan Ideal Tanpa Olahraga
Wellness
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Mengapa Efek Screen Time pada Kemampuan Bahasa Anak Bisa Berbeda-beda
Parenting
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Cinta Laura Tak Tergiur Cara Instan Dapatkan Kulit Glowing
Beauty & Grooming
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Luna Maya Ungkap Efek Rutin Minum Vitamin Kulit untuk Perlambat Penuaan
Beauty & Grooming
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Cerita Sari, Ibu Mertua yang Menguatkan Langkah Menantunya Jadi Ibu Bekerja
Parenting
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com