Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Manfaat Mandi Air Panas Sama seperti Berolahraga?

Ini adalah respons fisik yang mirip seperti ketika seseorang berolahraga.

Memiliki respons yang sama, apakah manfaat mandi air panas juga sama dengan berolahraga?

Dalam Journal of Applied Physiology yang dipublikasikan pada Desember 2020, para peneliti mendapati bahwa mandi air panas secara teratur memberikan banyak manfaat kesehatan yang sama dengan olahraga intensitas sedang.

Sebuah studi kecil dalam ulasan tersebut pernah membandingkan aktivitas bersepeda selama dua bulan, atau tiga kali seminggu selama 30 menit, dengan mandi air panas dalam jumlah waktu yang sama.

Hasilnya, kedua aktivitas menghasilkan peningkatan kebugaran kardiorespirasi dan kesehatan pembuluh darah yang sama pada pria dewasa muda yang tidak banyak bergerak.

Manfaat mandi air panas

Meski berdasarkan studi tersebut mandi air panas dan aktivitas olahraga menghasilkan peningkatan kebugaran respirasi dan kesehatan pembuluh darah, apakah aktivitas olahraga bisa digantikan hanya dengan mandi air panas?

Ahli jantung olahraga John Higgins, MD dari McGovern Medical School di UTHealth di Houston, menyebutkan lima manfaat mandi air panas yang dapat dirasakan tubuh:

Namun, sebuah penelitian ternyata mendapati hasil yang sama dari mandi air panas.

Seperti studi The Journal of Physiology yang dilakukan pada Juni 2016, menemukan bahwa mandi air panas selama delapan minggu secara teratur dapat membantu mengurangi kekakuan pembuluh darah arteri dan menurunkan tekanan darah pada orang dewasa muda yang tidak banyak bergerak.

"Mandi air panas meningkatkan aliran darah, tidak hanya ke kulit tetapi juga ke organ vital lainnya," kata Higgins, seorang dokter yang terlibat dalam studi tersebut.

Higgins menjelaskan, peningkatan aliran darah tersebjt mendorong produksi oksida nitrat lebih banyak, yang menjaga dinding pembuluh darah tetap halus serta mencegah peradangan dan pembentukan plak.

Peningkatan pelebaran pembuluh darah juga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Inilah yang menjadi alasan bahwa mandi air panas dapat membuat pembuluh darah melebar dan menurunkan tekanan darah. Akibatnya, kata Higgins, detsk jantung akan meningkat untuk mengimbanginya.

Hasil studi yang sama di Journal of Applied Physiology juga menemukan bahwa pemanasan secara pasif, seperti mandi dengan air panas, dapat meningkatkan detak jantung antara 20-40 detak per menit.

Namun, perlu dicatat bahwa efek ini akan jauh lebih ringan jika dibandingkan dengan peningkatan detak jantung yang terjadi selama olahraga intensitas sedang.

Namun, Higgins menekankan bahwa efek jangka panjang dari mandi air panas terhadap penanda inflamasi belum pasti dan masih perlu diteliti lebih lanjut.

Misalnya, sebuah studi pada Juli 2015 yang dipublokasikan di Clinical Nutrition and Metabolic Care menemukan bahwa terapi panas, seperti menggunakan sauna atau bak mandi air panas, menunjukkan sejumlah hasil dalam mengobati diabetes tipe 2.

Panas yang ekstrem dapat menyebabkan pembuluh darah penderita diabetes tipe 2 melebar. Hal ini membuat tubuh mereka dapat menyerap insulin lebih cepat dan menurunkan kadar gula darah.

Begitu pula mandi air panas.

Menurut Cleveland Clinic, mandi air panas mungkin membantu menurunkan hormon stres dan membantu menyeimbangkn kadar serotonin, yang berperan terhadap regulasi suasana hati.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mandi air panas, atau sekitar 40 derajat Celcius, selama setengah jam dapat membntu menurunkan gejala depresi.

1. Tidak membangun otot dan kepadatan tulang

Aktivitas olahraga yang dapat memberi tekanan pada otot, yang bisa saja menyebabkan kerusakan otot.

Namun, olahraga dapat bermanfaat untuk perbaikan dan pertumbuhan otot berikutnya, serta peningkatan kepadatan tulang.

Higgins mengatakan, jika seseorang ingin mendapatkan otot yang kuat tanpa lemak, membuat tulang kokoh, dan menambah kekuatan, ia harus berolahraga, bukan dengan mandi air panas.

2. Tidak meningkatkan kekebalan tubuh

Meskipun mandi dengan air panas dapat meningkatkan detak jantung, aktivitas itu tidak dapat membantu kita mempertahankan aktivitas fisik untuk waktu yang lama.

Dengan kata lain, harus ada cara lain yang dilakukan untuk menambah stamina tubuh.

Untuk meningkatkan kerahanan tubuh, seseorang harus berolahraga dengan meningkatkan jarak, waktu atau tingkat kesulitan secara bertahap.

3. Tidak menurunkan berat badan

Mandi air panas juga tidak dapat menurunkan berat badan seseorang. Sebab, mandi air panas tidak dapat menghilangkan lemak atau menurunkan Indeks Massa Tubuh (BMI).

Dari tinjauan yang dilakukan Journal of Applied Physiology, ditemukan bahwa delapan minggu bersepeda dengan intensitas sedang dapat mengurangi berat badan, sedangkan mandi air panas tidak. 

Sebabnya, saat berolahraga, tubuh dapat membakar lebih dari 10 kali kalori daripada pemanasan secara pasif.

Seseorang dianjurkan mandi dengan air panas selama 30 menit untuk menenangkan otot yang sakit dan mendukung pemulihan serta pertumbuhan otot.

"Itu karena mandi air panas meningkatkan aliran darah, yang membantu memperbaiki dan membangun kembali serat otot dan mengurangi peradangan," kata Higgins.

Namun, air panas juga bisa menyebabkan kulit kering. Untuk menghindarinya, jangan berendam di air beruap setiap hari. Selain itu, gunakan sabun yang menghidrasi, batasi penggunaan busa pada wajah, ketiak, dan selangkangan, serta menggunakan pelembap setelah mandi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/10/20/165922120/benarkah-manfaat-mandi-air-panas-sama-seperti-berolahraga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke