Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Langkah Lenyapkan Lemak Perut yang Membandel

Lemak pada perut tidak hanya memperburuk penampilan, melainkan juga berisiko bagi kesehatan kita.

Harvard Medical School menyatakan, jumlah lemak perut yang membandel dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular, demensia, dan kanker.

Guna mengurangi risiko penyakit yang disebutkan, kita harus menerapkan kebiasaan berikut dalam kehidupan sehari-hari:

1. Mengurangi asupan gula

Salah satu penyumbang terbesar lemak perut adalah diet tinggi gula tambahan (terutama minuman manis) dan karbohidrat sederhana yang berubah menjadi gula dalam tubuh secara cepat.

"Fruktosa, atau gula, menyebabkan sel-sel lemak matang lebih cepat, khususnya di lemak visceral," demikian pernyataan Cleveland Clinic.

"Diet yang diisi soda atau minuman yang mengandung fruktosa tidak hanya meningkatkan asupan kalori, tetapi juga memengaruhi perkembangan lemak perut."

Dalam mengurangi lingkar pinggang, berhenti mengonsumsi minuman dan jus bergula, biji bijian olahan, makanan yang dipanggang, dan makanan olahan.

2. Sering berolahraga

Diet saja tidak dapat mengurangi lemak perut jika tidak dibarengi olahraga, kata para ahli.

"Olahraga bekerja untuk menghilangkan lemak perut karena mengurangi tingkat sirkulasi insulin dan menyebabkan organ hati menggunakan asam lemak, terutama yang dekat dengan timbunan lemak visceral."

Begitu penuturan Kerry Stewart, EdD, direktur fisiologi klinis dan penelitian di Johns Hopkins Medicine.

Demi membakar lemak perut, cobalah melakukan aktivitas fisik intensitas sedang yang dikombinasikan dengan latihan kekuatan.

3. Turunkan berat badan

Cara termudah mengurangi lemak visceral adalah dengan menurunkan berat badan.

"Penurunan berat badan secara efektif dapat mengurangi lemak visceral," kata W. Scott Butsch, MD, spesialis pengobatan obesitas di Cleveland Clinic.

"Dengan menurunkan 10 persen dari berat badan kita, kita bisa kehilangan hingga 30 persen lemak tubuh."

Pilih rencana penurunan berat badan yang cocok dan berkelanjutan.

4. Hindari stres

Perasaan stres kronis menyebabkan otak memompa kortisol, hormon stres yang mempersiapkan tubuh untuk siaga.

Hormon kortisol memberikan sinyal ke tubuh untuk menahan lemak di sekitar perut.

Mengurangi stres dapat membantu upaya kita untuk mencairkan lemak perut.

Berolahraga secara teratur dan mempraktikkan teknik relaksasi seperti perhatian penuh juga dapat membantu.

5. Tidur berkualitas

Para peneliti di Wake Forest University menemukan pelaku diet yang tidur lima jam atau kurang setiap malam memiliki lemak perut 2,5 kali lebih banyak daripada orang yang tidur cukup.

National Sleep Foundation mengatakan, kita harus tidur sekitar tujuh hingga sembilan jam.

Tidak hanya membantu menghilangkan lemak perut, tidur berkualitas yang konsisten juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, diabetes, dan demensia.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/15/165317020/5-langkah-lenyapkan-lemak-perut-yang-membandel

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com